Liputan6.com, Jakarta Rukun iman yang keempat adalah iman kepada nabi dan rasul. Iman kepada nabi adalah salah satu dari enam rukun iman dalam agama Islam yang menjadi dasar keyakinan bagi umat Muslim. Rukun iman yang keempat ini melibatkan keyakinan penuh terhadap para nabi yang diutus oleh Allah untuk membawa risalah-Nya kepada manusia.Â
Rukun iman yang keempat adalah keyakinan bahwa Allah telah mengutus nabi-nabi sebagai pembawa risalah-Nya kepada manusia, untuk memberikan petunjuk, pedoman, dan hukum syariat yang harus diikuti. Nabi-nabi tersebut dipilih oleh Allah secara khusus dan diberikan wahyu untuk menyampaikan ajaran-Nya kepada umat manusia.Â
Pentingnya memahami rukun iman yang keempat dapat dilihat dari beberapa aspek. Salah satunya adalah, para nabi adalah teladan terbaik bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan yang baik dan benar. Mereka menunjukkan contoh tindakan dan perilaku yang patut dicontoh sebagai manusia yang beriman dan bertakwa.Â
Advertisement
Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Senin (10/4/2023). Tentang arti dan pentingnya memahami rukun iman yang keempat, yaitu iman kepada nabi dalam Islam, serta dalil atau landasan yang menguatkan keyakinan ini.
Rukun Iman Yang KeempatÂ
Rukun iman yang keempat dalam agama Islam adalah "Beriman kepada para rasul atau nabi-nabi Allah". Rukun iman ini mengandung keyakinan kepada para rasul yang diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan risalah-Nya kepada umat manusia. Para rasul dianggap sebagai utusan-utusan Allah yang dipilih untuk memberikan petunjuk, hukum, dan ajaran-Nya kepada manusia agar dapat hidup sesuai dengan kehendak-Nya.Â
Rukun iman ini mencakup keyakinan bahwa para rasul adalah manusia yang terpilih dan terbaik, diutus oleh Allah untuk menyampaikan pesan-pesan Ilahi kepada umat manusia, dan mereka harus diikuti dan dihormati dalam menjalankan agama Islam. Beberapa contoh para rasul dalam Islam antara lain Nabi Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad SAW.
Rukun iman yang keempat dalam agama Islam adalah "Beriman kepada para rasul atau nabi-nabi Allah". Dalil atau landasan yang menguatkan keyakinan ini dapat ditemukan dalam berbagai ayat Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad SAW. Beberapa contoh dalil yang menguatkan rukun iman keempat ini antara lain:
Ayat Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 285:
"Rasul telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan), 'Kami tidak membeda-bedakan antara seorang pun dari rasul-rasul-Nya.' Dan mereka mengatakan, 'Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, Tuhan kami, dan kepadaMu tempat kembali (kami).'"
Ayat Al-Qur'an Surat An-Nisa' ayat 136:
"Hai orang-orang yang beriman, berimanlah kepada Allah, Rasul-Nya, kepada Kitab (Al-Qur'an) yang telah diturunkan kepada Rasul-Nya, kepada kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumnya. Barangsiapa kufur kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya dia telah sesat sejauh-jauhnya."
Hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim, dari Umar bin Khattab ra.:
"Aku diberi perintah untuk memerangi manusia sehingga mereka bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasul Allah, melakukan shalat, membayar zakat. Jika mereka melakukan hal-hal tersebut, maka darah dan harta mereka dijamin dari saya, kecuali sesuai dengan hak Islam, dan mereka akan bertemu Allah sebagai orang-orang Islam (muslim)."
Hadis riwayat Muslim, dari Abu Hurairah ra.:
"Barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah, dan tidak beriman kepada para malaikat-Nya, tidak beriman kepada kitab-kitab-Nya, dan tidak beriman kepada para rasul-Nya, maka ia tidak memiliki iman."
