Visioner adalah Orang yang Memiliki Wawasan ke Masa Depan, Penting bagi Pemimpin

Visioner adalah orang yang memiliki pandangan ke depan.

oleh Husnul Abdi diperbarui 11 Mei 2023, 14:04 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2023, 14:04 WIB
Ilustrasi pemimpin visioner
Ilustrasi pemimpin visioner (sumber: pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Visioner adalah istilah yang kerap kali digunakan untuk mendeskripsikan sikap seseorang, terutama seorang pemimpin. Kata ini ditujukan untuk orang-orang yang memiliki pandangan atau wawasan ke masa depan. 

Istilah visioner biasanya mengacu pada orang-orang yang merumuskan terlebih dahulu apa yang akan mereka kerjakan. Hal ini tidak hanya membuat pekerjaan menjadi lebih teratur, namun juga dapat membuat kamu lebih mudah dalam mencapai tujuan.

Visioner adalah orang yang memiliki pandangan ke depan. Seseorang yang visioner memiliki rencana-rencana yang tepat dalam mencapai tujuannya di masa depan. Kata visioner kerap kali dikaitkan dengan gaya kepemimpinan seseorang.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (18/1/2022) tentang visioner adalah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mengenal Visi

Visioner adalah
Visioner adalah. Credit: pexels.com/Macteus

Visioner adalah istilah yang tentunya tidak bisa dilepaskan dari kata dasarnya, yaitu visi. Visi adalah pandangan atau wawasan ke depan. Secara umum, visi merupakan serangkaian kata yang menunjukkan impian, cita-cita atau nilai inti sebuah keinginan sekelompok orang atau secara pribadi dengan pandangan yang jauh ke masa depan demi mencapai sebuah tujuan yang diinginkan.

Pada dasarnya, visi dijadikan sebagai panutan gambaran akan situasi dan karakteristik mengenai arah kemana tujuan perjalanan selanjutnya. Sehingga dengan adanya visi bisa menjadi alarm untuk selalu mampu eksis, antisipatif dan inovatif. Visi dapat berubah dan berkembang sesuai pengaruh dan perkembangan zaman yang tidak bisa diprediksi ke depannya.

Oleh karena itu, visi kerap kali tidak ditulis secara detail, namun digambarkan menerangkan detail gambaran sistem yang menjadi tujuannya. Ada beberapa syarat sebuah kata atau kalimat bisa dikatakan memenuhi kriteria visi, yaitu tidak dibuat berdasarkan kondisi pada saat ini, berorientasi ke depan, mengekspresikan kreativitas, dan berdasarkan pada prinsip nilai-nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat.


Visioner adalah

Visioner adalah istilah yang berasal dari bahasa Inggris vision atau visionary. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), visioner adalah orang yang memiliki pandangan atau wawasan ke masa depan. Sederhananya, visioner adalah kemampuan memanfaatkan peluang untuk masa depan.

Visioner adalah salah satu sikap dan kepribadian yang bisa dijadikan acuan bagi seorang pemimpin. Seorang pemimpin sudah sepatutnya memiliki sikap yang visioner, pasalnya ia adalah orang yang mengepalai suatu organisasi, lembaga, ataupun bisnis. Pemimpin yang visioner adalah pemimpin yang mampu membuat keputusan tepat dalam menjadikan organisasi menjadi lebih baik di masa depan.

Mengutip Lifepal, visioner adalah gaya kepemimpinan yang melihat visi ke depan dan mengambil langkah untuk mewujudkannya. Kepemimpinan visioner adalah kemampuan seseorang dalam menciptakan, merumuskan, mengomunikasikan, mensosialisasikan, dan mengimplementasikan pemikiran-pemikiran ideal yang berasal dari dirinya atau sebagai hasil interaksi sosial di antara anggota organisasi lainnya. 

Orang-orang yang visioner akan selalu melihat potensi organisasi yang biasanya tidak dilihat oleh orang lain. Setelah melihat potensi tersebut, ia akan membuat rencana-rencana yang memungkinkan organisasi menjadi lebih maju. Dengan begitu, organisasi akan dapat meraih tujuannya di masa depan.


Gaya Kepemimpinan

Ilustrasi Pemimpin
Ilustrasi Pemimpin (Photo by Hunters Race on Unsplash)

Melansir laman Lifehack, ada 4 gaya kepemimpinan yang perlu kamu kenali, yaitu:

Visioner

Gaya kepemimpinan yang pertama adalah visioner. Pemimpin tipe visioner selalu memimpikan hal-hal besar. Dia tidak dibatasi oleh kesepakatan umum. Ketika orang lain mengatakan "tidak bisa melakukan hal itu”, pemimpin visioner akanbertanya, "mengapa tidak?". Dia melakukan pendekatan terhadap masalah dengan cara unik, dan akan berpikir out of the box ketika diberikan tugas yang sangat sulit.

Namun, ide yang terlalu besar menyedot banyak energi dan sumber daya. Sifat idealis visioner kadang-kadang tidak berkompromi dengan situasi dan kondisi. Para visioner sangat cocok berkerja sebagai seniman, musisi, atau profesi lainnya yang lebih mengutamakan kreativitas.

Analisa

Pemimpin tipe analisa jeli dalam melihat peluang, dan masalah secara sistematis. Ketika visioner mengharapkan suatu hal yang tidak realistis, penganalisa tetap membumi dan melihat realitas apa adanya. Para pemimpin tipe penganalisa ini berpedoman "jika tidak rusak, jangan memperbaikinya."

Penganalisa jarang memberi sebuah inovasi kepada tim. Pemimpin penganalisa cenderung menghindari cara-cara baru dalam melakukan sesuatu. Pengacara dan hakim adalah pekerjaan yang cocok bagi para penganalisa.

Perasa

Seorang pemimpin perasa sangat berempati dan peduli pada kebutuhan tim. Mereka sadar bahwa tim tidak bisa berfungsi kecuali kebutuhan dasar mereka terpenuhi. Pemimpin perasa tidak akan menyuruh karyawannya untuk datang pada Sabtu sekadar menyelesaikan pekerjaan yang seharusnya dilakukan pada Jumat.

Hal itu karena mereka memahami para karyawan membutuhkan istirahat agar fit pada Senin pagi. Pemimpin perasa sering mengalami kesulitan dalam menerapkan aturan. Mereka paling cocok bekerja sebagai konselor atau psikiater.

Pelaksana

Pemimpin tipe pelaksana berorientasi pada hasil. Bagi mereka, jika sesuatu memang perlu dilakukan, lebih baik lakukan dengan segera, dan tanpa ragu-ragu. Mereka juga tidak membuang-buang waktu menganalisis kemungkinan. Ketika dia membuat keputusan, dirinya mengharapkan orang lain untuk sejalan dengannya.

Tapi keputusan mereka kadang tidak selalu tepat, karena cenderung membuat keputusan yang cepat. Mereka juga sangat kaku, dan terjebak dengan caranya sendiri. Mereka cocok menjadi atlet. Mereka tahu tujuan yang harus dicapai, dan tahu bagaimana untuk mencapai itu.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya