Arti Fathonah yang Merupakan Salah Satu Sifat Rasulullah, Begini Cara Memilikinya

Arti fathonah adalah cerdas, anjuran untuk meneladani sifat wajib Rasul ini disampaikan Allah melalui firmannya dalam QS. Al Baqarah ayat 269.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 17 Mei 2023, 12:15 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2023, 12:15 WIB
Rasulullah SAW Ilustrasi
Rasulullah SAW Ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta Arti fathonah adalah cerdas yang merupakan salah satu sifat yang harus dimiliki Rasulullah. Rasulullah SAW adalah panutan dan penyampai wahyu yang diterimanya dari Allah SWT kepada umat Islam. Oleh sebab itu, Rasulullah haruslah seorang yang cerdas agar wahyu dari Allah SWT dapat disampaikan dengan baik.

Arti fathonah adalah cerdas. Sifat wajib yang dimiliki oleh seorang Rasul patut diteladani dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk sifat fathonah. Tujuannya agar umat muslim tidak akan tersesat dan tetap berada di jalan Allah SWT. Selain itu, seorang hamba bisa menjauhi larangan dan menjalankan perintah Allah SWT. Berikut arti fathonah yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (17/5/2023).

Arti Fathonah

Meningkatkan Pahala di Bulan Puasa dengan Membaca Al Quran
Salah satu amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah ketika masuk bulan Ramadhan adalah memperbanyak membaca Al-Qur’an. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Arti fathonah adalah cerdas, sifat ini sangat berguna bagi para para Rasul untuk menyampaikan ajaran dan menyelesaikan perkara di antara kaumnya. Termasuk ketika berargumentasi menghadapi kaum yang menentang ajarannya.

Dalam buku Akidah Islam, Syeikh Ibrahim Al-Bajuri menyampaikan bahwa wajib bagi rasul bersifat fathonah (فَطَانَةٌ). Fathonah artinya cerdas. Sebab jika para rasul tidak memiliki sifat cerdas, bagaimana mungkin mereka mampu membangun argumentasi terhadap orang-orang yang menentangnya. Oleh sebab itu mustahil bagi rasul bersifat bodoh.

Kecerdasan yang dimiliki oleh seorang Rasul juga berguna untuk memberikan jalan tengah di antara kaumnya yang berselisih. Salah satu contohnya ketika terjadi perselisihan di antara kabilah Mekkah dalam peletakan Hajar Aswad di atas Ka'bah.

Masing-masing kelompok merasa berhak meletakkan batu suci tersebut. Kemudian Rasulullah memberikan jalan tengah dengan meletakkan batu itu di atas sorbannya. Rasulullah lalu meminta masing-masing perwakilan para kabilah untuk memegang ujung sorbannya dan mengangkatnya secara bersama-sama. Akhirnya batu tersebut berhasil diletakkan di atas Ka'bah oleh masing-masing kabilah secara adil.

Dalam Al-Quran dikisahkan berbagai situasi yang dihadapi oleh para para nabi dan rasul dalam menghadapi orang-orang yang selalu membangkang darinya. Disebutkan pula dalam beberapa ayat yang menjadi hujjah dari Allah SWT seperti dalam QS. Al An'am ayat 83.

وَتِلْكَ حُجَّتُنَآ اٰتَيْنٰهَآ اِبْرٰهِيْمَ عَلٰى قَوْمِهٖۗ نَرْفَعُ دَرَجٰتٍ مَّنْ نَّشَاۤءُۗ اِنَّ رَبَّكَ حَكِيْمٌ عَلِيْمٌ  

Artinya: Dan itulah keterangan Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan derajat siapa yang Kami kehendaki. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana, Maha Mengetahui. (QS. Al An'am: 83)

Anjuran Meneladani Sifat Fathanah

Desain Masjid  Syeikh Zayed Solo
Sifat fathonah yang dimiliki Rasul ini patut dicontoh oleh umat Islam khususnya para peserta didik. (dok.instagram/@gibran_rakabuming/https://www.instagram.com/p/CNEl7quhAAu/Komarudin)

Arti fathonah adalah cerdas, anjuran untuk meneladani sifat wajib Rasul ini disampaikan Allah melalui firmannya dalam QS. Al Baqarah ayat 269. 

يُؤْتِى ٱلْحِكْمَةَ مَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُؤْتَ ٱلْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِىَ خَيْرًا كَثِيرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّآ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ

Artinya: Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al-Qur’an dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang–orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).” (QS. Al Baqarah: 269).

Dalam berbagai kesempatan, Nabi Muhammad SAW memotivasi para sahabat untuk bersifat fathonah. Beliau memberikan kesempatan kepada sahabat untuk berpikir secara cerdas. Sebab, sifat fathonah memingkinkan seseorang menemukan solusi paling efektif untuk setiap masalah yang dihadapi di segala aspek. Mulai dari masalah dalam lingkup pribadi, sosial, pekerjaan dan sebagainya.

Sifat fathonah yang dimiliki Rasul ini patut dicontoh oleh umat Islam khususnya para peserta didik. Apabila peserta didik adalah orang yang cerdas dan berilmu, maka akan lebih mudah bagi mereka untuk menentukan jalan hidup. Kecerdasan ilmu juga akan membawa hidup menjadi lebih terang.

Fathonah juga berpengaruh terhadap kehidupan akhirat. Orang yang memiliki kecerdasan berfikir, maka ia memiliki kecerdasan pula dalam menangkap tanda-tanda kekuasaan Allah SWT dan mengimani-Nya.

Manfaat Sifat Fathonah

Arti fathonah yaitu cerdas. Tentu bukan tanpa alasan mengapa dari sekian banyak sifat, cerdas menjadi salah satu sifat wajib bagi Nabi dan Rasul. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Rasul membutuhkan sifat fathonah untuk menghafal wahyu yang diberikan dari Allah SWT.

Tidak hanya itu, dengan kecerdasan yang dimiliki Nabi dan Rasul juga mampu menemukan cara penyampaian yang tepat kepada umatnya. Selain itu, ternyata sifat fathonah juga masih mempunyai manfaat yang lain. Bahkan, tidak hanya untuk zaman Nabi dan Rasul, sifat fathonah juga bisa dimanfaatkan untuk kehidupan masa kini.

Pasalnya, dengan fathonah atau kecerdasan seseorang bisa solusi paling efektif untuk setiap masalah yang dihadapi di segala aspek. Mulai dari masalah dalam lingkup pribadi, sosial, pekerjaan dan sebagainya.

Cara Menumbuhkan Sifat Fathonah dalam Diri

Ibu Kota Baru
Seperti kata pepatah, semakin banyak seseorang tahu, semakin seseorang tersebut merasa bodoh. Dengan begitu, seorang muslim akan lebih tergerak untuk memperbanyak ilmu. (dok. tangkapan layar Instagram @nyoman_nuarta/https://www.instagram.com/tv/CNMqEsMH8NU/)

Selain arti fathonah, setiap muslim juga perlu tahu cara menumbuhkan sifat fathonah dalam dirinya. Seperti yang dijelaskan sebelumnya fathonah jadi sifat wajib Rasul yang berguna di kehidupan sehari-hari. Cara menumbuhkan sifat wajib Rasul tersebut dengan memperbanyak ilmu. Seperti kata pepatah, semakin banyak seseorang tahu, semakin seseorang tersebut merasa bodoh. Dengan begitu, seorang muslim akan lebih tergerak untuk memperbanyak ilmu.

Namun, tetap harus dipahami bahwa kecerdasan atau fathonah tidak saja mengenai ilmu yang didapat dari belajar. Kecerdasan dalam sifat fathonah juga meliputi kecerdasan dalam bersosial dan memetik hikmah dari setiap kejadian. Sifat fathonah dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari  dengan berbagai cara. Mulai dari memegang teguh syariat Islam dalam mengerjakan berbagai kegiatan meningkatkan semagat untuk menimba ilmu dan lain sebagainya. Dengan memupuk sifat fathonah, seorang muslim juga akan semakin teguh pada keimanannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya