Apa Itu Posesif? Begini Ciri-Ciri dan Cara Mengatasinya

Menurut para ilmuwan, posesif adalah awal dari sikap mengontrol, mengatur, atau menguasai orang lain.

oleh Laudia Tysara diperbarui 23 Des 2024, 13:03 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2023, 14:05 WIB
ilustrasi tips menghadapi pasangan pemarah/pexels
IIustrasi marah. Sumber: pexels.com

Liputan6.com, Jakarta Istilah apa itu posesif adalah bentuk perasaan mengikat berlebihan. Dalam sebuah hubungan, apa itu posesif adalah rasa cemburu yang kelewat batas. Hal sama ditegaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), apa itu posesif adalah sifat merasa menjadi pemilik serta mempunyai sifat cemburu.

Menurut para ilmuwan, posesif adalah awal dari sikap mengontrol, mengatur, atau menguasai orang lain. Kenyataan yang ada, apa itu posesif adalah menggambarkan perasaan cemburu yang disertai dengan bumbu rasa insecure berlebihan. Apa itu posesif juga ditandai dengan kebiasaan controlling behaviour atau perilaku suka mengatur berlebihan.

Banyak pelaku posesif mengaku perilaku tersebut ditujukan sebagai bentuk kasih sayang, apakah benar?

Apa itu posesif memang menggambarkan perilaku tidak sehat dalam sebuah hubungan, karena ada satu pihak yang terlihat begitu dominan. Kenyataannya, perilaku apa itu posesif adalah bukan berakar dari perasaan kasih sayang mendalam tetapi dari rasa takut kehilangan dan tidak percaya diri atau insecure seperti yang disebutkan sebelumnya.

Bagian dari emosi, apa itu posesif dianggap sebagai perilaku yang membahayakan dalam sebuah hubungan. Kembali lagi kepada perilaku mengekang dan menjadi paling dominan, itulah sebab apa itu posesif harus segera dihindari. Berikut Liputan6.com ulas tentang apa itu posesif lebih dalam, Rabu (24/11/2021).

Ciri-Ciri Perilaku Posesif

Posesif
Ilustrasi Pasangan Credit: pexels.com/pixabay

Apa itu posesif, bukanlah tanda romantis, perhatian, atau kasih sayang yang tepat. Hal ini merupakan cara seseorang dalam mengatasi perasaan cemburu, takut, insecure, atau kurangnya rasa percaya diri terhadap pasangan.

Sifat controlling behavior dari apa itu posesif bisa ditunjukkan dengan serangkaian tindakan manipulasi, eksploitasi, dan intimidasi terhadap seseorang untuk alasan egois. Secara tidak sadar, hal-hal ini telah merampas kebebasan orang lain.

Bagaimana ciri-ciri perilaku posesif?

1. Melakukan Pengawasan Sepanjang Waktu

Jika pasangan Anda terus menerus menelepon dan menanyakan di mana dan bersama siapa, mungkin itu salah satu ciri mereka bersikap posesif. Tak hanya menghubungi via telepon, hal ini kerap ditunjukkan dengan mengawasi atau memata-matai melalui semua akun media sosial.

2. Mengatur Sosialiasi dengan Orang Lain

Ciri-ciri orang posesif adalah suka mengontrol juga mulai mengatur dengan siapa saja Anda atau pasangan boleh bergaul. Bukan untuk melindungi, hal ini dilakukan karena bersikap cemburu. Sebagai contoh, pasangan Anda akan melarang Anda untuk bertemu dengan teman-teman karena perhatian Anda menjadi kurang saat berkumpul bersama orang lain.

3. Melakukan Kritik pada Pendapat Pasangan

Bila pasangan terus menerus mengkritik atau menentang pendapat Anda tentang suatu masalah, ini bisa menjadi ciri bahwa ia berusaha mengontrol diri Anda. Apalagi jika ia melakukannya secara sengaja agar Anda terus berada di bawah kontrolnya dan tidak membiarkan Anda melakukan apa yang diinginkan. Ia akan menentang dan mengkritik dari hal yang kecil agar bisa memengaruhi Anda hingga ke hal yang besar.

4. Ahli Membuat Pasangan Merasa Bersalah

Orang yang suka mengontrol mencoba membuat Anda merasa bersalah, atau terus mencari kesalahan bila Anda tidak bersikap sesuai dengan keinginannya. Padahal, apa yang diinginkannya tidak selalu benar. Demikian, Anda akan terus meminta maaf dan ia akan selalu bisa mengendalikan Anda.

5. Emosinya Tidak Stabil

Ciri-ciri orang posesif adalah emosi dan suasana hati yang tidak stabil. Seringkali, orang yang suka mengontrol menjadi mudah marah bila Anda melakukan sesuatu yang tidak sesuai atau yang menurutnya salah. Bahkan terkadang, ancaman, seperti ingin bunuh diri, atau kekerasan fisik mungkin saja dilakukan agar Anda bisa mematuhinya.

Cara Menghadapi Perilaku Posesif

pasangan cinta
Ilustrasi diskusi. Photo by Seth Reese on Unsplash

Rasa ingin memiliki yang terlalu berlebihan atau posesif dalam sebuah hubungan tentu tidak baik. Sikap mendominasi dan mengontrol pasangan dengan dalih sayang dan takut kehilangan tentu akan membuat hubungan Anda berada di jurang perpisahan.

Bagaimana cara menghadapi perilaku posesif itu?

1. Jangan Berupaya Merubah Sifat Pasangan

Setiap pasangan tentu memiliki kepribadian dan karakter yang berbeda. Jadi, coba untuk menerima kelebihan dan kekurangan pasangan Anda. Nah, jika ada sifat pasangan yang tidak Anda suka, coba dibicarakan secara baik-baik sehingga tidak timbul perpecahan dan pasangan kalian bisa mengerti dan bagaimana memahaminya.

2. Mencoba Percaya kepada Pasangan

Menjadi pasangan yang posesif tidak terlepas dari kurangnya kepercayaan Anda terhadap pasangan. Padahal, belajar untuk percaya dengan pasanganmu akan memperkuat hubungan dan dapat melihat kedepan masa depan berdua.

Anda harus percaya bahwa ia melakukan hal yang sama, mempertahankan hubungan bersama. Anda juga harus meyakini dan mempercayai dirimu bahwa Anda bisa lepas dari sifat posesif dan percaya kepadanya.

3. Selesaikan dengan Diskusi

Menjalani hubungan tidak bisa lepas dari masalah dan kesalahpahaman. Masalah inilah yang menjadi tolak ukur bagaimana kerja sama kalian berdua mempertahankan hubungan kalian dan berusaha untuk menyelesaikan masalah secara bersama. Janganlah terburu-buru terbakar rasa amarah dan memutuskan sesuatu yang dapat membahayakan hubunganmu.

4. Jangan Menjadi Paranoid

Paranoid atau rasa ketakutan berlebihan ini akan membawa dampak buruk padamu dan juga pasanganmu. Sebaliknya, biarkanlah pasanganmu bebas melakukan aktivitasnya. Cobalah untuk percaya dengan apa yang pasanganmu lakukan. Maka pasanganmu juga akan menghormati dan makin menyayangimu.

5. Hindari Masa Lalu

Mengetahui masa lalu pasangan adalah hal yang wajib dilakukan. Jika Anda terlalu melakukannya secara berlebihan maka hal itu menjadi tidak sehati di dalam hubungan. Fokuslah terhadap masa depanmu dengan pasangan.

Jika pasangan Anda masih berhubungan baik dengan sang mantan, janganlah terburu-buru terbakar api cemburu. Komunikasikanlah hal ini secara terbuka dengan pasanganmu.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya