Liputan6.com, Jakarta Drainase adalah istilah yang kerap kali dibicarakan dalam kehidupan sehari-hari. Drainase adalah sistem yang berhubungan dengan penanganan air, mencegah banjir, polusi, hingga mengoptimalkan sanitasi.
Drainase dibangun di pinggir-pinggir jalan raya untuk mengurangi genangan air ketika musim penghujan. Meskipun terlihat sepele dan terletak di bawah tanah, namun drainase adalah sistem pembuangan air yang memiliki fungsi penting.
Advertisement
Baca Juga
Drainase adalah bagian penting dalam penataan sistem air di bidang tata ruang. Hal ini karena fungsinya yang dapat mengurangi dan atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan.
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai pengertian drainase beserta tujuan dan jenis-jenisnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (9/11/2022).
Pengertian Drainase
Kata drainase berasal dari Bahasa inggris yaitu drainage yang mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Dalam bidang teknik sipil, drainase adalah sebuah sarana yang menampung dan mengalirkan sejumlah air akibat dari limpasan permukaan dan buangan limbah domestik di suatu kawasan/lahan tertentu, sehingga air yang berkelebihan pada suatu wilayah tidak menggenang.
Definisi lain, drainase adalah pembuangan massa air secara alamiah maupun buatan dari permukaan maupun bawah permukaan suatu tempat. Bangunan drainase terdiri dari saluran penerima, saluran pengumpul, saluran pembawa, saluran induk dan badan air penerima.
Drainase perkotaan merupakan sistem pengeringan dan pengaliran air dari wilayah perkotaan yang meliputi pemukiman, kawasan industri dan perdagangan, sekolah, rumah sakit, lapangan, serta tempat lainnya yang merupakan bagian dari sarana kota. Dengan demikian perencanaan drainase perkotaan berkaitan dengan tata guna lahan dan curah hujan yang terjadi pada suatu wilayah.
Advertisement
Tujuan Drainase
Dalam pembangunannya, tujuan drainase adalah untuk mengurangi dan membuang kelebihan air dari suatu kawasan agar lahan tersebut bisa berfungsi secara optimal sesuai dengan kegunaannya. Sistem ini juga dapat mengendalikan erosi tanah serta kerusakan pada jalanan dan bangunan yang ada di sekitarnya. Banjir juga dapat dicegah dengan adanya sistem pengaliran air ini.
Selain itu, tujuan drainase yang lain adalah untuk mengurangi genangan yang dapat menjadi sarang nyamuk-nyamuk penyebab penyaki. Dengan ini kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar dapat terjamin.
Fungsi Drainase
1. Mencegah Polusi
Fungsi drainase adalah mengangkut limbah dan mencuci polusi dari daerah perkotaan. Di atas lahan perkotaan tertumpuk bahan polutan berupa debu dan sampah organik yang berpotensi mencemari lingkungan hidup. Oleh air hujan yang jatuh, polutan akan terbawa ke dalam sistem drainase dan dialirkan pergi sambil dinetralisir secara alami.
Secara alami suatu badan air seperti sungai, saluran drainase mempunyai kemampuan untuk menetralisasi cemaran yang memasuki atau terbawa alirannya dalam jumlah terbatas atau batas-batas tertentu menjadi zat-zat anorganik yang tidak berbahaya atau tidak mencemari lingkungan.
2. Mengatur Arah dan Kecepatan Aliran
Selanjutnya, fungsi drainase adalah mengatur arah dan kecepatan aliran. Air buangan berupa air hujan dan limbah harus diatur alirannya melewati sistem drainase dan diarahkan ke tempat penampungan akhir atau perairan beban di mana sistem drainase bermuara.
Arah aliran akan ditentukan melewati sistem drainase sehingga tidak menimbulkan kekumuhan. Disamping itu kecepatan alirannya dapat diatur sebaik mungkin sehingga tidak akan terjadi penggerusan atau pengendapan pada saluran-saluran drainase.
3. Menjadi Sumber Daya Air Alternatif
Berikutnya, fungsi drainase adalah sumber daya air alternatif. Semakin bertambahnya kebutuhan akan air makin dibutuhkannya sumberdaya air. Daur ulang air dari sistem drainase dapat menjadi alternatif pemenuhan akan sumberdaya air dengan beberapa syarat.
4. Mencegah Erosi
Selanjutnya, fungsi drainase adalah mencegah terjadinya erosi. Di daerah pebukitan sistem drainase menjadi salah satu prasarana mencegah erosi dan gangguan stabilitas lereng. Run off permukaan akibat hujan yang jatuh pada daerah pebukitan akan mengalir dengan kecepatan tinggi kalau tidak mengalami hambatan cukup dan menimbulkan erosi permukaan. Untuk mengendalikannya diperlukan pembuatan sistem drainase teknis bagi menata aliran run off permukaan maupun aliran di dalam saluran.
Advertisement
Jenis-Jenis Drainase
1. Jenis drainase berdasarkan letak saluran
a. Drainase permukaan tanah adalah saluran drainase yang berada di atas permukaan tanah yang berfungsi mengalirkan air limpasan permukaan. Analisa alirannya merupakan analisa open channel flow.
b. Drainase bawah tanah adalah saluran drainase yang bertujuan mengalirkan air limpasan permukaan melalui media di bawah permukaan tanah (pipa-pipa), dikarenakan alasan-alasan tertentu. Alasan tersebut antara lain tuntutan artistik, tuntutan fungsi permukaan tanah yang tidak membolehkan adanya saluran di permukaan tanah seperti lapangan sepak bola, lapangan terbang, taman, dan lain-lain.
2. Jenis drainase berdasarkan konstruksi
a. Saluran terbuka adalah saluran untuk air hujan yang terletak di daerah yang cukup luas, juga unutk saluran air non hujan yang tidak menganggu kesehatan lingkungan.
b. Saluran tertutup adalah saluran untuk air kotor yang menggunakan kesehatan lingkungan, juga untuk saluran dalam kota.
3. Jenis drainase berdasarkan fungsinya
a. Single purpose adalah saluran yang berfungsi mengalirkan satu jenis air buangan saja.
b. Multy purpose adalah saluran yang berfungsi mengalirkan beberapa jenis buangan, baik secara bercampur maupun bergantian.