5 Fakta Komika Mamat Alkatiri Dilaporkan ke Polisi Usai Roasting Hillary Brigitta

Liputan6.com, Jakarta Komika sekaligus aktor, Mamat Alkatiri dilaporkan ke pihak berwajib atas kasus pencemaran nama baik. Laporan tersebut pun diketahui dilakukan oleh Anggota Komisi I DPR RI Fraksi NasDem, Hillary Brigitta Lasut.

Mamat Alkatiri dilaporkan atas kasus pencemaran nama baik ke Polda Metro Jaya pada Senin (3/10/2022). Dalam laporannya, Hillary Briggta diwakilkan oleh sang penasehat hukum, Muhammad Fauzan Rahawarin.

Bahkan, melalui akun Instagram pribadinya, anggota DPR RI termuda ini juga mengunggah foto laporan dengan Nomor: LP/B/5054/X/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA. Hal ini dilakukan oleh Hillary Brigitta usai dirinya mendapat roasting dari sang komika, Mamat Alkatiri saat menghadiri acara talk show.

Namun, menurutnya dalam roasting tersebut, Mamat Alkatiri yang kini berstatus sebagai terlapor telah menyinggung dengan memakai kata-kata kasar dan tak sopan. Hal ini juga turut dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan pada Selasa (4/10/2022).

Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, berikut ini beberapa fakta terkait Mamat Alkatiri yang dilaporkan ke polisi oleh Hillary Brigitta, Rabu (5/10/2022).

Dalam sebuah acara talk show, Mamat Alkatiri diketahui melakukan roasting terhadap Hillary Brigitta. Namun, bahan roasting milik Mamat Alkatiri dianggap telah mencemarkan nama baik serta melakukan penghinaan. Pasalnya, terdapat kata-kata kasar dan tak sopan hingga membuat Hillary Brigitta melaporkan Mamat Alkatiri kepihak kepolisian.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan juga membenarkan laporan tersebut.

"Iya benar, laporan sudah diterima Polda Metro Jaya. Pelapor selaku kuasa hukum korban menerangkan bahwa pada saat korban sedang menghadiri acara talk show korban mendapat roasting dari terlapor selaku stand up komedian," ujar Zulpan pada Selasa (4/10/2022).

Usai melaporkan sang komika, melalui akun Instagram, Hillary Brigitta mengunggah foto surat tanda terima laporan kepolisian.

"Yang bilang Anjing dan Tai bukan penghinaan coba aja kalo dia ngomong begini ke ibu atau anak kalian 🤣 memang pejabat publik boleh di kritik. Tapi setau saya di Indonesia mo dia pejabat Publik mo dia Pembantu Rumah Tangga, tetap tidak boleh di Bully apalagi di Maki. Gausah bawa2 saya pejabat publik harus siap di kritik deh. Tai dan goblok bukan kritik. Itu BULLY DAN VERBAL HARRASMENT.

Siapapun dia mo DPR, Presiden ATAU PEMBANTU RUMAH TANGGA sekalipun, sebagai warga negara punya hak untuk dilindungi HARKAT MARTABATNYA dari segala jenis kekerasan verbal dan psikis.

Saya tidak tau orang tuanya atau gurunya pak mamat mungkin mengajarkan Kata TAI dan GOBLOK sebagai jenis kritik yang bisa kita sampaikan kepada semua orang dan tetap dianggap bukan penghinaan atau mungkin TAI DAN GOBLOK diajarkan sebagai kritik yang berfaedah.

Tapi jaman saya dulu sih boro2 pejabat negara, kalo saya bilang orang tua saya atau guru saya atau bahkan pembantu rumah saya tai atau goblok, saya pasti dihukum berat oleh orang tua saya.

Untuk apa mahasiswa hukum belajar hukum kalau tidak mampu menegakan hukum. Saya sudah berjuang belajar sampai s3 hukum, kalau hanya karena rasa tidak enak atau takut dibilanga antikritik lalu saya tidak menegakan hukum untuk diri saya sendiri, maka saya tidak pantas dibilang mahasiswa hukum. Pejabat2 banyak yang malah jadi korupsi karena takut diperas dan di giring opini oleh orang2 tidak bertanggung jawab yang membuat kritikan atau roastingan berdasarkan pesanan yang memberi honor dan atau menghalalkan segala cara untuk menaikan diri sendiri dengan menjatuhkan orang lain. Sudah cukup yang seperti ini. #fiatjustitiaruatcaelum !!!" tulisnya dalam akun Instagram @hillarybrigitta

Dalam laporannya, Hillary Brigitta bersama penasehat hukum membuat laporan ke Polda Metro Jaya dengan sangkaan Mamat Alkatiri melanggar Pasal 310 KUHP. Kasus mengenai pencemaran nama baik yang melibatkan Mamat Alkatiri ini pun ditangani oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum.

Bahkan, dalam laporannya, Hillary Brigitta yang diwakili kuasa hukum turut serta melampirkan bukti berupa sebuah flash disk yang berisi rekaman video saat Mamat Alkatiri melakukan roasting.

Saat dikonfirmas, Hillary Brigitta menyebut jika Indonesia merupakan negara hukum bukan negara komedi. Sehingga, dirinya berharap jika hukum benar-benar ditegakkan.

“Tegakin hukum itu tugas saya. Ini Indonesia, negara hukum bukan negara bercanda atau komedi dimana semua orang boleh bebas melakukan tindak pidana atas nama komedi dan bercanda. Saya juga mahasisw hukum disumpah untuk tegakan hukum walau dunia runtuh,” kata Hillary saat dikonfirmasi, Selasa (4/10/2022).

Dirinya juga mengaku jika ia menerima kritikan namun bukan hinaan. Bahkan, ia menyebutkan jika laporan yang dibuat bukan karena ia anti kritik melainkan tidak terima jika dihina dengan kata-kata kotor dan kasar.

"Walau dibilang baper, orang belum tentu enggak emosi kalau ibu atau bininya di tai-goblokin sama pria tidak jelas dari mana. Kami orang timur boleh dikritik tapi jangan dihina. Kami memang pembantu digaji rakyat, tapi kami juga manusia. Jangan mentang-mentang pembantu dan tugas kami kalian lupa kalian menggaji, bukan memperbudak dan membeli harga diri," ujarnya.

Komika Kiky Saputri yang juga dikenal kerap melakukan roasting terhadap pejabat-pejabat Tanah Air juga ikut buka suara terhadap adanya laporan yang dilakukan oleh Hillary Brigitta. Melalui media sosial, Kiky Saputri menyebut jika secara pribadi tak membenarkan kata-kata kasar yang diucapkan oleh rekan komikanya.

"Hallo kak Hillary, salam kenal. Seperti yg saya bilang sebelumnya, saya pribadi tidak membenarkan etika bang Mamat pada video tersebut. Karena sejatinya, roasting adalah salah satu teknik Standup Comedy yg dipakai sbg bentuk apresiasi pada orang yg akan diroasting. Jadi memang tidak patut jika dibubuhi dengan kalimat kotor/ makian (terlebih dilontarkan kepada orang lain). Karena selain terkesan kasar dan arogan, pesan kritiknya pun jd tidak tersampaikan dengan baik," " tulis Kiky Saputri dalam sebuah kolom komentar yang diunggah ulang oleh Hillary Brigitta.