7 Wisata Danau Toba Terpopuler 2024, Panduan Lengkap Destinasi & Tips Terbaik

Jelajahi 15 wisata Danau Toba terpopuler dengan pemandangan memukau. Temukan destinasi tersembunyi, aktivitas seru, dan tips lengkap menikmati keindahan danau vulkanik terbesar di dunia. Panduan wisata terlengkap 2024!

oleh Nisa Mutia SariMabruri Pudyas Salim diperbarui 24 Des 2024, 13:36 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2023, 20:10 WIB
Wisata Danau Toba
Danau Toba / Sumber: iStockphoto

Liputan6.com, Jakarta Danau Toba merupakan surga tersembunyi di jantung Sumatera Utara yang memikat jutaan wisatawan setiap tahunnya. Sebagai danau vulkanik terbesar di dunia, wisata Danau Toba menawarkan pengalaman unik dengan pemandangan spektakuler yang terbentang luas mencapai 1.145 kilometer persegi.

Keunikan wisata Danau Toba tidak hanya terletak pada keindahan alamnya yang memukau, tetapi juga pada kekayaan budaya Batak yang masih terjaga. Di tengah danau, Pulau Samosir berdiri megah sebagai pusat peradaban Batak, menghadirkan perpaduan sempurna antara pesona alam dan warisan budaya yang tak ternilai.

Setiap sudut wisata Danau Toba menyimpan cerita dan keajaiban tersendiri, mulai dari air terjun memesona, bukit-bukit hijau yang menjulang, hingga pemandian air panas alami. Destinasi ini semakin istimewa dengan keramahan masyarakat lokal yang siap menyambut pengunjung dengan kehangatan budaya Batak.

Para wisatawan yang mengunjungi wisata Danau Toba dapat menikmati beragam aktivitas, mulai dari bersantai di tepi danau, menjelajah dengan perahu tradisional, hingga mengeksplorasi situs-situs bersejarah. Setiap musim memiliki pesonanya sendiri, menjadikan Danau Toba sebagai destinasi yang menarik untuk dikunjungi sepanjang tahun.

Untuk menikmati danau Toba secara maksimal, tidak ada salahnya apabila kamu berkunjung ke beberapa tempat wisata baru dan kekinian di sekitar danau. Berikut ini Liputan6.com, Senin (15/7/2019) telah merangkum dari berbagai sumber beberapa wisata danau Toba yang bisa kamu kunjungi saat ke Sumatera Utara.

Danau Toba

Wisata Danau Toba
Danau Toba / Sumber: iStockphoto

Bila berkunjung ke Sumatera Utara, kurang lengkap rasanya bila tak berkunjung ke Danau Toba. Di balik keindahan danaunya, ternyata ada cerita dogeng di baliknya. Ya, cerita danau Toba dimulai dari suatu lembah di Sumatra Utara dengan aktor utama si petani pekerja keras dan putri ikan ajaib.

Berdasarkan cerita sejarah dari ahli ilmu Geologi bahwa kawah dari danau Toba terbentuk karena terjadi letusan gunung berapi jenis super vulkanik yang terjadi sekitar berpuluh ribu tahun silam. Bahkan letusan tersebut tergolong sangat dahsyat apabila dibandingkan dengan letusan gunung berapi lainnya, dipercaya bahwa ledakan tersebut mencapai ribuan kali letusan. Dampak yang ditimbulkan dari letusan ini berpengaruh dengan iklim di seluruh dunia kala itu.

Cerita legenda danau Toba kini sudah tersebar dan diketahui oleh orang di seluruh Indonesia. Kini danau Toba menjadi objek wisata yang sangat populer di Indoneisa. Ini merupakan danau indan nan luas, dengan pemandangan yang eksotis. Terdapat pulau Samosir di tengah danau Toba.

Ada beberapa waktu yang paling tepat untuk mengunjungi danau Toba, namun semua itu kemabli dari tujuan wisatawan. Bila kamu ingin berlibur ke danau Toba untuk menikmati festival dan sebagainya, kamu bisa berkunjung ke sini pada bulan September hingga November. Maka kamu akan mendapatkan momen yang sangat berkesan.

Tetapi bila kamu hanya ingin menikmati keindahan alam danau Toba saja, kamu bisa saja datang pada bulan Mei hingga September. Ini merupakan waktu yang tepat untuk menikmati indahnya alam wisata danau Toba, karena di bulan ini cuaca sedang masuk musim kemarau sehingga kamu dapat menikmati keindahan alam tanpa terganggu oleh turunnya hujan.

Lokasi danau terbesar di Indonesia ini berada di tujuh kabupaten yang mengelilingi kawasan wisata danau Toba yakni kabupaten Tobasa, kabupaten Samosir, kabupaten Semalungun, kabupaten Dairi, kabupaten Tapanuli Utara, kabupaten Karo, dan kabupaten Humbang Hasundutan.

Gunung Pusuk Buhit

Wisata Danau Toba
Bukit Pusuk Buhit, Pulau Samosir, Sumatera Utara, berlatar Danau Toba. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Di sekitaran danau Toba, kamu bisa mengunjungi Pusuk Buhit. Ini merupakan salah satu tempat wisata di Samosir yang wajib dikunjungi. Berada di pulau Samosir, yang berada di kaldera gunung berapi super Toba. Pusuk Buhit merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif. Memiliki tinggi sekitar 1980 meter di atas permukaan laut.

Gunung ini dikelilingi oleh beberapa desa seperti Sianjur Mula-mula, Samosir, dan Pangururan. Kini Pusuk Buhit menjadi tujuan liburan yang menarik di Sumatera Utara karena terkenal dengan cerita urbannya. Menurut mitos, Pusuk Buhit adalah tempat kelahiran Suku Batak atau asal mula suku Batak. Penduduk setempat percaya bahwa Pusuk Buhit adalah tempat kelahiran Raja Batak.

Di sini ada beragam kegiatan yang bisa kamu lakukan. Misalnya saja kamu bisa mengunjungi Tower Tele yang merupakan tempat sempurna untuk menyaksikan pemandangan keindahan danau Toba. Selain itu, ada tempat menarik lainnya di sekitarannya seperti Aek Sipitu Dae, Batu Hobon, dan lain sebagainya.

Bukit Holbung

Danau Toba
Pemandangan Danau Toba dari Bukit Holbung (Reza EFendi/Liputan6.com

Di antara ragam destinasi wisata Danau Toba yang memesona, Bukit Holbung muncul sebagai fenomena alam yang unik dengan julukan "Bukit Teletubbies Sumatera Utara". Terletak di Desa Janji Marhatan, Kabupaten Samosir, bukit ini menawarkan panorama padang rumput hijau bergelombang yang mengingatkan pada setting serial televisi populer Teletubbies, dengan latar belakang megahnya Danau Toba.

Keunikan Bukit Holbung terletak pada kontur tanahnya yang bergelombang lembut dan ditumbuhi rumput hijau yang terhampar luas. Ketika kabut pagi menyelimuti area ini, pengunjung seolah berada di negeri di atas awan, dengan pemandangan Danau Toba yang mengintip di antara celah-celah awan. Fenomena alam ini menciptakan momen magis yang menjadi incaran para fotografer dan pencinta alam.

Perjalanan menuju puncak Bukit Holbung relatif mudah dan dapat ditempuh dalam waktu 10-15 menit melalui jalur setapak yang telah tersedia. Meskipun pendakiannya tergolong ringan, pengunjung tetap disarankan menggunakan alas kaki yang tepat karena medan yang kadang licin, terutama di pagi hari atau setelah hujan. Sepanjang jalur pendakian, pengunjung dapat berhenti sejenak di beberapa spot untuk menikmati pemandangan atau sekadar mengambil foto.

Waktu terbaik untuk mengunjungi Bukit Holbung adalah saat matahari terbit atau dua jam sebelum matahari terbenam. Di pagi hari, pengunjung dapat menyaksikan drama alam ketika sinar matahari perlahan menembus kabut, menciptakan pemandangan yang seolah keluar dari lukisan. Sementara di sore hari, cahaya keemasan matahari menciptakan bayangan panjang di atas bukit, menghasilkan komposisi foto yang dramatis.

Area puncak Bukit Holbung menawarkan pemandangan 360 derajat yang memukau. Ke arah timur, pengunjung dapat melihat matahari terbit di atas pegunungan. Ke arah barat, pemandangan matahari terbenam di atas Danau Toba menciptakan lukisan langit dengan gradasi warna yang menakjubkan. Sementara ke segala arah, hamparan padang rumput yang bergelombang menciptakan pemandangan yang menenangkan.

Fasilitas di area Bukit Holbung masih terbilang sederhana namun memadai. Tersedia area parkir yang cukup luas di kaki bukit, beberapa warung sederhana yang menjual minuman dan makanan ringan, serta toilet umum. Beberapa penduduk lokal juga menawarkan jasa guide untuk memberikan informasi tentang sejarah dan keunikan bukit ini.

Pengunjung disarankan untuk membawa perlengkapan standar pendakian ringan seperti air minum, topi, sunscreen, dan jaket tipis untuk mengantisipasi perubahan cuaca. Kamera menjadi item wajib mengingat banyaknya spot fotogenik yang tersedia. Untuk hasil foto terbaik, tripod bisa menjadi peralatan tambahan yang berguna, terutama untuk fotografi landscape dan long exposure.

Akses menuju Bukit Holbung semakin dipermudah dengan perbaikan infrastruktur jalan yang terus dilakukan pemerintah setempat. Dari pusat Kota Samosir, perjalanan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit dengan kendaraan bermotor. Ojek dan mobil sewaan tersedia sebagai alternatif transportasi bagi wisatawan yang tidak membawa kendaraan pribadi.

Bukit Holbung telah membuktikan diri sebagai salah satu destinasi ikonik di kawasan Danau Toba yang menawarkan pengalaman berbeda dari objek wisata lainnya. Kombinasi antara kemudahan akses, keindahan alam yang unik, dan potensi fotografi yang luar biasa menjadikannya magnet wisata yang semakin populer.

Dengan pengelolaan yang tepat dan dukungan infrastruktur yang terus berkembang, Bukit Holbung berpotensi menjadi salah satu destinasi unggulan yang memberikan pengalaman tak terlupakan bagi setiap pengunjung yang mendambakan keindahan alam Danau Toba dari perspektif yang berbeda.

Desa Tuktuk Siadong

Di antara beragam pesona wisata Danau Toba, Desa Tuktuk Siadong muncul sebagai permata tersembunyi yang menawarkan pengalaman autentik bagi para wisatawan. Terletak strategis di Pulau Samosir, desa ini menjadi representasi sempurna perpaduan keindahan alam dan kekayaan budaya Batak yang masih terjaga keasliannya hingga kini.

Keunikan Tuktuk Siadong terletak pada lokasinya yang berada di semenanjung kecil berbentuk seperti tanduk (dalam bahasa Batak disebut 'tuktuk'), menghadirkan panorama 270 derajat keindahan Danau Toba. Posisi geografis yang istimewa ini menciptakan pemandangan matahari terbit dan terbenam yang memukau, menjadikannya spot favorit para fotografer dan pencinta alam.

Kehidupan di Tuktuk Siadong mengalir dengan ritme yang khas, memadukan modernitas dengan tradisi Batak yang masih kental. Para pengunjung dapat menyaksikan aktivitas sehari-hari penduduk lokal, mulai dari menenun ulos tradisional hingga pertunjukan musik gondang yang rutin digelar di berbagai sudut desa. Arsitektur tradisional rumah Batak dengan ornamen khas masih berdiri kokoh, berdampingan harmonis dengan penginapan modern yang menawarkan kenyamanan bagi wisatawan.

Aktivitas wisata di Tuktuk Siadong sangat beragam dan menyesuaikan dengan minat pengunjung. Bagi pencinta olahraga air, tersedia berbagai pilihan seperti kayaking menyusuri tepian danau, jet ski untuk memacu adrenalin, atau sekadar berenang menikmati kesegaran air Danau Toba. Para penggemar budaya dapat mengunjungi museum lokal yang menyimpan artefak dan menceritakan sejarah suku Batak, atau mengikuti workshop pembuatan ulos tradisional.

Kuliner menjadi salah satu daya tarik utama desa ini. Restoran-restoran lokal menyajikan hidangan khas Batak seperti arsik, saksang, dan naniura, yang diolah dengan resep tradisional turun-temurun. Beberapa tempat makan juga menawarkan fusion food yang menggabungkan cita rasa lokal dengan masakan internasional, mengakomodasi selera berbagai wisatawan.

Akomodasi di Tuktuk Siadong hadir dalam berbagai pilihan, mulai dari homestay sederhana hingga resort mewah. Setiap penginapan menawarkan pengalaman unik, namun semuanya memiliki kesamaan: pemandangan danau yang memesona. Banyak properti yang dilengkapi dengan teras atau balkon pribadi, memungkinkan tamu menikmati panorama Danau Toba sepanjang hari.

Transportasi di dalam desa relatif mudah dengan tersedianya rental sepeda dan becak motor. Jalanan yang tidak terlalu luas dan pemandangan yang indah membuat bersepeda menjadi pilihan populer untuk menjelajahi desa. Untuk mencapai Tuktuk Siadong, pengunjung dapat menggunakan feri reguler dari Parapat atau speedboat untuk perjalanan yang lebih cepat.

Desa Tuktuk Siadong bukan sekadar destinasi wisata, melainkan sebuah pengalaman komprehensif yang memadukan keindahan alam, kekayaan budaya, dan keramahan penduduk lokal. Tempat ini menjadi bukti nyata bagaimana sebuah desa tradisional dapat bertransformasi menjadi destinasi wisata modern tanpa kehilangan karakternya yang autentik. Setiap kunjungan ke Tuktuk Siadong menjanjikan kenangan tak terlupakan, menjadikannya salah satu tujuan wisata terbaik di kawasan Danau Toba yang layak masuk dalam daftar wajib kunjung setiap wisatawan.

Pantai Paropo

Pantai Paropo
Pantai Paropo./Instagram.com/@bataknesia

Di antara deretan destinasi wisata Danau Toba yang populer, Pantai Paropo hadir dengan karakternya yang berbeda, menawarkan pengalaman outdoor yang lebih intim dengan alam. Terletak di Kecamatan Silahi Sabungan, Kabupaten Dairi, pantai ini menjadi surga tersembunyi bagi para pencinta camping dan memancing yang mencari kedamaian di tepi Danau Toba.

Keistimewaan Pantai Paropo terletak pada pesisirnya yang landai dengan pasir halus kecoklatan, menciptakan lokasi ideal untuk berkemah. Area camping yang luas dikelilingi pepohonan rindang memberikan keteduhan alami dan spot-spot strategis untuk mendirikan tenda. Suasana menjadi semakin magis ketika malam tiba, dengan hamparan bintang yang terlihat jelas di langit gelap jauh dari polusi cahaya kota.

Bagi penggemar memancing, Pantai Paropo menawarkan pengalaman memancing yang unik di perairan Danau Toba. Kawasan ini dikenal sebagai habitat berbagai jenis ikan air tawar seperti ikan mas, mujair, dan batak yang menjadi incaran para pemancing. Para pemancing lokal sering berbagi cerita tentang teknik tradisional dan spot-spot terbaik untuk mendapatkan tangkapan terbesar.

Infrastruktur di Pantai Paropo terus berkembang untuk mendukung aktivitas outdoor. Tersedia toilet umum yang terjaga kebersihannya, area parkir yang memadai, dan beberapa warung sederhana yang menyediakan kebutuhan camping serta makanan. Para pengunjung juga dapat menyewa peralatan memancing dan berkonsultasi dengan guide lokal yang memahami karakteristik perairan setempat.

Aktivitas di Pantai Paropo tidak terbatas pada camping dan memancing saja. Pengunjung dapat menikmati sunrise atau sunset yang memukau, berenang di perairan yang jernih, atau sekadar bersantai menikmati pemandangan perbukitan hijau yang mengelilingi Danau Toba. Bagi yang beruntung, mereka bisa menyaksikan kehidupan nelayan tradisional yang masih aktif di kawasan ini.

Pengunjung disarankan untuk membawa perlengkapan camping lengkap termasuk tenda, sleeping bag, dan peralatan masak. Meskipun tersedia warung, membawa persediaan makanan dan minuman adalah ide yang bijak mengingat lokasi yang cukup jauh dari pusat keramaian. Reservasi area camping sebaiknya dilakukan minimal sehari sebelumnya, terutama untuk kunjungan pada akhir pekan atau musim liburan.

Akses menuju Pantai Paropo relatif mudah dengan kendaraan pribadi, meskipun beberapa bagian jalan masih dalam tahap pengembangan. Dari pusat kota Silahi Sabungan, perjalanan memakan waktu sekitar 30 menit melewati pemandangan pedesaan yang asri. Transportasi umum juga tersedia meskipun dengan frekuensi terbatas.

Keamanan di area camping cukup terjamin dengan adanya pos jaga dan patroli rutin petugas lokal. Namun, pengunjung tetap dianjurkan untuk selalu waspada dan menjaga barang berharga mereka. Biaya masuk dan camping yang terjangkau menjadikan Pantai Paropo sebagai alternatif liburan yang ekonomis namun kaya pengalaman.

Pantai Paropo merupakan bukti bahwa wisata Danau Toba memiliki banyak sisi yang belum terjamah sepenuhnya oleh arus pariwisata massal. Kombinasi antara keindahan alam, fasilitas memadai, dan suasana yang tenang menjadikannya destinasi ideal bagi mereka yang mencari pelarian dari hiruk-pikuk kehidupan kota. Dengan pengelolaan yang tepat dan dukungan masyarakat sekitar, Pantai Paropo berpotensi menjadi salah satu destinasi camping dan memancing terbaik di kawasan Danau Toba, memberikan pengalaman autentik yang sulit dilupakan bagi setiap pengunjungnya.

Aek Rangat Pangururan

Aek Rangat Pangururan
Aek Rangat Pangururan./Instagram.com/@sumutpiknik

Di antara berbagai destinasi wisata Danau Toba, Aek Rangat Pangururan hadir sebagai surga tersembunyi yang menawarkan pengalaman unik bagi para wisatawan. Terletak di lereng Gunung Pusuk Buhit, pemandian air panas alami ini menjadi bukti nyata kekayaan geologi kawasan Danau Toba yang masih aktif secara vulkanik.

Keunikan Aek Rangat terletak pada warna airnya yang putih keabu-abuan, menandakan kandungan mineral alami yang kaya akan manfaat kesehatan. Air panas ini dipercaya dapat membantu meredakan nyeri otot, melancarkan peredaran darah, dan memberikan efek relaksasi bagi pengunjung. Suhu air yang konsisten sepanjang tahun, berkisar antara 37-40 derajat Celcius, menciptakan sensasi berendam yang nyaman bahkan di tengah udara sejuk dataran tinggi Samosir.

Pemandian ini dikelilingi oleh lansekap perbukitan hijau yang memukau, menciptakan atmosfer yang tenang dan menenangkan. Para pengunjung dapat menikmati pemandangan perkampungan tradisional Batak yang masih mempertahankan arsitektur khasnya, lengkap dengan rumah-rumah adat yang berdiri kokoh di sekitar area pemandian. Suasana ini semakin diperkaya dengan keramahan penduduk lokal yang masih memegang teguh adat istiadat dan tradisi budaya Batak.

Fasilitas di Aek Rangat terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan wisatawan modern. Selain kolam pemandian utama, tersedia juga kamar bilas dan ruang ganti yang terjaga kebersihannya. Warung-warung di sekitar lokasi menyajikan kuliner khas Batak, seperti naniura dan arsik, yang dapat dinikmati setelah berendam. Area parkir yang luas dan terorganisir memudahkan akses bagi pengunjung yang membawa kendaraan pribadi.

Waktu terbaik untuk mengunjungi Aek Rangat adalah pagi hari, ketika udara masih segar dan pengunjung belum terlalu ramai. Selama akhir pekan dan hari libur, tempat ini cenderung ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin merasakan sensasi berendam di air panas alami sambil menikmati pemandangan alam yang memesona.

Pengunjung disarankan untuk membawa perlengkapan mandi pribadi dan pakaian ganti. Kamera juga menjadi item wajib untuk mengabadikan momen di spot-spot fotogenik, terutama area pemandian dengan latar belakang perbukitan hijau atau bangunan tradisional Batak. Biaya masuk yang terjangkau, sekitar Rp 10.000 per orang, menjadikan Aek Rangat sebagai destinasi yang worth it untuk dikunjungi.

Aek Rangat Pangururan tidak hanya sekadar pemandian air panas biasa, tetapi merupakan destinasi yang menawarkan pengalaman holistik antara kesehatan, budaya, dan keindahan alam. Tempat ini menjadi bukti nyata bahwa wisata Danau Toba masih menyimpan banyak potensi wisata yang menunggu untuk dieksplorasi. Dengan pengelolaan yang tepat dan dukungan masyarakat lokal, Aek Rangat berpotensi menjadi salah satu magnet wisata utama di kawasan Danau Toba yang mampu memberikan pengalaman tak terlupakan bagi setiap pengunjungnya.

Kebun Bunga Sapo Juma Tongging

Sapo Juma, Taman Cantik yang Jadi Spot Swafoto Paling Kece
Sapo Juma (estersijabat_/instagram.com)

Di tengah eksotisme wisata Danau Toba, Kebun Bunga Sapo Juma Tongging hadir sebagai sebuah destinasi yang menawan dengan sentuhan warna-warni alami. Berlokasi strategis di pinggir Danau Toba, taman bunga ini menjadi bukti bahwa keindahan danau terbesar di Indonesia ini bisa dipadukan dengan pesona flora yang memukau, menciptakan harmoni alam yang sempurna.

Sapo Juma Tongging awalnya merupakan sebuah penginapan sederhana yang kemudian bertransformasi menjadi destinasi wisata populer berkat keindahan taman bunganya. Nama 'Sapo Juma' sendiri berasal dari bahasa Batak yang berarti 'rumah di ladang', mencerminkan konsep awal tempat ini sebagai area peristirahatan yang dekat dengan alam.

Taman ini memamerkan beragam jenis bunga yang ditata apik dalam pola-pola menarik. Marigold kuning cerah, zinnia dalam berbagai warna, cosmos merah muda, dan lantana ungu adalah beberapa jenis bunga yang mendominasi landscape kebun. Setiap musim, varietas bunga yang berbeda bermekaran, menjadikan setiap kunjungan ke Sapo Juma sebagai pengalaman yang unik.

Keunikan Kebun Bunga Sapo Juma terletak pada lokasinya yang berada di ketinggian, memberikan latar belakang panorama Danau Toba yang megah. Para fotografer dan pencinta selfie dimanjakan dengan berbagai spot foto strategis yang telah dirancang dengan cermat. Jalan setapak yang membelah kebun bunga memungkinkan pengunjung untuk mendapatkan sudut pengambilan gambar terbaik tanpa merusak tanaman.

Fasilitas pendukung di Sapo Juma terus dikembangkan untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung. Kafetaria dengan menu lokal dan internasional menawarkan tempat beristirahat sambil menikmati pemandangan. Gazebo-gazebo yang tersebar di area taman memberikan tempat berteduh yang nyaman. Toilet bersih dan area parkir yang luas melengkapi fasilitas dasar yang tersedia.

Waktu terbaik untuk mengunjungi Kebun Bunga Sapo Juma adalah pagi hari ketika bunga-bunga masih segar dan cahaya matahari belum terlalu terik. Sore hari menjelang sunset juga menjadi waktu favorit karena pengunjung bisa menikmati pemandangan matahari terbenam di atas Danau Toba dengan latar depan hamparan bunga warna-warni.

Tour guide lokal yang ramah siap memberikan informasi mengenai berbagai jenis bunga dan sejarah taman. Mereka juga dapat membantu pengunjung menemukan spot-spot fotogenik terbaik dan memberikan tips untuk hasil foto yang maksimal. Biaya masuk yang terjangkau, sekitar Rp 20.000 per orang, membuat destinasi ini semakin menarik untuk dikunjungi.

Pengelolaan taman yang profesional tercermin dari perawatan bunga yang intensif dan layout kebun yang selalu terjaga. Tim gardener khusus bekerja setiap hari untuk memastikan bunga-bunga tetap segar dan taman selalu dalam kondisi prima. Sistem irigasi modern memastikan kelestarian tanaman di musim kemarau.

Kebun Bunga Sapo Juma Tongging telah membuktikan diri sebagai lebih dari sekadar taman bunga biasa. Tempat ini adalah perpaduan sempurna antara keindahan bunga dan keagungan Danau Toba, menciptakan destinasi wisata yang unik dan fotogenik. Dengan pengelolaan yang berkelanjutan dan inovasi yang terus dikembangkan, Sapo Juma berpotensi menjadi salah satu ikon wisata Danau Toba yang mampu menarik lebih banyak wisatawan untuk menikmati keindahan alam Sumatera Utara dari perspektif yang berbeda.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya