Bertahan di Bawah Air Selama 73 Hari, Ilmuwan Asal Florida Pecahkan Rekor Dunia

Ilmuwan asal Florida hidup di bawah air selama 73 hari, untuk melakukan penelitian medis dan kelautan bersama dengan penjangkauan pendidikan.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 18 Mei 2023, 11:20 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2023, 11:20 WIB
Bertahan di Bawah Air Selama 73 Hari, Ilmuwan Asal Florida Pecahkan Rekor Dunia
Ilmuwan asal Florida hidup di bawah air selama 73 hari, untuk melakukan penelitian medis dan kelautan bersama dengan penjangkauan pendidikan. Sumber: siakapkeli

Liputan6.com, Jakarta Manusia umumnya tidak dapat hidup lama di dalam air, tanpa bantuan peralatan atau teknologi. Meskipun manusia dapat melakukan penyelaman dalam jangka pendek dan menahan napas, namun jika tidak dilengkapi dengan adaptasi fisiologis yang memungkinkan, maka sulit tinggal di air dalam jangka waktu yang panjang.

Akan tetapi, baru-baru ini seorang profesor universitas di Amerika Serikat, memecahkan rekor terlama hidup di bawah air, tanpa depresurisasi di penginapan Florida Keys untuk penyelam scuba. Tidak seperti kapal selam, pondok yang ditempati tidak menggunakan teknologi untuk menyesuaikan tekanan bawah air yang meningkat.

Bukan tanpa alasan, Joseph Dituri atau yang dikenal dengan "Dr Deep Sea" ini ternyata sedang melakukan penelitian, yang mencakup eksperimen harian dalam fisiologi, untuk memantau bagaimana tubuh manusia merespons paparan jangka panjang terhadap tekanan ekstrem.

Berikut ini potret Joseph Dituri saat hidup di dalam air yang Liputan6.com rangkum dari Siakapkeli, Kamis (18/5/2023). 

 

Hidup di Air

Bertahan di Bawah Air Selama 73 Hari, Ilmuwan Asal Florida Pecahkan Rekor Dunia
Ilmuwan asal Florida hidup di bawah air selama 73 hari, untuk melakukan penelitian medis dan kelautan bersama dengan penjangkauan pendidikan, dan diselenggarakan oleh Yayasan Pengembangan Sumber Daya Kelautan. Sumber: ig @drdeepsea

 Seorang ilmuwan dari Florida yaitu Joseph Dituri, diketahui adalah seorang veteran Angkatan Laut yang menginformasikan, bahwa dia telah menghabiskan 73 hari di habitat laut. Bahkan dirinya berencana menghabiskan 100 hari lagi di sana.

“Saya bersyukur keingintahuan saya telah membawa saya ke sini. Tujuan saya sejak hari pertama adalah untuk menginspirasi.

“Ini bukan hanya untuk generasi mendatang tetapi juga untuk para ilmuwan di seluruh dunia yang mempelajari kehidupan di bawah laut dan bagaimana tubuh manusia bekerja ketika berada di lingkungan yang ekstrim,” katanya yang dikutip dari laman siakapkeli.

Menurut  Dituri, misinya masih belum selesai karena masih memiliki 23 hari lagi di bawah laut untuk melakukan penelitian. Bukan tanpa sebab, Dr Deep Sea ini ingin menyelesaikan misi bawah air yang disebut Proyek Neptunus 100 Misi. 

 

 

 

 

Pecahkan Rekor Dunia demi Penelitian

Bertahan di Bawah Air Selama 73 Hari, Ilmuwan Asal Florida Pecahkan Rekor Dunia
Ilmuwan asal Florida hidup di bawah air selama 73 hari, untuk melakukan penelitian medis dan kelautan bersama dengan penjangkauan pendidikan, dan diselenggarakan oleh Yayasan Pengembangan Sumber Daya Kelautan. Sumber: ig @drdeepsea

Sebelum memutuskan untuk tinggal kurang lebih 100 hari sesuai rencana, Dituri telah melakukan pemeriksaan kesehatan mendalam, dan mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana tubuh bereaksi terhadap lingkungan seperti itu. Insinyur biomedis yang juga seorang profesor di University of South Florida telah mendokumentasikan pengalamannya di Instagram dan YouTube.

Dia bahkan telah tinggal di Jules 'Undersea Lodge, di bawah permukaan laguna di Key Largo, Florida yang berada di dasar laut, dan diisi dengan udara terkompresi untuk mencegah banjir.

"Itu adalah hotel bawah laut pertama dan satu-satunya cara untuk sampai ke kamar itu adalah dengan scuba diving," katanya.

Proyek terbaru adalah bagian dari penelitian Dituri tentang seberapa baik manusia dapat bertahan hidup di lingkungan yang terisolasi dan terbatas. Menurut Guinness World Records, dua ahli biologi Amerika, Bruce Cantrell dan Jessica Fain sebelumnya memegang rekor tinggal terlama di air di habitat permanen. Mereka menghabiskan 73 hari di gubuk dasar laut yang sama dengan Dituri.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya