7 Penyebab Kucing Muntah, dari Alergi Makanan hingga Infeksi

Penyebab kucing muntah perlu dipahami oleh semua pencinta kucing.

oleh Husnul Abdi diperbarui 05 Jul 2022, 18:40 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2022, 18:40 WIB
Kucing
Ilustrasi Kucing/https://unsplash.com/Pacto Visual

Liputan6.com, Jakarta Penyebab kucing muntah perlu dipahami oleh semua pencinta kucing. Kucing muntah merupakan kondisi umum yang mungkin sudah tidak jarang kamu temukan. Biasanya, muntah pada kucing didahului dengan air liur, menjilat bibir, menelan terlalu banyak, atau bahkan menguap.

Kucing yang muntah bisa ditandai dengan kontraksi perut yang kuat dan kepala yang terayun-ayun. Penting untuk dicatat apa yang dimuntahkan kucing, seberapa banyak ia muntah, seberapa sering muntah, dan apakah muntah itu berhubungan dengan makan atau minum.

Penyebab kucing muntah biasanya adalah apa pun yang mengiritasi lambung atau mencegah isi lambung bergerak maju di sepanjang saluran pencernaan. Kamu perlu mengenali berbagai macam faktornya agar dapat menangani masalah kucing peliharaan dengan segera.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (5/7/2022) tentang penyebab kucing muntah.

Penyebab Kucing Muntah

Kucing
Ilustrasi Kucing/https://unsplash.com/Bogdan Farca

Makan Terlalu Cepat

Penyebab kucing muntah yang pertama yaitu karena makan terlalu cepat. Masalah ini biasa terjadi di rumah yang memiliki banyak kucing, di mana kucing diberi makan bersama dan merasa mereka harus bersaing untuk mendapatkan mangkuk makanan. Jadi, cobalah untuk memberi setiap kucing satu mangkuk makanan. Trik lain adalah menggunakan mangkuk makanan dengan benjolan di tengahnya, yang akan memaksa kucing untuk makan lebih lambat. Muntah juga bisa merupakan hasil dari perubahan pola makan yang tiba-tiba atau aktivitas yang kuat setelah makan.

Alergi Makanan

Beberapa kucing juga dapat mengalami gejolak pencernaan dari sensitivitas dan alergi makanan. Perhatikan baik-baik perilaku yang ditunjukkan kucing sebelum dan sesudah makan. Selain muntah, apakah ia mengalami diare, botak, atau kulit gatal. Beberapa kucing mungkin membutuhkan makanan khusus atau terapeutik untuk mengatasi masalahnya.

Jika kucing muntah dan mengalami gejala alergi lain seperti diare, bulu rontok, dan gatal, segera bawa kucing ke dokter hewan. Jangan mencoba mendiagnosis alergi kucing di rumah, karena mengubah makanannya sendiri bisa membuat perut kucing lebih bermasalah. Penyebab kucing muntah satu ini perlu kamu perhatikan benar.

Penyebab Kucing Muntah

Kucing Putih
Ilustrasi  Kucing Putih/Credit: pexels.com/Fox

Makan Benda Asing yang Tidak Bisa Dicerna

Penyebab kucing muntah yang paling umum adalah makan beda asing yang tidak bisa dicerna. Ketika kucing mengonsumsi zat yang tidak dapat dicerna baik itu tanaman rumahan, rumput, kertas toilet, bagian dari mainan, atau bahkan bulu mereka sendiri, tubuh mereka menolak dan sering muntah dalam bentuk empedu.

Jika kamu memiliki tanaman di rumah, kucing mungkin ingin mengunyah daunnya, yang bisa menyebabkan kucing muntah. Kucing biasanya akan memuntahkan kembali benda-benda yang ia makan ini. Untuk menghindari penyebab kucing muntah satu ini, jauhkan kucing dari benda-benda yang bisa ia kunyah dan pastikan tanaman di sekitarnya tidak beracun.

Keracunan

Penyebab kucing muntah berikutnya yaitu karena keracunan. Ketika kucing makan sesuatu yang beracun, mekanisme perlindungan tubuh mereka melawan untuk menghilangkan racun, biasanya melalui muntah. Racun umum termasuk makanan manusia tertentu, tanaman tertentu, obat-obatan manusia, insektisida, dan bahan kimia tertentu.

Kasus keracunan bisa fatal bagi kucing. Keracunan biasa disertai dengan diare. Berikan asupan cairan yang cukup pada kucing untuk mengatasi dehidrasi, dan segera bawa ke dokter hewan untuk penanganan lebih lanjut.

Penyebab Kucing Muntah

Kucing
Ilustrasi Kucing/https://unsplash.com/Tengyart

Hairballs

Hairballs atau bola rambut menjadi penyebab kucing muntah yang juga cukup sering terjadi. Saat kucing merawat dirinya sendiri, bulu-bulunya yang rontok tersangkut di duri kecil seperti sisir di lidahnya. Karena kucing tidak bisa memuntahkan bulu itu, ia menelannya, dan jika terlalu banyak menggumpal di perut, bulu-bulu tersebut akan memakan ruang. Ini yang membuat kucing dapat memuntahkan makanannya.

Kucing juga akan memuntahkan bola rambut dari perutnya dan terkadang bisa disertai busa atau cairan kuning. Hairballs bukanlah kondisi yang perlu dikhawatirkan. Untuk mengatasi hairballs, rawat bulu kucing secara teratur.

Hamil

Hamil juga bisa menjadi salah satu penyebab kucing muntah. Tidak cuma manusia yang bisa merasakan morning sickness saat hamil. Kucing pun mengalami hal yang sama. Meski tak semua kucing mengalaminya, pada tahap awal kehamilan, kucing mungkin mengalami mual dan kurang nafsu makan. Dengan gelombang hormon dan perubahan rahimnya, kucing mungkin menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Fase ini akhirnya akan memudar setelah beberapa minggu pertama berlalu. Untuk memastikan kucing hamil atau tidak, kamu bisa membawanya ke dokter hewan untuk diagnosis yang lebih tepat.

Infeksi dan Parasit

Dalam kasus yang jarang terjadi, parasit internal dapat menjadi penyebab kucing muntah. Parasit internal ini seperti cacing tambang, cacing gelang, cacing pita, dan cacing kuku. Infeksi bakteri dan virus seperti salmonella dan giardia juga dapat menjadi penyebab kucing muntah. Kondisi ini biasa diiringi dengan diare, penurunan berat badan dan kurangnya nafsu makan. Jika kamu melihat bukti adanya cacing di muntahan atau kotoran kucing, pergilah ke dokter hewan dan berikan obat cacing.

Penanganan Kucing Muntah

Kucing
Ilustrasi Kucing/https://unsplash.com/Yerlin Matu

Penyebab kucing muntah sering kali dikaitkan dengan kondisi yang tidak serius. Namun, kamu tetap perlu mewaspadainya. Jika muntah kucing tampaknya tidak berhubungan dengan kebiasaan makan atau konsumsi sesuatu yang tidak dapat dicerna, sebaiknya segera kunjungi dokter hewan. Warna dan isi muntahan bisa sangat menentukan apa yang menjadi penyebab kucing muntah.

Misalnya, kuning dan berbusa biasanya berarti bola rambut, tetapi empedu kuning tebal dapat menjadi pertanda masalah ginjal serius atau infeksi. Jika muntah kuning ini disertai dengan kelesuan, kehilangan nafsu makan atau perilaku abnormal, kamu harus segera mencari perhatian medis untuk kucing.

Jika kamu curiga kucing telah memakan sesuatu yang beracun, hubungi dokter hewan segera untuk instruksi pertolongan pertama. Kucing yang muntah darah selalu membutuhkan perhatian dokter hewan segera.

Perawatan untuk muntah kucing pada akhirnya akan tergantung pada penyebabnya, tetapi ada beberapa cara untuk membantu kucing menghindari gangguan perut, termasuk menawarkan porsi makan yang lebih kecil, menyediakan banyak air segar, dan menahan kucing untuk keluar memakan makanan beracun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya