Alur adalah Rangkaian Peristiwa yang Menggerakkan Jalan Cerita, Kenali Jenisnya

Alur adalah istilah yang sering juga disebut dengan plot.

oleh Husnul Abdi diperbarui 06 Jul 2022, 15:10 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2022, 15:10 WIB
Ilustrasi buku (Image by Katrina_S from Pixabay)
Ilustrasi buku (Image by Katrina_S from Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Alur adalah salah satu unsur intrinsik dalam sebuah cerita. Alur merupakan salah satu unsur intrinsik dalam cerita yang sangat penting dalam membangun sebuah cerita, baik dalam cerpen, novel, drama, maupun pada skenario film. 

Alur adalah rangkaian peristiwa yang dijalin dengan saksama dan menggerakkan jalan cerita melalui kerumitan ke arah klimaks dan penyelesaian. Alur menggambarkan bagaimana cerita berkembang, terungkap, dan bergerak dalam waktu.

Alur adalah istilah yang sering juga disebut dengan plot. Alur adalah urutan peristiwa yang membentuk sebuah cerita. Peristiwa sebab-akibat dari suatu plot dapat dianggap sebagai serangkaian peristiwa yang dihubungkan oleh penghubung "dan seterusnya".

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (6/7/2022) tentang alur

Alur adalah

Ilustrasi menulis
Ilustrasi menulis (Foto oleh Ketut Subiyanto: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-kopi-cangkir-buku-catatan-4132326/)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), alur adalah rangkain peristiwa yang direka dan dijalin dengan saksama dan menggerakkan jalan cerita melalui kerumitan ke arah klimaks dan penyelesaian.  Alur adalah jalinan peristiwa dalam karya sastra untuk emncapai efek tertentu (pautannya dapat diwujudkan oleh hubungan temporal atau waktu dan oleh hubungan kausal atau sebab-akibat). Alur adalah peristiwa utama dalam sebuah cerita yang disusun sebagai urutan peristiwa yang terhubung. Cerita tanpa alur yang baik akan menjadi tidak jelas arah penceritaannya.

Pengertian Alur Menurut Para Ahli

- Morjorie Boulton (1975). Alur adalah pengorganisasian dalam novel atau penentu struktur novel.

- Aminudin (1991:126). Alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalani suatu cerita bisa berbentuk dalam rangkaian peristiwa yang berbagai macam.

- Rusyana (1987:67). Alur adalah bukan sekedar urutan cerita dari A sampai Z, melainkan hubungan sebab-akibat peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain di dalam cerita.

- Nurgiantoro (2000:12). Alur pada umumnya tunggal, hanya terdiri satu urutan peristiwa yang diikuti sampai cerita berakhir (bukan selesai) sebab banyak cerpen yang tidak berisi penyelesaian yang jelas, penyelesaian yang diserahkan pada interpretasi pembaca. Urutan peristiwa dapat dimulai di mana saja, misalnya dari konflik yang telah meningkat tidak harus bermula dari tahap perkenalan tokoh atau latar biasanya tak berkepanjangan.

Jenis Alur

Jenis Alur
Jenis Alur. (Photo by Nathan Aguirre on Unsplash)

Jenis-jenis alur perlu kamu kenali agar lebih memahaminya. Jenis-jenis alur adalah sebagai berikut:

Alur Maju "Progesi"

Alur progresif atau alur maju sangat cocok bagi penulis pemula. Hal ini karena lebih mudah dan sesuai dengan kronologi cerita serta tak terlalu berat dalam menyusun transisi waktu. Beri sentuhan peristiwa mengejutkan tak terduga, untuk menjadi bumbu penasaran. Alur maju memiliki klimaks di tengah cerita. Peristiwa yang berjalan teratur dan berurutan sesuai dengan urutan waktu kejadian dari awal sampai akhir. Disebut pula plot krognitif, dengan tahapan adalah awal, perumitan, klimaks, antiklimaks, akhir.

Alur Mundur "Regresi"

Alur mundur atau regresi harus memperhatikan transisi waktu serta punya latar belakang konflik yang kuat. Alur ini menceritakan tentang masa lampau dan menunjukkan klimaks di awal. Menariknya alur mundur yaitu seakan ada rahasia besar yang ingin diungkap. Disusun tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian, dari awal sampai akhir. Disebut pula sebagai alur tak kognitif, dengan tahapan: akhir, antiklimaks, klimaks, perumitan, awal.

Alur Campuran "Maju-Mundur"

Macam alur selanjutnya, menggabungkan plot maju dan mundur. Alur yang diawali klimaks, kemudian melihat lagi masa lampau, dan dilanjutkan sampai pada penyelesaian. Menceritakan banyak tokoh utama, sehingga cerita yang satu belum selesai kembali ke awal untuk menceritakan tokoh lain. Disebut juga alur maju-mundur, tahapannya adalah klimaks, perumitan, awal, antiklimaks, penyelesaian.

Selain ketiga jenis alur tersebut, ada juga beberapa jenis alur lainnya, yaitu sebagai berikut:

- Alur Sorot Balik "Flashback". Sesuai dengan namanya, alur sorot balik, akan membawa kamu masuk ke akhir cerita dan setelah itu kembali ke awal cerita. Pengarang bisa memulai peristiwa dari klimaks. Kemudian kembali ke awal cerita menuju akhir. Tahapannya: klimaks, antiklimaks, akhir, perumitan, awal.

- Alur Erat. Alur erat adalah cerita yang memiliki hubungan antarperistiwa terjalin sangat padu dan padat sehingga tidak memungkinkan apabila bagian-bagian pembentuk peristiwa itu dilenyapkan. Peristiwa yang dimunculkannya itu semuanya penting.

- Alur Longgar. Alur longgar adalah cerita yang hubungan antarperistiwanya kurang erat atau renggang sehingga ada bagian-bagian peristiwa yang dapat dihilangkan dan penghilangan itu tidak akan mengganggu jalannya cerita.

- Alur Terbuka. Dalam alur terbuka, akhir cerita merangsang pembaca untuk mengembangkan jalan cerita.

- Alur Tertutup. Dalam alur tertutup, akhir cerita tidak merangsang pembaca untuk meneruskan jalan cerita. Lebih menitikberatkan pada permasalahan dasar.

- Plot Campuran. Alur campuran merupakan gabungan dari alur terbuka dan alur tertutup.

Unsur-Unsur Alur Cerita

Unsur-Unsur Alur Cerita
Ilustrasi Membaca Buku Credit: pexels.com/Hanna

Unsur-unsur alur adalah sebagai berikut:

1. Pengenalan Cerita

Pada bagian ini seorang pengarang akan memperkenalkan tokoh utama, menata adegan cerita, dan hubungan antar tokoh yang ada.

2. Awal Konflik

Kemudian, pada bagian awal konflik ini pengarang atau pembuat cerita akan memunculkan kejadian-kejadian yang bisa menimbulkan permasalahan.

3. Menuju Konflik

Pengarang akan meningkatkan permasalahan yang dialami oleh tokoh pada bagian menuju konflik ini. Pda bagian ini biasanya ada momen yang paling menegangkan dan ditunggu-tunggu.

4. Konflik Memuncak atau Klimaks

Klimaks merupakan puncak permasalahan yang dihadapi oleh tokoh. Pada bagian ini pula, tokoh dalam cerita akan dihadapkan dalam penentuan akhir yang akan dialaminya. Baik itu keberhasilan atau kegagalan, biasanya menjadi penentu nasib tokoh.

5. Penyelesaian atau Ending

Akhir cerita tertuang di pada bagian ini. Menjelaskan bagaimana nasib tokoh dalam cerita tersebut, apakah berakhir bahagia, buruk, atau menggantung.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya