Pansos Adalah Panjat Sosial, Ketahui Arti dan Asal Istilahnya

Pansos adalah upaya atau tindakan seseorang untuk dapat mencapai status sosial yang lebih tinggi.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 19 Sep 2022, 16:20 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2022, 16:20 WIB
Dituduh Pansos soal Gala Sky, Ini 6 Potret Gaya Sederhana Tom Liwafa
Gaya sederhana Tom Liwafa, Crazy Rich Surabaya yang kini jadi sorotan. (Sumber: Instagram/tomliwafa)

Liputan6.com, Jakarta Pansos adalah akronim dari panjat sosial. Pansos adalah sebuah istilah atau idiom yang cukup populer di media sosial belakangan ini.

Pansos adalah istilah untuk mengacu pada tindakan atau perilaku seseorang di media sosial dengan maksud untuk mencari perhatian dan meningkatkan status sosialnya.

Pansos adalah suatu tindakan yang biasa dilakukan dengan cara cara mengunggah foto, video, dan sebagainya di media sosial. Bedanya, pansos adalah hal yang dilakukan dengan memanfaatkan situasi, keadaan, peristiwa, atau seseorang yang memiliki status sosial lebih tinggi atau yang lebih terkenal.

Pansos adalah sebuah istilah yang merupakan terjemahan dari idiom dari bahasa Inggris, yakni social climbing. Sedangkan pelaku social climbing atau pansos adalah social climber.

Untuk lebih memahami mengenai pansos, berikut adalah penjelasan mengenai pengertiannya, berdasarkan asal katanya, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com, Senin (19/9/2022).


Pengertian Pansos

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pansos adalah kata dalam ragam bahasa informal, yang merupakan akronim dari panjat sosial. Pansos adalah istilah yang menyatakan perbuatan seseorang yang memanfaatkan orang lain, barang ataupun peristiwa untuk mendapat perhatian, keuntungan, ataupun untuk mengangkat status sosial.

Panjat sosial atau pansos adalah istilah yang berasal dari terjemahan idiom dalam bahasa Inggris, yakni social climbing. Menurut Cambridge Dictionary, social climbing adalah tindakan mencoba meningkatkan posisi sosial dengan bersikap sangat ramah kepada orang-orang dari kelas sosial yang lebih tinggi.

Sedangkan pelaku pansos adalah social climber. Menurut Urban Dictionary, social climber adalah seseorang yang mencoba naik kelas sosial, biasanya untuk meningkatkan popularitas, agar terlihat lebih keren dan/atau lebih populer. Orang-orang ini akan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai puncak sosial dengan segala cara, bahkan menghancurkan hubungan persahabatannya.

Dari pengertiannya saja, dapat diketahui bahwa pansos adalah istilah yang memiliki konotasi negatif. Sebab, perilaku pansos ini biasanya ditandai dengan postingan-postingan yang sensasional dan kontroversial. Tak jarang perilaku pansos ini juga bersifat provokatif dan menyinggung banyak orang, tujuannya untuk mencari perhatian.


Pansos dalam Sudut Pandang Psikologis

Pacaran Beda Status Sosial, Gimana Cara Meyakinkan Kalau Dijalani dengan Serius?
Credit: Shutterstock.com

Pansos tidak hanya tergolong dalam fenomena sosial saja, melainkan juga termasuk dalam fenomena psikologis, terutama jika dilihat dari mental dan perilaku pelakunya. Menurut Psychology Today, seperti dikutip dari Merdeka.com, pelaku pansos biasanya memiliki harga diri yang rendah dan memiliki kecenderungan untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Social climber atau pelaku pansos adalah seseorang yang menjadikan popularitas dan status sosial sebagai prioritas yang mereka kejar dalam kehidupannya. Maka tidak mengherankan jika pelaku pansos cenderung memilih bergaul dengan orang-orang atau lingkaran yang berpotensi dapat meningkatkan status sosialnya.

Nilai-nilai kedekatan dan keintiman tidak menjadi hal yang berarti bagi pelaku pansos. Bagi mereka, pertemanan dan persahabatan hanyalah sebuah alat untuk mengantarkan mereka untuk melebarkan jaringan untuk mengenal orang-orang yang dianggap memiliki posisi penting dalam pranata sosial.

Dengan kata lain, bagi pelaku pansos, pertemanan dan persahabatan hanyalah sebuat alat untuk mencapai kedudukan sosial yang lebih tinggi.

Social climber atau pelaku pansos adalah seseorang yang dapat dikenali dari beberapa ciri-cirinya. Kebanyakan dari mereka menunjukkan karakter atau watak seperti ambisius dan kompetitif.

Memiliki karakter ambisius dan kompetitif tentu tidak salah. Menjadi kompetitif justru bagus bagi seseorang untuk menjadi lebih baik. Hanya saja dalam kasus pansos, upaya yang dilakukan bisa dibilang tidak umum. Mereka cenderung memilih metode instan, yang sensasional dan kontroversial.


Ciri-Ciri Social Climber

Efek Hobi Pamer di Media Sosial ala Social Climber bagi Kesehatan (Rawpixel.com/Shutterstock)
Efek Hobi Pamer di Media Sosial ala Social Climber bagi Kesehatan (Rawpixel.com/Shutterstock)

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, social climber atau pelaku pansos dapat dikenali dari karakter dan wataknya. Berikut adalah ciri-ciri pelaku pansos, seperti dikutip dari Psychology Today.

1. Didorong oleh Status. Seorang social climber atau pelaku pansos biasanya menjalin hubungan, baik itu pertemanan, persahabatan, maupun pacaran, karena status sosial. Orang yang didekati pelaku pansos biasanya adalah orang-orang yang memiliki posisi penting dalam pranata sosial, mengenal orang lain yang lebih penting, atau karena sesuatu yang dimiliki seseorang.

2. Memamerkan Orang-Orang Penting yang Dia Kenal. Seorang social climber atau pelaku pansos tidak bisa menahan diri untuk menunjukkan siapa orang-orang penting yang menjadi kenalannya. Mereka juga tidak segan untuk meminta Anda untuk mengenalkan dirinya dengan orang-orang penting yang Anda kenal.

3. Terlalu Memperhatikan Penampilan. Pelaku pansos biasanya akan sangat memperhatikan penampilan mereka. Tujuannya agar mereka dianggap layak menjadi bagian dari kelompok sosial tertentu. Tidak hanya itu, pelaku pansos juga akan memastikan orang-orang yang bergaul dengan mereka juga berpenampilan serupa.

4. Pilih-Pilih Teman. Jika Anda memperkenalkannya kepada seseorang di lingkaran sosial Anda, mereka mungkin membajak persahabatan untuk lebih dekat dengan orang yang lebih penting atau berprestasi daripada Anda.

5. Menggunakan Hubungan demi Tujuan Pribadi. Mereka mencoba menggunakan pencapaian dan/atau koneksi Anda untuk pribadi. Tidak hanya itu, mereka juga akan berusaha keras untuk mendapatkan jaringan atau koneksi dengan orang lain yang lebih penting dengan cara yang tak biasa.

6. Kurang Empati. Pelaku pansos biasanya memiliki jaringan pertemanan yang luas. Namun dari banyaknya teman yang mereka miliki, tidak satu pun yang betul-betul dekat dan akrab.

7. Mudah Membatalkan Janji Bertemu. Pelaku pansos biasanya akan mudah membatalkan janji bertemu, bahkan di detik-detik akhir menjelang waktu yang dijanjikan. Mereka akan mengungkapkan berbagai alasan untuk membatalkan janji, padahal dia baru saja mendapatkan ajakan atau undangan yang mereka rasa lebih baik.

8. Tidak Segan Membuang Teman. Pelaku pansos biasanya berusaha untuk bertindak sebagai pemimpin kelompok dan mengendalikan lingkaran pertemanan. Bahkan dia tidak segan untuk menyingkirkan seseorang yang tidak ia sukai dari kelompok. Mereka bisa saja menyingkirkan seseorang dengan cara fitnah dan menjelek-jelekkan seseorang yang tidak ia sukai.

Demikian pembahasan lengkap mengenai pansos. Yang jelas, pansos adalah suatu tindakan atau upaya yang dilakukan seseorang untuk mencapai status sosial tertentu. Pansos adalah istilah yang memiliki konotasi negatif karena cara-cara yang dilakukan tanpa melibatkan perasaan dan empati, dan semata-mata demi kepentingan pribadi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya