Liputan6.com, Jakarta - Kontravensi adalah bentuk interaksi sosial disosatif, selain persaingan atau kompetisi dan pertentangan atau konflik. Kontravensi adalah sikap mental tidak suka yang sengaja disembunyikan. Ini wujud gejala ketidakpastian mengenai pribadi seseorang.
Dalam buku berjudul IPS Terpadu (2017) oleh Nana Supriatna, dkk, dijelaskan kontravensi adalah bentuk interaksi sosial berupa perasaan tidak suka yang disembunyikan, seperti keraguan atau kebencian kepada pribadi seseorang.
Sikap mental kontravensi adalah masih di tahap benci dan belum sampai terjadi pertentangan atau konflik. Contoh sikap mental kontravensi adalah berhubungan dengan pendapat, perilaku, budaya, cara berpikir, kecerdasan, jalan hidup, dan lain sebagainya.
Advertisement
Wujud sikap mental kontravensi adalah penolakan, protes, fitnah, menghalangi, cerca, khianat, intiminadi, dan masih banyak lagi. Agar lebih memahami, simak penjelasan lengkapnya.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang kontravensi adalah sikap mental, jenis-jenis kontravensi, dan contoh kontravensi, Senin (21/11/2022).
Kontravensi adalah Sikap Mental Tidak Suka yang Tersembunyi
Istilah kontravensi adalah mengarah pada interaksi sosial antar individu maupun kelompok. Dalam ilmu Sosiologi, kontravensi adalah bentuk interaksi sosial disosiatif yang ditunjukkan dengan sikap mental tertentu.
Sikap mental yang menggambarkan perilaku kontravensi adalah ketidakpuasan, ketidakpercayaan, perlawanan, protes, intimidasi, provokasi, penolakan, hingga penyangkalan. SMP Djama'atul Ichwan menjelaskan kontravensi adalah sikap mental tersembunyi terhadap orang lain atau terhadap unsur-unsur kebudayaan suatu golongan tertentu.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menegaskan hal yang sama. Kontravensi adalah proses persaingan yang ditandai oleh gejala ketidakpastian mengenai pribadi seseorang dan perasaan tidak suka yang disembunyikan terhadap kepribadian seseorang.
Kontravensi adalah sikap mental tersembunyi yang menggambarkan antara sebuah persaingan dan konflik (pertentangan). Kontravensi adalah sama dengan wujud perasaan tidak suka yang disembunyikan.
Dalam buku berjudul IPS Terpadu (2017) oleh Nana Supriatna, dkk, dijelaskan kontravensi adalah bentuk interaksi sosial berupa perasaan tidak suka yang disembunyikan, seperti keraguan atau kebencian kepada pribadi seseorang.
Para ahli meyakini kontravensi adalah sikap mental tersembunyi, tepatnya di tahap benci dan belum sampai terjadi pertentangan atau konflik. Contoh kontravensi yang sering terjadi, berhubungan dengan pendapat atau opini, perilaku, budaya, cara berpikir, kecerdasan, jalan hidup, dan lain sebagainya.
Dalam buku berjudul Pengenalan Sosiologi (2005) oleh Taufiq Rohman Dhohiri, ada lima jenis kontravensi yang perlu diketahui. Ini lima jenis kontravensi yang dimaksudkan tersebut:
1. Jenis kontravensi pertama adalah bersifat umum yang berupa penolakan, protes, dan menghalangi.
2. Jenis kontravensi kedua adalah bersifat sederhana yang berupa memaki, memfitnah, dan mencerca.
3. Jenis kontravensi ketiga adalah bersifat intensif yang berupa penghasutan dan penyebaran desas-desus.
4. Jenis kontravensi keempat adalah bersifat rahasia yang berupa berkhianat dan mengumumkan rahasia orang lain.
5. Jenis kontravensi kelima adalah bersifat taktis yang berupa intimidasi, provokasi, dan mengganggu lawan.
Advertisement
Contoh Sikap Mental Kontravensi dan Penjelasannya
Kontravensi adalah sikap mental tidak suka yang sengaja disembunyikan. Sikap mental kontravensi masih di tahap benci dan belum sampai terjadi pertentangan atau konflik. Ini contoh sikap mental kontravensi yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:
1. Kontravensi di Sekolah
Contoh sikap mental kontravensi di sekolah yang sering terjadi, saat OSIS di sekolah mempunyai suatu rencana atau kegiatan, akan tetapi suatu kelas tidak setuju dengan rencana tersebut.
Kemudian, lahirlah rasa tidak suka atau benci yang timbul dengan tidak membantu dalam melancarkan atau terwujudnya kegiatan tersebut. Ini contoh sikap mental kontravensi di lingkungan sekolah yang sering terjadi.
2. Kontravensi di Bidang Ekonomi
Contoh sikap mental kontravensi di bidang ekonomi, berupa adanya persaingan yang positif dan negatif. Kontravensi di bidang ekonomi ini mampu menciptakan perasaan iri.
Ada kecemburuan antara pengusaha satu dengan pengusaha yang lain. Kontravensi yang terjadi, ada yang memakai jasa preman untuk mengintimidasi usaha saingannya. Hal ini tergolong kontravensi dengan cara mengintimidasi.
Kemudian, ada pula pengusaha yang berusaha saling menjatuhkan usaha dengan bantuan dukun. Ini termasuk jenis kontravensi yang bersifat umum dengan menghalangi.
3. Kontravensi di Masyarakat
Contoh sikap mental kontravensi di masyarakat, perilaku menghasut atau menyebarkan berita yang tidak benar atau fitnah pada tetangga yang mempunyai usaha. Umumnya, ini dipengaruhi perasaan iri dengan pencapaian atau banyaknya pembeli yang berbelanja di sana dan usahanya sepi.
Kontravensi di masyarakat ini termasuk bentuk kontravensi intensif. Fenomena sosial ini masih sangat sering berlangsung di masyarakat dan jarang terlihat dalam diri seseorang pada orang lainnya. Antar pribadi yang melakukan ini, akan cenderung menyembunyikan kebencian atau perilaku buruknya.
4. Kontravensi di Bidang Politik
Contoh sikap mental kontravensi di bidang politik, adanya persaingan ketat antarcalon anggota legislatif, ini membuat salah satu calon anggota legistatif melakukan kampanye hitam.
Kontravensi yang dilakukan adalah berusaha untuk menjatuhkan salah satu pihak dengan berbagai macam cara. Salah satunya mengumbar fitnah yang merusak citra lawannya demi mencegahnya untuk menang.
Â