Penyebab Masuk Angin dan Cara Paling Mudah Mengatasinya

Keluhan masuk angin sudah menjadi terminasi yang umum diutarakan oleh sebagian besar masyarakat kita.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 08 Des 2017, 15:47 WIB
Diterbitkan 08 Des 2017, 15:47 WIB
Penyebab Masuk Angin dan Cara Paling Mudah Mengatasinya
Keluhan masuk angin sudah menjadi terminasi yang umum diutarakan oleh sebagian besar masyarakat kita.

Liputan6.com, Jakarta Keluhan masuk angin sudah menjadi terminasi yang umum diutarakan oleh sebagian besar masyarakat kita. Namun, sampai saat ini terminologi masuk angin dalam dunia kedokteran masih belum jelas, yang dikenal hanyalah sindroma dispepsi atau dispepsia (gangguan percernaan).

Umumnya masyarakat Indonesia menyebut seseorang sedang mengalami masuk angin jika merasa perut kembung, mual, pusing, lesu, sering bersendawa, hingga menyebabkan muntah. Jika keluhan tersebut yang dirasakan, maka penjelasan medis yang dapat dipakai adalah sindrom dispepsia.

Penyebab masuk angin pun beragam mulai dari tubuh yang kelelahan, kurang tidur, perubahan cuaca atau kehujanan. Mabuk perjalanan dan terkena terpaan udara malam yang dingin juga bisa menjadi pencetus masuk angin.

Penyebab lain yang tak disangka seseorang adalah salah makan. Salah makan ini berawal dari terlalu asyik kuliner sampai berlebihan. Salah satunya berlebihan dalam hal mengkonsumsi  minuman dingin sehingga membuat kepala menjadi pusing, gejala dari masuk angin.

Kerokan biasanya menjadi terapi pengobatan alternatif untuk gejala masuk angin yang sering diterapkan oleh orang Indonesia. Namun metode menggaruk dan menekan bagian permukaan kulit menggunakan minyak dan benda tumpul seperti uang logam menyebabkan guratan merah dan nyeri pada kulit.

Kerokan.

Warna merah ini adalah pertanda pembuluh darah halus (kapiler) di bawah permukaan kulit pecah. Di sinilah letak nilai minus kerokan, karena pembuluh darah halus yang pecah tersebut bisa sebagai sarang kuman yang menyebabkan infeksi kulit lokal atau dalam kondisi yang lebih berat kuman dapat terbawa ke aliran pembuluh darah tubuh sehingga menyebabkan infeksi yang lebih berat.

Cara paling mudah dan pintar mengatasi masuk angin tanpa menimbulkan bekas di tubuh adalah dengan minum Tolak Angin.

Tolak Angin terbuat dari bahan-bahan alami seperti kapulaga, adas, kayu ules, pala, kayu manis, cengkeh, beras, kedawung, jahe dan lain sebagainya. Bahan-bahan alami tersebut efektif meringankan mual, kembung, menghangatkan tubuh dan meredakah gejala masuk angin lainnya. Selain itu, Tolak Angin mengandung madu yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Tolak Angin berupa sirup yang bisa diminum langsung atau dicampur dengan air hangat yang ditambah perasan jeruk nipis.

Sejak tahun 1930 hingga sekarang, resep Tolak Angin Sido Muncul yang diformulasikan oleh Ibu Rachmat Sulistyo  (Ny. Siem Thiam Hie) masih tetap sama. Tahun 1940, Tolak Angin Sido Muncul dijual dalam bentuk jamu Godokan di wilayah Yogyakarta. Sebelas tahun berlalu, pabrik Sido Muncul didirikan di Semarang dan jamu Tolak Angin mulai di produksi masal dalam bentuk serbuk pada tahun 1951.

Tahun 1992 jamu serbuk Tolak Angin dikembangkan menjadi jamu Tolak Angin dalam bentuk cair seperti yang kita kenal sekarang ini.

Tahun 2002, Sido Muncul melakukan Uji Pra Klinis antara lain Uji Toksisitas dan Uji Khasiat. Untuk Uji Toksisitas, hasilnya Tolak Angin aman diminum dalam jangka panjang (sesuai dosis yang dianjurkan). Sedangkan Uji Khasiat asilnya terbukti Tolak Angin dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Tolak Angin SidoMuncul adalah Obat Herbal Terstandar yang dapat mencegah dan mengatasi masuk angin dengan gejala – gejala seperti mual, perut kembung, pusing, demam dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Varian produk Tolak Angin SidoMuncul, diantaranya Tolak Angin Flu, Tolak Angin Anak, Tolak Angin Bebas Gula, Tolak Angin Tablet, Tolak Angin Care, Permen Tolak Angin, dan Permen Tolak Angin Bebas Gula.

Ingin tahu lebih lengkap khasiat dari Tolak Angin, kunjungi http://tolakangin.co.id

 

(Adv)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya