Liputan6.com, Jakarta Contoh flek hitam tanda kehamilan memiliki perbedaan dari darah menstruasi biasanya. Tanda kehamilan memang cukup membingungkan. Kondisi ini membuat sebagian wanita kesulitan mengetahui perubahan flek hitam yang normal dan mana yang perlu dikhawatirkan.
Flek hitam merupakan salah satu perubahan yang kerap dialami saat kehamilan. Contoh flek hitam tanda kehamilan dapat bervariasi dalam ketebalan, frekuensi, dan jumlah selama masa kehamilan.
Advertisement
Baca Juga
Salah satu contoh flek hitam tanda kehamilan dengan adanya peningkatan flek. Beberapa perubahan warna juga normal, sementara yang lain mengindikasikan infeksi atau masalah lain. Untuk itu, penting mengetahui apa saja contoh flek hitam tanda kehamilan yang normal dan tidak normal.
Agar Anda tidak salah membedakan contoh flek hitam tanda kehamilan dengan flek biasanya, berikut contoh flek hitam tanda kehamilan yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (31/12/2019).
Penyebab Muncul Flek Hitam sebagai Tanda Kehamilan
Flek hitam pada vagina wanita dapat hadir di seluruh siklus menstruasinya, karena fluktasi kadar hormon. Ketika hamil, hormon terus berperan dalam perubahan flek di vagina wanita.
Perubahan pada serviks selama kehamilan juga memengaruhi flek keputihan. Saat serviks dan dinding vagina melunak, tubuh mengeluarkan cairan berlebih untuk membantu mencegah infeksi.
Kepala bayi juga dapat menekan leher rahim saat mendekati akhir kehamilan, yang sering menyebabkan peningkatan flek. Â
Advertisement
Contoh Flek Hitam Tanda Kehamilan yang Normal
Salah satu tanda awal kehamilan adalah meningkatnya keputihan dan berlanjut sepanjang kehamilan. Ketika seorang wanita hamil, sebagian besar vaginanya memiliki kepribadian sendiri, kata Dr Sheryl Ross, seorang OB-GYN dan ahli kesehatan wanita di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, California.
Contoh flek hitam tanda kehamilan normal dikenal sebagai leukorea, tipis, bening, atau putih susu dan berbau ringan. Perubahan flek dapat dimulai sedini atau dua minggu setelah pembuahan, bahkan sebelum wanita melewatkan menstruasi.
Saat kehamilan berlanjut, flek ini biasanya menjadi lebih terlihat. Volume keluarnya flek akan meningkat sepanjang kehamilan untuk mengurangi risiko infeksi vagina dan rahim.
Volume yang paling banyak adalah di minggu-minggu terakhir kehamilan. Flek mungkin mengandung lendir merah muda. Lendir biasanya lengket dan seperti jeli dalam konsistensi, dan ini menunjukkan bahwa tubuh sedang bersiap untuk persalinan.
Cara Menjaga Kesehatan Vagina Selama Kehamilan
Peningkatan volume cairan vagina yang berbau ringan selama kehamilan adalah normal. Namun, warna dan aroma yang tidak biasa sering menunjukkan tanda infeksi. Wanita dapat menjaga kesehatan vagina selama kehamilan dengan melakukan hal berikut:
- Menghindari membersihkan vagina dengan produk tertentu atau douching.
- Menyeka daerah genital dari depan ke belakang setelah buang air kecil atau besar.
- Mengeringkan alat kelamin secara menyeluruh setelah mandi atau berenang.
- Menghindari mengenakan jeans ketat dan stoking nilon yang meningkatkan risiko infeksi.
- Mengenakan pakaian dalam yang terbuat dari kain yang bisa bernapas.
- Menghindari penggunaan tampon.
- Mengenakan panty liner untuk menyerap kotoran berlebih.
- Konsumsi makanan yang sehat dan menghindari terlalu banyak gula, yang dapat mendorong infeksi ragi.
- Komsumsi makanan dan suplemen probiotik yang aman dikonsumsi selama kehamilan, yang dapat mencegah ketidakseimbangan bakteri di vagina.
Advertisement
Contoh Flek Hitam Tanda Kehamilan yang Perlu Diwaspadai
Selain contoh felk hitam tanda kehamilan yang normal dan tidak berbahaya, ada juga flek yang menandakan kondisi lebih serius dalam masa kehamilan, berbahaya dan mengancam nyawa. Anda patut waspada apabila tanda-tanda berikut ini menyertai keluarnya flek dari jalan lahir.
Jumlah Darah Semakin Banyak
Jumlah darah yang banyak atau semakin bertambah dari hari ke hari, menandakan adanya perlukaan dan pelepasan jaringan di sekitar rahim yang cukup luas. Seberapa luas jaringan yang lepas ini harus dievaluasi melalui pemeriksaan dokter dan USG.Â
Kondisi ini menjadi berbahaya bila evaluasi menunjukkan jaringan di sekitar kantung janin ikut terlepas bersamaan dengan darah yang keluar.
Darah Beraroma Menyengat atau Busuk
Selain penempelan janin, flek yang keluar bisa mencerminkan adanya infeksi di sekitar rahim dan jalan lahir. Kecurigaan ke arah infeksi ini dapat dipikirkan terutama bila ada aroma menyengat yang tercium dari darah tersebut.
Anda memang sangat rentan mengalami infeksi. Darah beraroma menyengat mencerminkan infeksi yang bisa jadi melibatkan daerah sekitar rahim dan membahayakan janin yang dikandungnya.
Keluar Gumpalan Bersamaan dengan Darah
Tidak jarang ibu hamil yang mengalami flek mengeluhkan adanya gumpalan menyerupai daging yang ikut keluar bersamaan dengan darah. Hati- hati, gumpalan ini patut dicurigai sebagai jaringan rahim atau bahkan kantung janin yang terlepas dan ikut keluar.Â
Bila ada tanda ini, ibu hamil harus segera memeriksakan diri untuk memastikan kondisi kesehatan kehamilannya.
Flek Disertai Kram Perut
Terkadang, flek yang normal sekalipun dapat disertai dengan sakit perut atau kram yang sifatnya ringan. Selama tidak mengganggu aktivitas dan tidak bertambah berat, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Akan tetapi, kram atau nyeri perut yang terjadi harus diwaspadai bila intensitasnya berat dan bertambah hebat. Nyeri perut ini bisa jadi menandakan adanya kontraksi rahim yang berusaha mengeluarkan jaringan kandungan, tanda awal dari keguguran.
Pandangan Kabur atau Berkunang-kunang
Flek atau perdarahan hebat dapat membuat Anda mengalami anemia atau kurang darah. Salah satu tanda terjadinya anemia adalah pandangan kabur atau berkunang-kunang.
Tidak hanya berbahaya bagi ibu hamil, namun anemia juga berpotensi mengancam keselamatan janin yang dikandungnya.
Tanda Kehamilan Lainnya yang Perlu Dikenali
Suhu Tubuh Meningkat
Selain contoh flek hitam tanda kehamilan, ada tanda kehamilan lainnya seperti suhu tubuh meningkat. Ketika pertama kali bangun di pagi hari setelah ovulasi, suhu tubuh akan sedikit meningkat.
Jika suhu tubuh yang dikenal sebagai suhu tubuh basal ini tetap meningkat selama lebih dari dua minggu, hal tersebut merupakan tanda kehamilan.
Sakit Kepala, Kram, dan Sering Buang Air Kecil
Perubahan hormon dan volume darah selama kehamilan dapat menyebabkan sakit kepala. Beberapa wanita juga mengalami kram seperti periode di kedua sisi perut bagian bawah.Â
Kebanyakan wanita juga akan merasa sering ingin buang air kecil. Hal ini karena rahim yang semakin besar memberi tekanan pada kandung kemih.
Perubahan Mood
Hormon akan mudah tiba-tiba berubah ketika hamil. Ini dapat mempermainkan emosi wanita. Wanita akan merasa luar biasa menangis dan emosional.
Libido akan berubah dari panas menjadi dingin, lalu kembali menjadi panas lagi. Wanita mungkin juga mengalami perubahan suasana hati. Ini sangat umum selama awal kehamilan.
Heartburn
Hormon mengubah segalanya selama kehamilan. Ini termasuk katup antara perut dan kerongkongan. Daerah ini menjadi rileks selama kehamilan, yang dapat menyebabkan asam lambung bocor ke kerongkongan dan menyebabkan mulas.
Kondisi ini membuat wanita kerap mual dan mengeluarkan kembali isi perutnya. Untuk mencegah hal ini terjadi, kamu bisa menghindari minuman bersoda, buah jeruk, dan makanan pedas.
Advertisement