Liputan6.com, Jakarta Berbicara seni memang tiada habisnya, kreativitas selalu mendesak para seniman untuk menghasilkan karya yang luar biasa. Salah satunya seni lukis yang membutuhkan tinta, semakin bagus kualitas tinta, semakin mahal pula harganya. Hal inilah yang membuat sebagian seniman lukis harus memutar otak demi sebuah mahakarya.
Baca Juga
Advertisement
Hal inilah yang dilakukan Elito Circa, seniman lukis asal Filipina. Alih-alih membuat tinta dari bahan alami, Elito Circa menggunakan darahnya sebagai tinta lukis. Melansir dari New York Post, pria 52 tahun itu tumbuh sangat miskin sehingga dia menggunakan buah plum dan tomat untuk membuat karya seni.
Ia menceritakan kisahnya saat benar-benar tak punya tinta untuk melukis. Saat muda Circa tak sengaja terluka dan berdarah ia berinisiatif membuat darah yang keluar dari tubuhnya itu sebagai media lukis. Bahkan sampai sekarang ia makin ketagihan membuat aneka lukisan indah dari tinta darah merah,
“Setiap kali saya tergores, saya akan menggunakan darah saya sendiri karena noda darah juga sulit dihilangkan,” kata Circa.
Bisa dibilang, sebagian besar karya lukisnya yang berwarna merah berasal dari tinta darah asli. Bagi Circa, darah punya nilai tersendiri karena bagian dari dalam dirinya. Berikut selengkapnya Liputan6.com merangkum kisahnya Senin (19/12/2022).
Pakai Kantong Donor Darah
Sebagian besar masyarakat sudah tak asing lagi dengan kantong darah. Ya, kantung ini memang kerap digunakan dalam proses pengambilan darah. Yang nantinya, darah ini bakal disalurkan kembali kepada orang membutuhkan. Namun berbeda dengan Circa yang memanfaatkannya secara pribadi.
Seniman yang dikenal nyeleneh itu kerap pergi ke klinik kesehatan di dekat rumahnya. Selama 3 bulan sekali layaknya jadwal donor darah, Circa mengambil darahnya dan menampungnya dalam kantong yang sudah disiapkan. Ia kemudian menyimpannya di dalam lemari pendingin untuk penggunaan yang lama.
“Karya saya sangat penting bagi saya karena berasal dari saya, dari darah saya sendiri, DNA saya adalah bagian darinya,” kata Circa.
Mengejutkannya, pria yang lebih dikenal sebagai "Amangpintor" itu pernah melukis menggunakan rambut manusia asli dan cairan darah dengan materi pelajaran mitologi dan mitos.
Advertisement
Berambisi Bikin Lukisan Darah 100 Meter
Lahir dan besar di Filipina, Elito Circa punya segudang lukisan yang indah. Beberapa lukisannya ada yang menggunakan tinta pada umumnya. Sedangkan lukisan di atas kanvas berwarna merah berasal dari sepenuhnya darah.
Ia mengalirkan darah dari kantong darah untuk lebih mudah mengambilnya dengan kuas. Hal Itu sudah lama ia lakukan di studio Nueva Ecija miliknya. Seniman kelahiran 28 Januari 1970 ini makin berambisi melukis dengan tinta darah merah asli.
Salah satu rencana untuk tahun baru adalah membuat lukisan darah terbesar yang pernah ada di atas kanvas setinggi 328 kaki atau 100 meter, mencetak rekor dunia untuk pencapaian tersebut.
Melansir dari shadesofnoir.org.uk, Elito Circa dikenal sebagai seniman yang menjunjung tinggi dan mengadvokasi Seni Kontemporer Pribumi Filipina. Ia juga mempopulerkan pertunjukan Lukisan Tangan yang dilakukan dalam waktu 5 hingga 10 menit di atas kanvas seluas 432 inci persegi menggunakan tiga warna primer.