Liputan6.com, Jakarta Telur—bahan pangan sederhana yang jadi andalan menu sehari-hari—ternyata bisa jadi barang mewah di sejumlah negara. Dari Selandia Baru hingga Norwegia, harga telur per lusin bisa bikin geleng-geleng kepala. Kenaikan harga telur ini dipengaruhi banyak faktor, mulai dari wabah flu burung sampai kenaikan biaya produksi.
Berikut ini daftar negara dengan harga telur termahal di dunia berdasarkan data The World Ranking, Minggu (20/4/2025).
Baca Juga
🏆 Negara-Negara dengan Harga Telur Tertinggi
Data menunjukkan harga telur per lusin di negara-negara berikut :
Advertisement
- Selandia Baru – Rp108.160
- Swiss – Rp94.080
- Uruguay – Rp86.720
- Norwegia – Rp86.720
- Islandia – Rp86.400
Harga tinggi di negara-negara tersebut tak lepas dari biaya produksi yang tinggi, regulasi ketat soal kesejahteraan hewan, serta preferensi konsumen terhadap kualitas telur premium.
Contohnya, di Inggris, telur merek Clarence Court dijual seharga £3,20 untuk 6 butir, atau setara Rp10.240 per butir, dengan ayam yang diberi pakan khusus agar kuning telurnya oranye cerah.
🐓 Kenapa Harga Telur Bisa Melambung?
Sejumlah penyebab utama lonjakan harga telur global meliputi:
- Wabah Flu Burung Di AS, lebih dari 36 juta ayam petelur harus dimusnahkan pada 2024 akibat wabah flu burung. Dampaknya, harga telur melambung hingga USD 4,07 per lusin atau Rp65.120.
- Musim Liburan & Permintaan Tinggi Di akhir tahun, permintaan telur naik signifikan karena tradisi memanggang dan memasak menjelang liburan.
- Kenaikan Biaya Produksi Harga pakan, energi, hingga tenaga kerja ikut naik, sehingga produsen telur terpaksa menaikkan harga jual.
Advertisement
🌏 Negara Termurah & Respons Global
Sebaliknya, negara-negara seperti Zambia (Rp19.200), Rusia (Rp19.680), dan Bangladesh (Rp20.160) masih mencatat harga telur yang lebih ramah di kantong.
Perbedaan harga antarnegara menunjukkan variasi kebijakan, rantai pasok, dan tingkat subsidi. Di AS, mahalnya harga telur bahkan membuat warga nekat membeli telur dari Meksiko—padahal bisa didenda hingga Rp4,8 juta karena melanggar aturan impor.
