6 Cara Terbaik Mengendalikan Emosi

Emosi marah yang muncul karena banyak hal bisa diredam dengan 6 cara ampuh berikut ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Okt 2021, 10:44 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2021, 10:44 WIB
Mudah Tersinggung dan Hobi Marah Pada Hal Kecil
Ilustrasi Pasangan Credit: unsplash.com/Carly

Liputan6.com, Jakarta Pengendalian emosi dibutuhkan ketika berada di lalu lintas dan ada yang menyalip/memotong jalan Anda saat menuju tempat kerja.

Contoh lainnya, terlambat datang ke kantor harus melewati jalanan macet, atasan melewatkan Anda untuk promosi, dan sebagainya.

Ada banyak celah dan peluang untuk membuat emosi marah, kesal, dan murah. Untuk menghilangkan perasaan yang menggebu-gebu, biasanya orang memilih untuk bercerita dengan orang lain. Padahal, hal tersebut belum tentu menjadi pilihan yang terbaik.

Menurut Profesor Komunikasi University of Columbus Brad Bushman, semua tahu untuk melampiaskan marah dan geram bisa dilakukan dengan menurunkan intensitas dari perasaan marah tersebut.

Kemarahan menjadi sebuah respons emosional terhadap sebuah ancaman atau provokasi yang nyata hingga terjadi hanya di dalam bayangan saja. Sudah menjadi rahasia umum bahwa keseringan marah secara berlebih dapat berdampak pada kesehatan.

“Mulai dari marah ringan hingga kemarahan yang membabi buta, bila tidak ditangani dengan benar, dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit jantung,” tambah Bushman kepada CNN Health.

Emosi muncul bisa memicu orang untuk memberikan respons yang agresif dan melawan.

“Otot Anda mungkin tegang, detak jantung meningkat, dan sistem pencernaan melambat ketika Anda sedang siap untuk bertarung,” tambah profesor psikologi University of Wisconsin-Green Bay Ryan Martin.

 

 

Kelola Emosi Lewat 5 Strategi

[bintang] 5 Zodiak Ini Diam Saja? Bisa Jadi Mereka Lagi Marah sama Kamu
Pisces. (Sumber foto: unsplash.com)

Untuk dapat mengelola emosi atau perasaan marah, ada beberapa mekanisme dan tahapan yang dapat membantu dibandingkan harus selalu menceritakannya kepada orang lain. Beberapa strategi tersebut memiliki pendekatan khusus untuk mengolah kemarahan. 

1. Tarik napas dalam-dalam

Ketika orang marah, tekanan darah dan detak jantung akan meningkat dengan sangat cepat. Untuk menurunkannya menjadi normal, cobalah atur napas Anda dengan menghirup udara segar dan menghitungnya sampai 10.

Jika dilakukan terus menerus, emosi marah tersebut akan memudar hingga menghilang. Tubuh juga akan lebih rileks dan bisa berpikir dengan kepala dingin.

Kemudian, setelah marah, Bushman menyarankan untuk bermeditasi dan melakukan yoga untuk melepas lelah sehabis marah. Beberapa kegiatan lain yang bisa menjadi alternatif lain yaitu mendengarkan musik yang menenangkan atau mandi.

2. Lakukan pemecahan masalah

Kemarahan yang menyerang setiap kita dapat mengganggu tujuan yang ingin dicapai. Gejolak energi yang menggebu-genu dapat disalurkan untuk memecahkan masalah yang menjadi dasar utama munculnya amarah tersebut.

Gunakan energi yang banyak untuk dipakai berpikir, bukannya melampiaskan dengan hal yang sia-sia. Emosi marah akan seperti api, ketika kita memakainya untuk tindakan negatif, emosi tersebut akan semakin besar.

“Jika Anda tidak menyalurkannya ke arah positif, Anda hanya akan terbakar dan termakan oleh api emosi Anda,” jelas penyanyi Joan Jett.

 

Kelola Emosi Lewat 5 Strategi

Ilustrasi marah
Apa saja hal yang membuat Scorpio paling ditakuti? Simak selengkapnya di sini! (Foto: Unsplash.com/Joshua Rawson Harris)

3. Jangan ceritakan ke orang lain

Cara paling populer untuk menghilangkan amarah tersebut adalah bercerita dengan orang lain dan memberikan alasan di balik kemarahan Anda. Namun, hal tersebut justru tidak membuat Anda lebih lega.

“Apa yang sering terjadi ketika kita berbicara dengan teman kita adalah mereka hanya melakukan validasi terhadap perasaan yang dirasakan,” jelas Busman.

Hal ini justru membuat api akan semakin semakin menyala karena apabila amarah tersebut diceritakan, pikiran Anda akan selalu mengingat kejadian secara terus menerus.

4. Jangan keluarkan tenaga fisik

Cara terburuk untuk menangani kemarahan adalah mengeluarkan tenaga dengan menyalurkannya secara nyata ke lingkungan sekitar Anda, seperti bertinju atau memecahkan barang.

Perilaku tersebut merupakan gaya ekspresi maladaptif yang dikaitkan dengan masalah jangka panjang dengan pengendalian amarah. Jadi, ketika Anda menjadi marah di masa depan, Anda cenderung untuk mencari pelampiasan secara fisik lagi.

"Penelitian kami telah menunjukkan dengan cukup meyakinkan bahwa memukul karung tinju meningkatkan kemungkinan Anda akan menyerang orang sungguhan, termasuk orang yang tidak bersalah," kata Bushman.

Lebih baik lakukan hal yang positif karena tenaga yang Anda keluarkan untuk melampiaskan amarah tersebut sama besarnya dengan latihan fisik berlari. Sama-sama membuat detak jantung meningkat, tetapi dengan manfaat yang berbeda.

5. Jangan menekan amarahmu

“Terkadang sepertinya pilihan termudah adalah menekan amarah Anda, tetapi itu bukan cara yang efektif untuk mengatasi emosi,” ujar asisten profesor di Harvard Medical School David H. Rosmarin.

Mengabaikan amarah akan berdampak secara jangka panjang karena dapat meningkatkan intensitas emosi di masa mendatang. Mencoba beralih itu tidak produktif karena tidak mengatasi masalah yang menjadi pemicu awal munculnya amarah.

Ketika kemarahan itu sudah berada di puncak, beberapa orang akan memotong hubungan orang yang menjadi alasan mereka marah dari kehidupan. Hal tersebut nilai baik untuk jangka pendek, tetapi tidak sehat untuk jangka panjang.

"Itu bisa menekan emosi negatif dalam jangka pendek, tetapi kenyataannya orang akan membuat kita kesal dari waktu ke waktu dan kita perlu belajar untuk menghadapinya," jelas Rosmarin.

6. Berpikirlah positif

Bushman mengatakan bahwa sulit untuk merasakan dua emosi sekaligus. Solusi yang diberikan adalah salurkan energi Anda ke dalam emosi positif untuk mengusir kemarahan.

“Untuk menghasilkan perasaan cinta, berikan orang yang dicintai pelukan atau pelukkan dengan hewan pendamping,” tambah Busman.

Sementara itu, untuk menghasilkan humor, baca atau tonton sesuatu yang lucu. Kemudian, untuk menghasilkan empati, bantulah seseorang yang membutuhkan.

Reporter: Caroline Saskia

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya