Liputan6.com, Jakarta Bagi yang belum pernah mondok, mungkin akan berpikir bahwa kehidupan para santri sangat dekat dengan ibadah dan ilmu agama, dan dengan gaya berpakaian yang identik dengan sarung, songkok, dan jilbab. Namun tampaknya santri tidak hanya sebatas itu.
Santri sekarang sangat kreatif. Itu bisa dilihat dari deretan kata-kata santri gaul yang sangat lucu dan menarik ini. Tidak hanya masalah agama, kata-kata santri gaul berikut ini juga membahas berbagai aspek kehidupan, termasuk kehidupan asmara.
Advertisement
Kata-kata santri gaul berikut ini juga akan membuka mata kita tentang bagaimana kehidupan para santri ketika menimba ilmu di pondok pesantren. Yang jelas ada banyak sisi menarik yang bisa kita ambil dari kehidupan santri yang bisa kita ketahui dari daftar kata-kata santri gaul ini.
Advertisement
Penasaran bagaimana sisi lain dari para santri? Berikut adalah sejumlah kata-kata santri gaul yang menarik dan lucu, mulai tentang agama hingga persoalan asmara, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (18/11/2022).
1.
2. "Kami mungkin hanya golongan santri, namun cinta pada negeri suci tidak ternoda, hubbul waton minal iman."
3. "Karena mengingat hafalan tidak semudah ketika mengingat kenangan indah bersamamu."
4. "Ketika abah kyai rawuh disitulah santri ta'dhim berada."
5. "Lulusan pesantren tidak cuma bisa jadi guru ngaji ataupun kyai. Tapi juga bisa menjadi kalangan berdasi dan pengusaha yang mandiri."
6. "Makan ala santri seperti ini memang jorok seperti sampah, tapi yang tidak bisa menikmati kebersamaan ini lebih jorok dari sampah."
7. "Mau kaya mau miskin kalau di pondok ya tetap sarungan."
8. "Mondoklah sejak dini sebelum menyesal ketika bau tanah nanti."
9. "Pesantren mengajarkanku tentang bagaimana untuk bersabar, bersabar menunggu giliran mandi karena penuh banget."
10. "Sabar itu emang berat karena hadiahnya surga, coba kalau gampang hadiahnya paling kipas angin."
Advertisement
11.
12. "Sepele tapi ngangenin, suasana ngantri ambil jatah makan."
13. "Tanggal tua ataupun tanggal muda ya tetap mayoran."
14. "Percayalah santri putri itu luluhnya dengan qobiltu bukan I love you."
15. "Aku adalah fi'il yang membutuhkan fa'il sebagaimana mubtada' yang tidak akan sempurna jika tanpa kobar."
16. "Belajar itu memang melelahkan namun lebih lelah nanti kalau kamu saat ini tidak belajar."
17. "Bukan pesta meriah atau gaun mewah yang penting satu kata sah."
18. "Cintaku padamu seperti mad lazim sebab paling panjang diantara cinta yang lainnya."
19. "Dan akhirnya setelah lama kita bersama, cinta kita seperti iqlab ditandai dengan dua hati yang menyatu."
20.
21. "Jika cinta itu ilmu 'arudl, maka kisah cinta kita berdua adalah simfoni terindah yang menghasilkan harmoni tak tertandingi di muka bumi ini, seindah dan semerdu harmoni syair berbahar Rojaz."
22. "Jika cinta itu Ilmu Faroidl, maka, kita berdua adalah dua sejoli yang akan selalu berbagi atas apa yang kita miliki, seperti halnya ashobah ma'a al-ghoyr."
23. "Jika cinta itu Ilmu Hadist, maka kualitas dan kekuatan cinta kita adalah hadits shahih yang sudah teruji dan terverifikasi oleh berbagai tempaan dan ujian."
24. "Jika cinta itu Nahwu, maka cintaku kepada kamu akan jazm (pasti), sehingga aku akan sukun (tenang) di sampingmu selamanya."
25. "Kupinang kau dengan Bismillah untuk nantinya bisa ku lengkapi dengan Alhamdulillah."
26. "Mesti perhatianku tidak terlihat seperti alif lam syamsiyah, namun cintaku padamu seperti alif lam qomariyah terbaca jelas."
27. "Semoga dalam hubungan kita ini kayak idgham bilaghunnah. Yang hurufnya cuma berdua lam dan ro."
30. "Seperti hukum Imalah yang dikhususkan untuk ro' saja. Seperti aku yang hanya untukmu."
Advertisement
31.
32. "Bisa tidur nyenyak saja sudah menang banyak."
33. "Buat kami tidak ada kata malam minggu, adanya cuma giliran maju."
34. "Doyan nyanyi alergi ngaji, karaoke bayar mahal aja mau, ngaji gratis dapat pahala aja enggak mau."
35. "Punya suami santri itu ibarat memiliki sebuah bangunan bagus nan kokoh yang siap dijadikan tempat berteduh saat musim panas maupun hujan."
36. "Jika cinta itu ilmu hadist, maka kualitas dan kekuatan cinta kita adalah hadits shahih yang sudah teruji dan terverifikasi oleh berbagai tempaan dan ujian."
37. "Jika cinta itu nahwu, maka cintaku kepada kamu akan jazm (pasti), sehingga aku akan sukun (tenang) di sampingmu selamanya."
38. "Kupinang kau dengan bismillah untuk nantinya bisa kulengkapi dengan alhamdulillah."
39. "Kami mungkin hanya golongan santri, namun cinta pada negeri suci tidak ternoda, hubbul wathon minal iman."
40. "Ketika abah kyai rawuh disitulah santri ta'dzim berada."
41. "Lulusan pesantren tidak cuma bisa jadi guru ngaji ataupun kyai. Tapi juga bisa menjadi kalangan berdasi dan pengusaha yang mandiri."