Liputan6.com, Jakarta Sinetron Cinta di Ujung Sajadah makin gereget berkat hadirnya sejumlah tokoh antagonis salah satunya, Denny yang diperankan Andri Mashadi. Kali pertama membintangi sinetron, ia didapuk jadi musuh utama.
“Menjadi tokoh villain atau antagonis, mungkin aku di film punya satu atau dua. Di serial, ada satu. Dan di sinetron, karena ini debutku, di sinetron juga baru pertama akali,” kata Andri Mashadi terkait peran Denny di sinetron SCTV tersebut.
Baca Juga
Menurutnya, Denny dalam dunia Cinta di Ujung Sajadah sebenarnya unik. Latar belakang, deretan tingkah laku, dan kejadian dalam naskah membentuk karakter Denny yang sekarang dikenal publik.
Advertisement
Melansir wawancara dengan Halo Selebriti yang diunggah kanal YouTube SCTV, Jumat (18/4/2025), Andri Mashadi menyebut kehadiran Denny memang dibutuhkan dalam cerita cinta Rindu dan Fauzan.
Menculik Rindu, Mencelakai Hafiz
Seperti diketahui, dalam Cinta di Ujung Sajadah yang diadaptasi dari buku karya Asma Nadia, Rindu diperankan Cut Syifa. Sementara itu, Zikri Daulay sebagai Fauzan. Denny berada di antara keduanya.
“Dia (Denny) menculik Rindu, mencoba mencelakai Hafiz, semuanya sih. Dia harus rajin-rajin salat, istighfar, tobat, supaya bisa cerah dalam melihat kehidupan,” Andri Mashadi mengulas.
Advertisement
Andri dan Denny
Salah satu tantangan terbesar dalam memerankan tokoh antagonis adalah menempatkan diri. Jangan sampai sifat tokoh tersebut terbawa ke kehidupan sehari-hari. Andri Mashadi sudah luwes melakukannya.
“Aku tahu, oh ini Andri. Habis itu ketika aku step in ke tiap karakter yang aku mainin di proyek apapun, di Cinta di Ujung Sajadah misalnya Denny, aku tahu cara ketawanya Denny ini bukan cara ketawanya Andri,” urainya.
Selain Andri Mashadi...
Selain Andri Mashadi, sinetron Cinta di Ujung Sajadah yang mengudara di layar kaca SCTV tiap hari jam 20.05 WIB diperkuat Cut Syifa, Zikri Daulay, Eza Gionino, dan Tsania Marwa. Tsania Marwa pun mengakui, tokoh Alia yang diperankannya sudah hitam.
“Memang sekarang karakter Alia itu sudah... istilahnya kalau warna putih itu protagonis, hitam antagonis, Alia sudah hitam. Sudah antagonis. Bahkan di ceritanya itu, Alia sudah membunuh tiga orang,” ucap Tsania Marwa. Makin penasaran, kan?
Advertisement
