Liputan6.com, Jakarta Penyebab pusing bisa dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Pusing sendiri merupakan keadaan yang menggambarkan perasaan kehilangan keseimbangan. Sering kali pusing dianggap sebagai hal yang sama dengan sakit kepala. Padahak kedua masalah kesehatan ini adalah kondisi yang berbeda.
Baca Juga
Pusing umumnya merupakan sensasi di mana seorang merasa kehilangan keseimbangan atau kepala yang terasa berputar. Sementara itu, sakit kepala merupakan rasa nyeri di sebagian atau seluruh area kepala. Seseorang yang mengalami pusing biasanya akan merasakan gangguan keseimbangan, kepala terasa berat, badan lemas, dan penglihatan kabur.
Advertisement
Orang yang sakit kepala ditandai dengan gejala denyutan di sekitar kepala, baik hanya sebagian (di samping kiri atau kanan) atau di bagian tertentu saja. Biasanya seseorang yang mengalami sakit kepala akan merasakan nyeri seperti kepala serasa diikat kencang atau dipukul-pukul.
Penyebab pusing adalah adanya gangguan pada bagian tubuh yang bertanggung jawab dalam menjaga keseimbangan. Pusing yang berulang atau pusing yang parah dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Penyebab pusing ini dapat berkisar dari perubahan fisik sementara, hingga kondisi medis mendasar yang lebih serius. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (19/7/2021) tentang penyebab pusing.
Penyebab Pusing
Pusing bukanlah suatu penyakit, melainkan sebuah gejala dari penyakit tertentu. Pusing juga bukanlah merupakan tanda kondisi tubuh yang berbahaya. Walaupun begitu, mengenali penyebab pusing perlu dilakukan agar kamu bisa mengambil penanganan yang tepat.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyebab pusing bisa dipengaruhi oleh berbagai macma faktor. Penyebab pusing utamanya adalah gangguan yang memengaruhi bagian tubuh yang bertanggung jawab dalam menjaga keseimbangan, seperti telinga bagian dalam dan mata.
Berikut beberapa penyebab pusing yang perlu diketahui:
- Vertigo
- Infeksi telinga dalam
- Hipotensi orthostatic
- Kadar gula darah yang rendah
- Kurang cairan atau cuaca panas
- Gangguan saraf, seperti penyakit Parkinson.
- Gangguan kecemasan.
- Kekurangan zat besi (anemia).
- Efek obat-obatan, seperti obat anti kejang, antidepresan, penenang, obat bius, dan obat penurun tekanan darah.
Faktor risiko penyebab pusing
Ada banyak faktor risiko penyebab pusing, di antaranya adalah:
- Usia. Pusing lebih sering terjadi pada orang dewasa dibandingkan dengan anak-anak.
- Riwayat pusing. Jika kamu pernah merasakan kondisi ini sebelumnya, kemungkinan merasakan hal yang sama di kemudian hari akan meningkat.
Advertisement
Gejala Pusing
Setelah mengetahui penyebab pusing, kamu tentunya juga perlu memahami beberapa gejalanya. Seperti yang telah diketahui, pusing biasanya memunculkan gejala-gejala seperti merasa seperti melayang atau hilang keseimbangan, merasa seperti akan pingsan, kepala terasa berat, serta kondisi sekitar terasa seperti berputar.
Gejala pusing tersebut bisa muncul dengan tiba-tiba ataupun secara perlahan, hanya sebentar bahkan bisa juga terus-menerus. Pusing juga dapat disertai dengan gejala lain, seperti lemas, mual, muntah, dan keringat dingin.
Memang pada umumnya pusing bukanlah suatu kondisi yang perlu dikhawatirkan. Namun, pusing juga bisa menjadi pertanda adanya penyakit berbahaya. Berikut beberapa gejala pusing dan gejala lain yang mengikutinya, yang perlu kamu waspadai:
- Muntah terus menerus
- Sulit berjalan
- Nyeri dada
- Jantung berdebar
- Hilang kesadaran
- Kejang
- Sakit kepala tak tertahankan
- Penglihatan ganda
- Mati rasa atau rasa lemas pada wajah
- Gangguan pendengaran
- Bingung atau kesulitan dalam berbicara
- Sesak napas
Cara Mencegah dan Mengatasi Pusing
Penyebab pusing perlu diketahui terlebih dahulu sebelum menerapkan cara mencegah dan mengatasinya. Pusing biasanya dapat sembuh dengan sendirinya tanpa melakukan tindakan penanganan khusus. Hal ini disebabkan karena tubuh akan beradaptasi dengan perubahan sistem tubuh yang menyebabkan pusing.
Namun, untuk membantu mencegah dan mengatasi pusing yang dirasakan, kamu bisa menerapkan beberapa hal berikut ini:
- Olahraga secara rutin.
- Mengonsumsi cukup air putih, serta makan sayur dan buah yang mengandung banyak air.
- Duduk atau berbaring saat merasa pusing untuk meredakan sensasi yang dirasakan. Jika yang dirasakan adalah vertigo, berbaring dapat dibarengi dengan menutup mata di dalam ruangan yang gelap.
- Istirahat dalam ruangan yang sejuk.
- Menghentikan konsumsi kafein (minum kopi) dan alkohol, serta hindari rokok karena dapat memperburuk sensasi yang dirasakan.
- Diet sehat rendah garam dapat membantu menangani penyakit Meniere, yang bisa menjadi salah satu penyebab pusing.
- Mengonsumsi obat antihistamin yang dijual bebas untuk membantu meredakan gejala.
- Rutin cek gula darah dan makan tepat waktu. Ikuti aturan makan dan jam makan yang sudah disarankan dokter supaya gejala diabetes tidak kambuh.
- Istirahat. Selama masa pemulihan tubuh dari kondisi medis yang menyebabkan kepala pusing, pastikan kamu beristirahat dengan cukup. Cobalah untuk tidur lebih cepat dan menghindari berbagai hal yang mengganggu tidur, seperti bermain ponsel atau membaca buku.
Advertisement