Liputan6.com, Jakarta Konflik atau perselisihan kerap terjadi antar individu yang memiliki sikap yang berlawanan. Terlibat dalam sebuah konflik merupakan hal yang dapat terjadi pada siapapun. Menguasai cara mengelola emosi saat terlibat konflik menjadi kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap orang.
Baca Juga
Advertisement
Konflik dapat terjadi antar teman di sekolah, rekan kerja, maupun antar tetangga. Konflik ini kerap kali berakhir pada bentrok fisik yang menyebabkan kerugian bagi kedua belah pihak yang berkonflik maupun orang lain yang tidak terlibat. Hal ini terjadi karena tidak menguasai cara mengelola emosi saat terlibat konflik.
Bentrok dapat dihindari dengan cara mengelola emosi saat terlibat konflik yang baik. Perbedaan pendapat yang terjadi antara individu satu dan lainnya merupakan hal yang wajar. Tinggal bagaimana kita mengendalikan diri sendiri agar tidak terjadi bentrokan yang dapat merugikan diri sendiri.
Berikut cara mengelola emosi saat terlibat konflik yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (23/11/2022).
Cara Mengelola Emosi Saat Terlibat Konflik
1. Pahami Bahwa Reaksi Orang Lain tidak Dapat Kita Kendalikan
Banyak hal berada di luar kendali manusia termasuk reaksi dari orang lain, yang dapat dikendalikan adalah respon yang Anda keluarkan. Salah satu cara mengelola emosi saat terlibat konflik adalah mengendalikan respon yang keluar dari diri sendiri.
Contoh ketika terjadi konflik, pihak yang berlawanan dengan kita akan melakukan konfrontasi yang bertujuan memantik respon Anda. Anda memiliki pilihan untuk memberi respon yang dapat memperkeruh suasana dan mengakibatkan bentrok atau memberi yang dapat meredam konflik.Â
Diperlukan kepala yang dingin untuk dapat memberikan respon yang meredam konflik. Apabila Anda merasa kalut, cobalah tarik nafas panjang, lalu tahan selama tiga detik, dan hembuskan perlahan. Lakukan ini berulang-ulang sampai merasa lebih tenang.
2. Beri Waktu Pada Diri Anda untuk Menyendiri
Saat sedang berada dalam konflik seseorang akan menjadi tegang sehingga tidak dapat berpikir dengan jernih. Coba menjauh dari tempat konflik atau orang yang sedang berkonflik dengan Anda untuk beberapa waktu.Â
Otak manusia cenderung fokus memikirkan jalan keluar dari sudut pandang yang sempit saat berada di dalam masalah yang pelik. Menjauhkan diri dari tempat konflik atau sumber konflik dapat membuat memberi sudut pandang lain yang mungkin terlewatkan.
Menyendiri menjadi salah satu cara mengelola emosi saat terlibat konflik yang efektif. Menghabiskan waktu sendiri juga dapat menyegarkan pikiran dan menghindari diri agar tidak terlalu larut dalam masalah yang dapat meringankan beban dan membantu mengurai masalah untuk menyelesaikan konflik.
Advertisement
Cara Mengelola Emosi Saat Terlibat Konflik
3. Hindari Mengeluarkan Respon secara Spontan
Berteriak, memaki, membanting barang yang ada di sekitar, bahkan memukul menjadi bentuk respon spontan yang keluar saat menghadapi sebuah konflik. Tindakan-tindakan yang menjadi bentuk luapan emosi negatif ini dapat berpotensi memperkeruh situasi konflik.Â
Menahan diri untuk tidak langsung bereaksi saat merasakan emosi negatif dapat menghindarkan diri dari tindakan yang merugikan. Otak menjadi organ yang paling dominan dalam penyelesaian masalah. Ketika dihadapkan pada masalah yang pelik disertai emosi negatif, otak akan overload dan kesulitan untuk membuat keputusan yang masuk akal ketika emosi sudah memuncak.Â
Coba tenangkan diri dengan menarik napas dalam lalu keluarkan secara perlahan. Ulangi sampai beberapa kali sampai merasa lebih tenang. Setelah itu Anda dapat memutuskan respon seperti apa yang akan Anda keluarkan.
4. Pahami Bahwa Kekerasan Tidak Menyelesaikan Masalah
Memiliki kesadaran bahwa kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah mencari cara mengelola emosi yang ampuh. Kekerasan dalam bentuk apapun bukan lah cara yang tepat dalam menyelesaikan konflik. Tindak kekerasan justru akan membuat masalah akan semakin runyam.
Cara Mengelola Emosi Saat Terlibat Konflik
5. Cari Pelampiasan Emosi Negatif yang Tidak merugikan
Tidak mengeluarkan reaksi langsung saat mengalami emosi negatif bukan berarti harus memendam emosi negatif tersebut selamanya. Emosi negatif tetap harus dikeluarkan agar tidak mengganggu kesehatan psikologis Anda.
Anda dapat mencari cara melampiaskan emosi yang tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Contoh cara menyalurkan emosi negatif adalah dengan berolahraga, tidur, atau menyanyi. Dalam agama Islam tidur dikatakan menjadi salah satu cara mengelola emosi saat terlibat konflik yang efektif.
6. Bina Hubungan Baik dengan Semua Orang
Membina hubungan baik dengan semua orang dapat meminimalisir terjadinya konflik. Dengan hubungan yang baik, setiap individu dapat saling mengenal dengan lebih ba
sehingga konflik yang kerap disebabkan oleh perbedaan atau kesalah pahaman dapat dihindari.
Memiliki hubungan yang baik juga dapat menjadi cara mengelola emosi saat terlibat konflik. Konflik dapat terjadi pada dua pihak yang memiliki hubungan yang dekat. Dua orang yang sedang berkonflik tapi memiliki hubungan baik cenderung dapat menyelesaikan permasalahannya dengan damai.
Advertisement