Liputan6.com, Jakarta Fundamental adalah sesuatu yang sifatnya mendasar atau prinsip-prinsip yang berlaku dalam kehidupan sosial. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, fundamental adalah bersifat dasar (pokok) atau hal yang mendasar.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Fundamental adalah istilah yang memiliki pengertian yang sangat luas. Selain populer hanya sebagai sebuah istilah, fundamental bisa diartikan dari berbagai sudut pandang, tergantung konteks yang dibicarakan. Salah satunya yang menggunakan istilah fundamental adalah bidang perekonomian.
Di Dalam bidang perekonomian, ada istilah analisis fundamental. Maksud dari analisis fundamental adalah salah satu metode pengukuran yang digunakan para investor untuk mengetahui keamanan suatu nilai saham.
Maka dari itu, untuk membahas pengertian fundamental secara luas dan maksud dari fundamental, berikut ini Liputan6.com telah merangkumnya dari berbagai sumber, Jumat (21/1/2022).
Pengertian Fundamental Secara Luas
Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI
Pengertian fundamental adalah bersifat dasar (pokok) atau hal yang mendasar.
Sosiologi
Dalam ilmu sosial atau sosiologi, pengertian fundamental adalah sesuatu yang sifatnya mendasar atau prinsip-prinsip yang berlaku dalam kehidupan sosial.
Ilmu Ekonomi
Pengrtian fundamental adalah metode pengukuran nilai intrinsik keamanan dengan memeriksa faktor ekonomi dan keuangan terkait.
Advertisement
Fundamental dalam Bidang Perekonomian
Istilah fundamental juga digunakan dalam bidang perekonomian. Dalam bidang perekonomian, dikenal dengan istilah analisis fundamental. Analisis fundamental adalah analisis yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan kondisi keuangan suatu perusahaan. Dengan kata lain, analisis fundamental adalah salah satu metode pengukuran yang digunakan para investor untuk mengetahui keamanan suatu nilai saham.
Metode ini dilakukan dengan memeriksa faktor keuangan dan kondisi ekonomi perusahaan terkait. Indikator yang digunakan dalam analisis fundamental adalah Return to Equity (ROE), Price to Earning Ratio (P/E), dan lainnya.
Selain faktor ekonomi dan keuangan, poin penting lainnya dalam analisis fundamental adalah memeriksa manajemen efektivitas perusahaan dan persaingan industri. Hal ini dinilai sebagai indikator signifikan yang juga mempengaruhi nilai keamanan sebuah saham perusahaan.
Tujuan Analisis Fundamental
Tujuan utama sebuah analisis fundamental adalah memperoleh pertimbangan harga untuk dibandingkan dengan harga sekuritas saat ini. Dengan demikian, investor dapat menilai apakah sekuritas tersebut termasuk overvalued atau undervalued. Selain itu, tujuan lainnya yaitu untuk mengetahui sifat-sifat dasar dan karakteristik operasional dari perusahaan publik.
Metode analisis fundamental ini dianggap berbeda dengan analisis teknis, yang memperkirakan arah harga melalui analisis data pasar historis seperti harga dan volume. Semua analisis fundamental mencoba menentukan apakah sekuritas dinilai dengan benar dalam pasar yang lebih luas. Analisis fundamental biasanya dilakukan dari perspektif makro ke mikro untuk mengidentifikasi sekuritas yang tidak dihargai dengan benar oleh pasar. Analis biasanya mempelajari, secara keseluruhan, keadaan ekonomi dan kekuatan industri spesifik sebelum berkonsentrasi pada kinerja masing-masing perusahaan untuk sampai pada nilai pasar yang adil untuk saham.
Advertisement
Cara Analisis Fundamental
Cara analisis fundamental yang paling sering digunakan, yaitu menggunakan pendekatan Top Down Approach. Analisis fundamental adalah cara yang mempertimbangkan kondisi ekonomi suatu perusahaan. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan juga melibatkan kondisi fundamental dan sektor industri dari perusahaan tersebut. Berikut adalah rincian analisis yang perlu dilakukan dalam analisis saham, antara lain:
1. Kondisi makro suatu perusahaan
Kondisi ini berkaitan erat dengan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah. Salah satunya, yaitu kebijakan terkait suku bunga. Jika, kondisi suku bunga naik maka kebanyakan investor lebih memilih menyimpan uangnya di bank daripada saham. Hal ini tentu akan mempengaruhi laju roda bisnis perusahaan. Sebaliknya, jika suku bunga rendah, investor cenderung memilih saham sebagai cara untuk meraih keuntungan bisnisnya. Selain itu, perkembangan ekonomi juga mempengaruhi performa harga saham sebuah perusahaan. Aktivitas ekonomi yang melemah tentu berakibat pada menurunnya produktivitas perusahaan. Hal ini juga akan mempengaruhi harga saham.
2. Kondisi sektor dan industri
Tidak bisa dipungkiri bahwa kondisi industri adalah hal krusial yang mempengaruhi tinggi rendahnya harga saham. Jika, ada hal-hal yang terjadi di sektor industri terkait, seperti kenaikan harga, maka nilai saham industri tersebut juga akan naik. Salah satu contohnya terjadi pada kasus harga saham pertambangan yang mengalami kenaikan pesat saat harga minyak dunia meroket pada tahun 2007. Hal tersebut menyebabkan harga saham minyak dan batu bara juga meningkat tajam. Sebaliknya, jika harga minyak turun, maka nilai saham pertambangan juga akan lesu.
3. Fundamental perusahaan
Kondisi ini terkait pada kondisi internal atau manajemen sebuah perusahaan. Manajemen kerja dan keuangan yang stabil akan memberikan dampak positif pada pergerakan saham perusahaan. Oleh karena itu, memastikan bahwa setiap pekerjaan dikelola oleh orang yang kompeten pada bidangnya menjadi krusial.
4. Analisis ekonomi makro
Analisis ekonomi makro, yakni analisis terhadap kondisi ekonomi makro Indonesia misalnya angka inflasi, angka pertumbuhan ekonomi, nilai tukar, suku bunga, dan lainnya.