Dari dalil-dalil di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa keyakinan kepada para rasul atau nabi-nabi Allah adalah salah satu rukun iman dalam Islam yang diperkuat oleh Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad SAW. Muslim diwajibkan untuk beriman kepada para rasul sebagai utusan-utusan Allah yang membawa risalah-Nya kepada manusia, serta mengikuti ajaran-ajaran dan petunjuk yang mereka sampaikan.
Advertisement
Penjelasan Rukun Iman Lainnya
Dalam agama Islam, terdapat enam rukun iman atau yang sering disebut sebagai Rukun Iman Al-Mujmal. Berikut adalah penjelasan mengenai keenam rukun iman beserta dalil atau landasan yang menguatkan keyakinan tersebut:
1. Beriman kepada Allah (Tauhid)
Keyakinan ini mencakup keyakinan bahwa hanya ada satu Allah yang Maha Esa, pencipta dan pemelihara alam semesta, yang memiliki sifat-sifat ketuhanan yang sempurna. Dalilnya dapat ditemukan dalam banyak ayat Al-Qur'an, seperti Surat Al-Ikhlas ayat 1-4: "Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Dia yang tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia."
2. Beriman kepada para malaikat
Keyakinan ini mencakup keyakinan kepada para malaikat sebagai makhluk-makhluk Allah yang diciptakan dari cahaya, bertugas melaksanakan perintah-Nya, dan berperan dalam mengatur alam semesta. Dalilnya dapat ditemukan dalam beberapa ayat Al-Qur'an, seperti Surat Al-An'am ayat 61: "Dan Dia-lah yang memiliki kunci-kunci ghaib, tidak ada yang mengetahuinya selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan. Dan tidak jatuh daun pun melainkan Dia mengetahuinya. Dan tidak jatuh biji-bijian dalam kegelapan bumi dan tidak ada yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam Kitab yang nyata (Luh Mahfuz)."
3. Beriman kepada kitab-kitab suci
Keyakinan ini mencakup keyakinan kepada kitab-kitab suci yang diwahyukan oleh Allah kepada para rasul-Nya sebagai panduan dan petunjuk bagi manusia. Contoh kitab-kitab suci dalam Islam antara lain Al-Qur'an dan Injil. Dalilnya dapat ditemukan dalam ayat Al-Qur'an, seperti Surat Al-Baqarah ayat 136: "Hai orang-orang yang beriman, berimanlah kepada Allah, Rasul-Nya, kepada Kitab (Al-Qur'an) yang telah diturunkan kepada Rasul-Nya, kepada kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumnya."
4. Beriman kepada hari akhirat
Keyakinan ini mencakup keyakinan kepada hari kiamat, di mana manusia akan dihisab atas perbuatannya di dunia di hadapan Allah untuk menerima balasan berdasarkan amal perbuatan mereka. Dalilnya dapat ditemukan dalam banyak ayat Al-Qur'an, seperti Surat Al-Baqarah ayat 197: "Haji itu adalah bulan-bulan yang telah ditentukan. Barangsiapa yang bermaksud mengerjakan haji di dalamnya, maka janganlah berkata-kata kotor, berbuat kejahatan dan berbantah-bantahan di dalam bulan itu. Apa yang kamu kerjakan dalam bulan-bulan haji itu, niscaya Allah mengetahuinya. Dan berbekallah (berjihad) di jalan Allah, dan ketahuilah bahwa Allah bersama orang-orang yang bertakwa."
5. Beriman kepada qada' dan qadar
Keyakinan ini mencakup keyakinan kepada takdir dan ketentuan Allah dalam mengatur segala sesuatu di alam semesta, baik yang baik maupun yang buruk. Dalilnya dapat ditemukan dalam beberapa ayat Al-Qur'an, seperti Surat Al-Hadid ayat 22: "Tiada bencana yang menimpa bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam Kitab (Luh Mahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah."
Itulah penjelasan mengenai keenam rukun iman dalam agama Islam beserta dalil atau landasan yang menguatkan keyakinan tersebut. Sebagai seorang muslim, memahami dan mengimani keenam rukun iman ini merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan beragama dan menjalankan ajaran Islam.
Advertisement