Liputan6.com, Jakarta Menurut medis, sebenarnya tidak ada penyebab masuk angin. Masuk angin bukan merupakan istilah medis dan bukan juga suatu penyakit. Masuk angin hanyalah sebuah istilah yang kerap digunakan oleh orang-orang untuk menggambarkan keluhan pada demam, menggigil, nyeri otot, pegal-pegal, perut kembung, serta hilangnya nafsu makan.
Namun penyebab masuk angin sendiri bisa bermacam-macam, karena adanya berbagai penyakit yang bisa menimbulkan keluhan tersebut. Bukan berarti penyebab masuk angin disebabkan oleh angin atau hujan yang sedang berlangsung. Umumnya, keluhan masuk angin paling sering terjadi akibat menurunnya daya tahan tubuh sehingga penderitanya rentan terinfeksi virus maupun bakteri.
Advertisement
Baca Juga
Diagnosis masuk angin umumnya bisa disampaikan langsung oleh penderitanya, berdasarkan tanda dan gejala yang dirasakan. Adapun gejala masuk angin antara seseorang dengan yang lainnya bisa berbeda dan bervariasi.
Umumnya masuk angin bisa sembuh dengan sendirinya, namun kondisi ini kerap menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas. Oleh karena itu, kondisi ini tidak bisa dianggap sepele.
Nah untuk mengatasi masalah ini, berikut Liputan6.com telah merangkum dari berbagai sumber membahas hal terkait masuk angin. Mulai dari penyebab masuk angin yang tidak boleh disepelekan, gejala masuk angin, dan cara mengobatinya yang aman.
Penyebab Masuk Angin
Tidak ada penjelasan medis mengenai penyebab masuk angin ini. Secara medis juga dijelaskan bahwa tidak mungkin angin masuk dan terperangkap di dalam tubuh. Namun bagi medis, penjelasan yang paling mendekati untuk kondisi ini adalah sekumpulan gejala flu like symptoms.
Flu like symptoms atau gejala mirip dengan flu merupakan kumpulan gejala yang sering kali dirasakan seseorang sebagai gejala awal dari infeksi virus. Kondisi medis lain yang gejalanya cukup menyerupai masuk angin adalah gangguan pencernaan.
Umumnya orang Indonesia menyebut seseorang sedang mengalami masuk angin jika merasa perut kembung, mual, pusing, lesu, sering bersendawa, hingga menyebabkan muntah. Jika keluhan tersebut yang dirasakan, maka penjelasan medis yang dapat dipakai adalah sindrom dyspepsia (gangguan pencernaan).
Penyebab masuk angin pun beragam, mulai dari tubuh yang kelelahan, kurang tidur, perubahan cuaca atau kehujanan. Mabuk perjalanan dan terkena terpaan udara malam yang dingin juga bisa menjadi pencetus penyebab masuk angin.
Penyebab masuk angin lainnya yang tak disangka seseorang adalah salah makan. Salah makan ini berawal dari terlalu banyak makan alias berlebihan. Salah satunya berlebihan dalam hal mengonsumsi minuman dingin sehingga membuat kepala menjadi pusing, gejala dari masuk angin.
Advertisement
Diagnosis dan Gejala Masuk Angin yang Umum Dirasakan
Diagnosis Masuk Angin
Setelah beberapa dugaan tentang penyebab masuk angin, bagi penderita masuk angin umumnya bisa menyampaikan sendiri tentang kondisinya yang terkena masuk angin. Terutama berdasarkan tanda dan gejala yang dirasakan. Pasalnya tidak ada pemeriksaan penunjang yang bisa memastikan diagnosis masuk angin.
Kalaupun diperiksakan ke dokter, kemungkinan tidak akan mendapatkan diagnosis masuk angin. Bisa saja dokter akan memberikan diagnosis berupa keadaan lain yang gejalanya paling menyerupai gejala yang kamu rasakan.
Gejala Masuk Angin yang Umum Dirasakan
Ada beberapa gejala yang kerap dirasakan penderita masuk angin. Gejala masuk angin antara seseorang dengan yang lainnya pun berbeda dan bervariasi. Namun ada gejala masuk angin yang sering dikeluhkan seperti:
- Menggigil
- Demam
- Kembung
- Keringat dingin
- Sering sendawa
- Sering buang angin (kentut)
- Pilek
- Mual dan muntah
- Sakit kepala
- Lemas
- Nafsu makan menurun
Cara Mengobati Masuk Angin yang Benar dan Aman
Umumnya masuk angin bisa sembuh dengan sendirinya, namun masuk ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas. Oleh karena itu, beberapa orang kerap mencari cara untuk menyembuhkan konidisi ini. Berikut ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredakan masuk angin dan mempercepat pemulihannya.
- Perbanyak konsumsi air putih, terutama pada kondisi muntah dan diare, untuk mencegah dehidrasi.
- Minum air hangat untuk membantu melegakan gejala infeksi saluran napas. Air hangat bisa dicampur dengan madu atau jahe untuk lebih menghangatkan tubuh.
- Pastikan tetap makan, walaupun kamu merasa tidak enak badan dan kurang berselera. Konsumsilah makanan sehat dan bergizi seimbang.
- Konsumsi makanan hangat dan berkuah seperti sup. Uap yang terkandung pada makanan hangat dan berkuah bisa membantu mengatasi gejala hidung tersumbat.
- Istirahat yang cukup sangat penting dilakukan untuk membantu tubuh melawan infeksi.
- Tidak merokok, serta menghindari konsumsi kafein dan alkohol.
- Konsumsi suplemen terutama yang mengandung vitamin C. Hal ini berguna untuk membantu kerja sistem imunitas tubuh dalam melawan penyakit.
Apabila keluhan tidak kunjung membaik, segera konsultasikan dengan dokter. Hal ini berguan untuk dilakukan evaluasi menyeluruh untuk menyingkirkan kemungkina penyebab lain yang membuat kamu sakit.
Advertisement
Tidak Dianjurkan untuk Kerokan
Kerokan biasanya menjadi terapi pengobatan alternatif untuk gejala masuk angin yang sering diterapkan oleh orang Indonesia. Namun metode menggaruk dan menekan bagian permukaan kulit menggunakan minyak dan benda tumpul seperti uang logam menyebabkan guratan merah dan nyeri pada kulit.
Warna merah ini merupakan pertanda bahwa pembuluh darah halus (kapiler) di bawah permukaan kulit pecah. Di sinilah letak nilai minus kerokan, karena pembuluh darah halus yang pecah tersebut bisa sebagai sarang kuman yang menyebabkan infeksi kulit lokal atau dalam kondisi yang lebih berat kuman dapat terbawa ke aliran pembuluh darah tubuh sehingga menyebabkan infeksi yang lebih berat.
Cara Mencegah Munculnya Masuk Angin
Cara mencegah masuk angin yang paling penting adalah dengan menjaga daya tahan tubuh. Hal ini bisa kamu lakukan dengan cara sebagai berikut ini:
- Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Makanan yang mengandung protein, omega-3, dan antioksidan seperti vitamin C, flavonoid, dan vitamin A sangat dianjurkan.
- Olahraga secara rutin.
- Mendapatkan istirahat yang cukup.
- Membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir untuk mencegah penyebaran penyakit.
- Gunakan jaker atau pakaian tebal saat cuaca sedang dingin.
Advertisement