6 Penyebab Kucing Muntah dan Cara Mengatasinya

Muntah merupakan kondisi umum yang dialami kucing.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 27 Des 2019, 12:10 WIB
Diterbitkan 27 Des 2019, 12:10 WIB
Makanan kucing  (sumber: Pixabay)
Makanan kucing (sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Muntah merupakan kondisi umum yang dialami kucing. Muntah sering didahului dengan air liur, menjilat bibir, menelan terlalu banyak, atau bahkan menguap. Kucing yang muntah bisa ditandai dengan kontraksi perut yang kuat dan kepala yang terayun-ayun.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan kucing muntah. Muntah disebabkan oleh apa pun yang mengiritasi lambung atau mencegah isi lambung bergerak maju di sepanjang saluran pencernaan kucing. Sebagai majikan yang baik, penting untuk mengetahi penyebab kucing muntah.

Muntah pada kucing bisa berarti masalah ringan seperti hairballs hingga fatal seperti keracunan atau penyakit. Mengetahui penyebab kucing muntah dapat menentukan penanganan apa yang dibutuhkan kucing.

Penting untuk dicatat apa yang dimuntahkan kucing, seberapa banyak dia muntah, seberapa sering muntah, dan apakah muntah itu berhubungan dengan makan atau minum. Berikut penyebab kucing muntah dan cara mengatasinya dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (27/12/2019).

Hairballs

6 Alat Kontrasepsi Bikin Geli dan Menjijikkan
Hairballs

Hairballs atau bola rambut menjadi penyebab umum muntah pada kucing. Saat kucing merawat dirinya sendiri, bulu-bulunya yang rontok tersangkut di duri kecil seperti sisir di lidahnya. Karena kucing tidak bisa memuntahkan bulu itu, ia menelannya, dan jika terlalu banyak menggumpal di perut, bulu-bulu tersebut akan memakan ruang. Ini yang membuat kucing dapat memuntahkan makanannya.

Kucing juga akan memuntahkan bola rambut dari perutnya dan terkadang bisa disertai busa atau cairan kuning. Hairballs bukanlah kondisi yang perlu dikhawatirkan. Untuk mengatasi hairballs, rawat bulu kucing secara teratur.

Makan terlalu cepat

Makanan kucing  (sumber: Pixabay)
Makanan kucing (sumber: Pixabay)

Kucing yang makan terlalu cepat atau makan berlebihan mungkin akan muntah. Masalah ini biasa terjadi di rumah dengan banyak kucing di mana kucing diberi makan bersama dan merasa mereka harus bersaing untuk mendapatkan mangkuk makanan.

Cobalah untuk memberi setiap kucing satu mangkuk makanan. Trik lain adalah menggunakan mangkuk makanan dengan benjolan di tengahnya, yang akan memaksa kucing untuk makan lebih lambat. Muntah uga bisa merupakan hasil dari perubahan pola makan yang tiba-tiba atau aktivitas yang kuat setelah makan.

Alergi makanan

Makanan kucing
Makanan kucing (sumber: Pixabay)

Beberapa kucing juga dapat mengalami gejolak pencernaan dari sensitivitas dan alergi makanan. Perhatikan baik-baik perilaku yang ditunjukkan kucing Anda sebelum dan sesudah makan. Selain muntah, apakah ia mengalami diare, botak, atau kulit gatal. Beberapa kucing mungkin membutuhkan makanan khusus atau terapeutik untuk mengatasi masalahnya.

Jika kucing muntah dan mengalami gejala alergi lain seperti diare, bulu rontok, dan gatal, segera bawa kucing ke dokter hewan. Jangan mencoba mendiagnosis alergi kucing di rumah, karena mengubah makanannya sendiri bisa membuat perut kucing lebih bermasalah.

Makan benda yang tidak bisa dicerna

Makanan Kucing Persia
Makanan Kucing (Sumber: Pixabay)

Ini mungkin alasan paling umum kucing muntah. Ketika kucing mengonsumsi zat yang tidak dapat dicerna baik itu tanaman rumahan, rumput, kertas toilet, bagian dari mainan, atau bahkan bulu mereka sendiri tubuh mereka menolak dan sering muntah dalam bentuk empedu.

Jika Anda memiliki tanaman di rumah, kucing mungkin ingin mengunyah daunnya, yang bisa menyebabkan kucing muntah. Kucing biasanya akan memuntahkan kembali benda-benda yang ia makan ini. Untuk menghindari penyebab muntah kucing satu ini, jauhkan kucing dari benda-benda yang bisa ia kunyah dan pastikan tanaman di sekitarnya tidak beracun.

Hamil

20160330-Ilustrasi-Kucing-iStockphoto
Ilustrasi Kucing (iStockphoto)

Tidak cuma manusia yang bisa merasakan morning sickness saat hamil. Kucing pun mengalami hal yang sama.

Meski tak semua kucing mengalaminya, pada tahap awal kehamilan, kucing Anda mungkin mengalami mual dan kurang nafsu makan. Dengan gelombang hormon dan perubahan rahimnya, kucing mungkin menunjukkan tanda-tanda kelelahan.

Fase ini akhirnya akan memudar setelah beberapa minggu pertama berlalu. Untuk memastikan kucing hamil atau tidak, Anda bisa membawanya ke dokter hewan untuk diagnosis yang lebih tepat.

Infeksi dan parasit

Ilustrasi kucing (iStock)
Ilustrasi kucing (iStock)

Dalam kasus yang jarang terjadi, parasit internal dapat menyebabkan muntah. Parasit internal ini seperti cacing tambang, cacing gelang, cacing pita, dan cacing kuku. Infeksi bakteri dan virus seperti salmonella dan giardia juga dapat menyebabkan muntah.

Kondisi ini biasa diiringi dengan diare, penurunan berat badan dan kurangnya nafsu makan. Jika Anda melihat bukti adanya cacing di muntahan atau kotoran kucing, pergilah ke dokter hewan dan berikan obat cacing.

Keracunan

20160330-Ilustrasi-Kucing-iStockphoto
Ilustrasi Kucing (iStockphoto)

Ketika kucing makan sesuatu yang beracun, mekanisme perlindungan tubuh mereka melawan untuk menghilangkan racun, biasanya melalui muntah. Racun umum termasuk makanan manusia tertentu, tanaman tertentu, obat-obatan manusia, insektisida, dan bahan kimia tertentu.

Kasus keracunan bisa fatal bagi kucing. Keracunan biasa disertai dengan diare pada kucing. Berikan asupan cairan yang cukup pada kucing untuk mengatasi dehidrasi, dan segera bawa ke dokter hewan untuk penanganan lebih lanjut.

Cara menangani kucing yang muntah

Ilustrasi Kucing
Ilustrasi Kucing (pixabay.com)

Walaupun muntah kucing Anda mungkin merupakan akibat dari sesuatu yang kecil, ia juga bisa dikaitkan dengan masalah yang lebih serius. Jika muntah kucing Anda tampaknya tidak berhubungan dengan kebiasaan makan atau konsumsi sesuatu yang tidak dapat dicerna, kunjungi dokter hewan.

Warna dan isi muntahan bisa sangat menentukan apa yang menyebabkan kucing muntah. Misalnya, kuning dan berbusa biasanya berarti bola rambut, tetapi empedu kuning tebal dapat menjadi pertanda masalah ginjal serius atau infeksi. Jika muntah kuning ini disertai dengan kelesuan, kehilangan nafsu makanatau perilaku abnormal, Anda harus segera mencari perhatian medis untuk kucing.

Jika Anda curiga kucing telah memakan sesuatu yang beracun, hubungi dokter hewan segera untuk instruksi pertolongan pertama. Kucing yang muntah darah selalu membutuhkan perhatian dokter hewan segera.

Perawatan untuk muntah kucing pada akhirnya akan tergantung pada penyebabnya, tetapi ada beberapa cara untuk membantu kucing menghindari gangguan perut, termasuk menawarkan porsi makan yang lebih kecil, menyediakan banyak air segar, dan menahan kucing untuk keluar memakan makanan beracun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya