Cara Kerja Mikroskop untuk Berbagai Aplikasi, Ketahui Bagian, Jenis dan Fungsinya

Mikroskop dapat digunakan untuk berbagai jenis aplikasi, seperti mengamati bakteri dan sel-sel, menganalisis mineral, dan mempelajari struktur material.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 19 Jan 2023, 14:15 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2023, 14:15 WIB
ilustrasi mikroskop
ilustrasi mikroskop (Sumber: Pexels)

Liputan6.com, Jakarta Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk memperbesar objek yang sangat kecil atau tidak terlihat dengan mata telanjang. Cara kerja mikroskop menggunakan prinsip-prinsip optik atau elektronik, untuk memperbesar objek dan menyoroti detil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Beberapa jenis mikroskop menggunakan lensa untuk memperbesar objek, sementara yang lain menggunakan prinsip-prinsip elektronik seperti elektron beam atau cahaya laser.

Mikroskop cahaya adalah jenis mikroskop yang paling umum, serta banyak digunakan untuk memperbesar objek yang diamati. Mikroskop cahaya dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu mikroskop optik dan mikroskop elektron. Mikroskop digunakan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti biologi, kimia, fisika, medis, industri, pendidikan, dan penelitian. Umumnya cara kerja mikroskop dapat digunakan untuk mengamati sel-sel hidup, jaringan, bakteri, virus, mineral, kristal, material, dan benda-benda lainnya. 

Perlu diketahui bahwa beberapa jenis mikroskop, lebih cocok untuk mengamati jaringan hidup, sementara yang lain lebih cocok untuk mengamati material. Beberapa jenis mikroskop membutuhkan preparasi sampel yang rumit, sementara yang lain dapat digunakan untuk mengamati sampel yang tidak terpreparasi. Berikut ini cara kerja mikroskop yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (19/1/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Cara Kerja Mikroskop

ilustrasi mikroskop
ilustrasi mikroskop (Sumber: Pexels)

Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk memperbesar objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Cara kerja mikroskop terdiri dari dua bagian utama: sistem pembesaran dan sistem iluminasi. Sistem pembesaran mikroskop terdiri dari lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif adalah lensa yang terletak di bagian depan mikroskop, serta berfungsi untuk memperbesar objek yang akan diamati. Lensa objektif terdiri dari beberapa lensa yang digabungkan bersama, yang disebut sistem lensa objektif.

Pada mikroskop cahaya biasa, lensa objektif yang digunakan memiliki magnifikasi yang berbeda-beda. Pada umumnya, magnifikasi lensa objektif yang digunakan pada mikroskop cahaya biasa berkisar antara 4x hingga 100x. Sedangkan pada mikroskop elektron, magnifikasi yang digunakan sangat tinggi, berkisar antara 50.000x hingga 1.000.000x.

Setelah cahaya masuk melalui lensa objektif, gambar yang diperbesar diteruskan ke lensa okuler yang terletak di bagian belakang mikroskop. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar gambar yang dibentuk oleh lensa objektif sekali lagi, sehingga objek yang diamati dapat dilihat dengan jelas. Lensa okuler juga memiliki magnifikasi yang berbeda-beda, biasanya berkisar antara 10x hingga 20x. Sistem iluminasi mikroskop digunakan untuk memberikan cahaya pada objek yang akan diamati. Pada mikroskop cahaya, cahaya dari sumber cahaya diarahkan melalui lensa condenser ke objek, sehingga objek tersebut dapat dilihat dengan jelas. Pada mikroskop elektron, elektron digunakan sebagai sumber cahaya dan diarahkan melalui objek dengan menggunakan medan magnet.

Secara umum, prinsip dan cara kerja mikroskop adalah dengan mengambil cahaya yang melewati objek yang akan diamati, memperbesarnya melalui lensa objektif dan okuler, kemudian diteruskan ke mata pengguna untuk dilihat. Mikroskop dapat digunakan untuk berbagai jenis aplikasi, seperti mengamati bakteri dan sel-sel, menganalisis mineral, dan mempelajari struktur material.

Mikroskop juga dapat digunakan untuk tujuan medis, seperti mengamati jaringan manusia dan menentukan kondisi penyakit. Dalam penggunaan mikroskop, penting untuk mengatur kondisi cahaya yang tepat dan mengatur lensa objektif dan okuler pada posisi yang sesuai. Hal ini dilakukan dengan mengatur jarak lensa objektif dengan objek, serta mengatur tingkat intensitas cahaya yang masuk ke dalam lensa condenser.

 


Bagian-Bagian Mikroskop dan Fungsinya

ilustrasi mikroskop
ilustrasi mikroskop (Sumber: Pexels)

Bagian-bagian utama dari mikroskop dan fungsinya adalah sebagai berikut:

- Base, adalah bagian ini berfungsi sebagai dasar dari mikroskop dan menopang keseluruhan peralatan. Base juga menyediakan sumber listrik untuk lampu penerangan.

- Kaki Mikroskop, merupakan bagian ini berfungsi sebagai dasar untuk menopang mikroskop dan menyediakan stabilitas saat digunakan.

- Pemegang lensa objektif, yang berfungsi untuk menopang lensa objektif dan memungkinkan pengguna untuk mengubah lensa objektif yang digunakan sesuai dengan kebutuhan.

- Lensa objektif adalah bagian ini berfungsi untuk memperbesar objek yang akan diamati. Lensa objektif terdiri dari beberapa lensa yang digabungkan bersama, yang disebut sistem lensa objektif.

- Revolver, adalah bagian yang berfungsi untuk mengubah lensa objektif yang digunakan.

- Pemegang lensa okuler, berfungsi untuk menopang lensa okuler dan memungkinkan pengguna untuk mengubah lensa okuler yang digunakan sesuai dengan kebutuhan.

- Lensa okuler, berfungsi untuk memperbesar gambar yang dibentuk oleh lensa objektif sekali lagi, sehingga objek yang diamati dapat dilihat dengan jelas.

- Pemegang stage, berfungsi untuk menopang objek yang akan diamati dan memungkinkan pengguna untuk mengatur posisi objek sesuai dengan kebutuhan.

- Stage, berfungsi sebagai dasar untuk menopang objek yang akan diamati dan memiliki mekanisme untuk mengatur posisi objek.

- Pemegang klip, berfungsi untuk menopang objek yang akan diamati dan memungkinkan pengguna untuk mengatur posisi objek sesuai dengan kebutuhan.

- Lampu penerangan, berfungsi untuk memberikan cahaya pada objek yang akan diamati.

- Pemegang filter, berfungsi untuk menopang filter yang digunakan untuk mengatur tingkat intensitas cahaya yang masuk ke dalam lensa condenser.

- Kondensor, berfungsi untuk mengumpulkan dan mengarahkan cahaya pada objek yang akan diamati.

- Fokus, berfungsi untuk mengatur jarak antara lensa objektif dengan objek yang diamati, sehingga gambar yang diperoleh dapat jelas dan terfokus. 


Manfaat dan Kegunaan Mikroskop

ilustrasi mikroskop
ilustrasi mikroskop (Sumber: Pexels)

Mikroskop memiliki banyak manfaat dan kegunaan yang lebih rinci dalam berbagai bidang. Berikut beberapa contoh yang lebih rinci:

1. Ilmu Pengetahuan

Dalam biologi, mikroskop digunakan untuk mengamati sel-sel, bakteri, dan virus. Mikroskop cahaya digunakan untuk mengamati sel-sel hidup dan jaringan manusia, sedangkan mikroskop elektron digunakan untuk mengamati bakteri dan virus. Dalam kimia, mikroskop digunakan untuk mengamati mineral dan struktur kristal. Dalam fisika, mikroskop digunakan untuk mengamati material dan mempelajari sifat-sifatnya.

2. Medis

Dalam kedokteran, mikroskop digunakan dalam bidang patologi untuk mengamati jaringan manusia dan menentukan kondisi penyakit. Mikroskop juga digunakan dalam bidang dental untuk mengamati gigi dan jaringan di sekitarnya. Mikroskop elektron digunakan dalam bidang mikrobiologi klinis untuk mengidentifikasi bakteri dan virus.

3. Industri

Dalam bidang industri, mikroskop digunakan untuk mengamati kualitas produk dan menganalisis sampel. Contohnya, mikroskop digunakan untuk mengamati kristal pada bahan-bahan semiconductor, mengamati struktur logam dan material lainnya, serta dalam bidang farmasi untuk mengamati kristal obat.

4. Pendidikan

Mikroskop digunakan dalam pendidikan sebagai alat untuk memperkenalkan siswa pada ilmu pengetahuan dan meningkatkan pemahaman tentang biologi, kimia, dan fisika.

5. Penelitian

Mikroskop digunakan dalam penelitian untuk mengamati dan menganalisis sampel yang diamati dan untuk menemukan fakta baru dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Dalam biologi, mikroskop digunakan untuk mengamati sel-sel dan jaringan, dalam kimia digunakan untuk mengamati mineral dan kristal, serta dalam fisika digunakan untuk mengamati material dan sifat-sifatnya. Mikroskop elektron digunakan dalam penelitian di bidang mikrobiologi, bioteknologi, dan material science.

6. Forensik

Mikroskop digunakan dalam bidang forensik untuk mengamati tanda-tanda pada benda bukti dan untuk membantu dalam penyelidikan kriminal. Contohnya mikroskop digunakan untuk mengamati tanda tangan, dan jejak yang ditinggalkan pada senjata dan barang bukti lainnya, serta dalam analisis DNA.

Secara keseluruhan, cara kerja mikroskop memiliki berbagai manfaat dan kegunaan dalam bidang ilmu pengetahuan, medis, industri, pendidikan, penelitian, dan forensik. Alat ini dapat digunakan untuk mengamati objek yang sangat kecil dengan jelas dan memungkinkan untuk menemukan fakta baru yang tidak dapat ditemukan dengan cara lain.


Jenis-Jenis Mikroskop

Melihat Laboratorium Budidaya Ikan Hias di Depok
Petugas sedang meneliti di ruang mikroskop Laboratorium Uji Balai Riset Budidaya Ikan Hias (BRBIH), Depok, Jabar, Jumat (8/3). Balai Riset memiliki lima laboratorium untuk mendukung fungsi penelitian. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Setelah mengetahui cara kerja mikroskop, maka terdapat beberapa jenis mikroskop yang digunakan untuk berbagai tujuan, diantaranya adalah:

- Mikroskop cahaya

Mikroskop cahaya adalah jenis mikroskop yang paling umum digunakan. Mikroskop ini menggunakan cahaya untuk memperbesar objek yang diamati. Mikroskop cahaya dibagi menjadi dua jenis, yaitu mikroskop optik dan mikroskop elektron.

- Mikroskop optik

Mikroskop optik menggunakan lensa untuk memperbesar objek yang diamati. Mikroskop ini dapat digunakan untuk mengamati jaringan hidup, sel, bakteri, dan virus.

- Mikroskop elektron

Mikroskop elektron menggunakan elektron untuk memperbesar objek yang diamati. Mikroskop ini digunakan untuk mengamati bahan-bahan yang tidak dapat diamati dengan mikroskop optik, seperti protein, enzim, dan molekul-molekul lainnya.

- Mikroskop fase kontras

Mikroskop fase kontras menggunakan prinsip kontras fase untuk mengamplifikasi perbedaan fase antara bagian transparan dan opak dari objek yang diamati. Mikroskop ini digunakan untuk mengamati jaringan hidup, sel, bakteri, dan virus.

- Mikroskop fluoresensi

Mikroskop fluoresensi menggunakan cahaya fluoresen untuk mengamati objek yang diamati. Mikroskop ini digunakan untuk mengamati sel-sel hidup dan jaringan, serta untuk menganalisis protein dan enzim.

- Mikroskop konfokal

Mikroskop konfokal menggunakan prinsip konfokal untuk menghasilkan gambar yang terfokus pada satu kedalaman saja dari objek yang diamati. Mikroskop ini digunakan untuk mengamati jaringan hidup, sel, bakteri, dan virus.

- Mikroskop scanning elektron

Mikroskop scanning elektron menggunakan elektron untuk membuat gambar permukaan objek yang diamati. Mikroskop ini digunakan untuk mengamati material dan permukaan logam, serta untuk analisis forensik.

- Mikroskop transmisi elektron

Mikroskop transmisi elektron menggunakan elektron untuk membuat gambar dari dalam objek yang diamati. Mikroskop ini digunakan untuk mengamati material dan untuk analisis forensik.

- Mikroskop super-resolusi

Mikroskop super-resolusi adalah jenis mikroskop, yang memungkinkan untuk mengamati objek dengan resolusi yang lebih tinggi daripada mikroskop standar. Beberapa teknik super-resolusi yang digunakan dalam mikroskop ini adalah stimulated emission depletion (STED) microscopy, stochastic optical reconstruction microscopy (STORM), dan structured illumination microscopy (SIM)

- Mikroskop polarisasi

Mikroskop polarisasi digunakan untuk mengamati objek yang diamati dengan menggunakan cahaya polarisasi. Mikroskop ini digunakan untuk mengamati mineral, serat, dan material lainnya yang memiliki sifat optik yang dipengaruhi oleh orientasi molekul.

- Mikroskop Multiphoton 

Mikroskop Multiphoton merupakan jenis mikroskop optik yang menggunakan teknologi multiphoton excitation untuk menghasilkan gambar dari jaringan hidup dengan resolusi tinggi. Mikroskop ini digunakan dalam penelitian biologi dan kedokteran untuk mengamati jaringan hidup.

- Mikroskop Raman

Mikroskop Raman adalah jenis mikroskop yang menggunakan teknologi Raman spectroscopy untuk menganalisis sampel yang diamati. Mikroskop ini digunakan untuk mengamati kimiawi dan struktur material, serta untuk analisis kualitas obat.

- Mikroskop digital

Mikroskop digital adalah mikroskop yang menggabungkan teknologi mikroskop tradisional dengan teknologi digital. Mikroskop ini digunakan untuk mengambil gambar objek, yang diamati dan menampilkannya pada layar komputer.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya