Liputan6.com, Jakarta Pusing adalah salah satu masalah kesehatan yang selama ini dianggap sangat lumrah saking seringnya terjadi. Padahal ada banyak penyebab pusing yang bisa menjadi gejala penyakit tertentu dan pusing merupakan sinyalnya.
Seseorang yang mengalami pusing, biasanya akan mengalami rasa berputar, melayang, dan kliyengan dengan pusat di kepalanya. Tak jarang masalah pusing yang dialami sampai memicu mual, lemas, keringat dingin, sampai ingin pingsan.
Advertisement
Baca Juga
Kondisinya akan semakin parah bila penderita berdiri, berjalan, duduk, dan berbaring. Untuk bisa menghindari masalah ini, mulai kenali penyebab pusing yang sering terjadi. Penyebab pusing yang dimaksud adalah dehidrasi, tekanan darah tidak stabil, anemia, stres, cemas, dan masih banyak lagi.
Selain hal-hal yang sudah disebutkan, sebetulnya penyebab pusing yang sering terjadi bisa dipicu masalah kardiovaskular juga. Maka dari itu pemeriksaan penting sekali dilakukan, terutama ketika masalah pusing disertai leher kaku, lemas wajah, muntah, sulit bicara, sesak napas, nyeri dada, kejang, dan jantung berdebar tak beraturan.
Berikut Liputan6.com ulas penyebab pusing yang sering terjadi dari berbagai sumber, Selasa (16/2/2021).
Penyebab Pusing yang Sering Terjadi
Dehidrasi
Dehidrasi yang ringan bisa menjadi penyebab pusing yang sering terjadi, dikenal dengan migrain sebelah kanan. Tubuh wanita yang kekurangan cairan akan lebih lemas dari biasanya. Hal ini sangat berpengaruh pada metabolisme tubuhnya.
Jika dehidrasi terus dibiarkan akan memicu migrain sebelah kanan. Untuk itu, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi sebanyak 8 gelas air putih setiap harinya. Hindari minuman bersoda, berkafein, dan mengandung pemanis buatan yang dapat memicu dehidrasi dan migrain.
Pembuluh Darah Otak
Penyebab pusing yang sering terjadi dapat dipicu oleh masalah pembuluh darah otak. Saat ada kelainan bentuk pembuluh darah vena dan arteri di otak, keduanya akan terhubung tidak benar. Kondisi ini dikenal dengan istilah arteriovenous malformation atau AVM.
Selanjutnya ada stroke non hemoragik, yaitu ketika pembuluh darah yang menyuplai darah ke area otak terhalang oleh bekuan darah. Sebagai catatan, stroke non hemoragik atau stroke iskemik ini bertanggung jawab atas 87 persen dari total kasus stroke.
Perdarahan pada otak akibat pecahnya pembuluh darah atau disebut juga dengan stroke perdarahan termasuk penyebab pusing yang sering terjadi. Biasanya, kondisi ini dialami oleh penderita tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol. Terdapat dua jenis stroke, yaitu stroke penyumbatan dan perdarahan.
Stres
Jangan sampai seseorang mengalami stres karena pekerjaan dan rumah tangga. Stres dapat menjadi penyebab pusing yang sering terjadi dan ditandai dengan migrain sebelah kanan. Ketika mengalami stres, tubuh akan membaca stres sebagai ancaman.
Hormon stres seperti adrenalin, kortisol, dan norepinefrin dalam jumlah banyak akan dilepaskan. Pelepasan molekul hormon inilah yang dapat menjadi penyebab pusing yang sering terjadi dan memicu munculnya sakit kepala atau migrain. Kondisi sakit ini akan berlangsung 30 menit hingga satu minggu.
Advertisement
Penyebab Pusing yang Sering Terjadi
Tekanan Darah Rendah
Penurunan tekanan darah yang tajam dapat menjadi penyebab pusing yang sering terjadi. Perubahan tekanan darah dapat terjadi setelah duduk atau berdiri terlalu cepat. Saat seseorang bangun terlalu cepat dari posisi duduk atau berbaring, peredaran darah belum bergerak secara lancar di area kepala.
Secara medis hal ini disebut dengan ‘hipotensi ortostatik’. Penyebab pusing yang sering terjadi ini terjadi ketika ada penurunan tekanan darah secara drastis, tepat setelah seseorang berdiri. Ini dapat menyebabkan penurunan angka sistolik pada tekanan darah, yang akan menyebabkan perasaan tidak stabil.
Kondisi lain yang dapat menyebabkan perubahan tekanan darah termasuk dehidrasi, kehilangan darah, reaksi alergi yang parah, atau anafilaksis, dan kehamilan. Minum obat-obatan tertentu, seperti diuretik, beta-blocker, atau antidepresan, juga dapat menyebabkan perubahan tekanan darah.
Migrain
Migrain adalah jenis sakit kepala berulang yang dapat menyebabkan nyeri berdenyut atau berdenyut di satu sisi kepala. Migrain dapat menyebabkan rasa sakit berdenyut parah atau sensasi berdenyut, biasanya di satu sisi kepala dan istilah yang menggambarkan adalah pusing.
Migrain disebut sebagai penyebab pusing yang sering terjadi, biasanya menghasilkan gejala lebih intens dan melemahkan daripada pusing biasa. Pusing muncul terlebih dahulu sebelum migrain menyerang.
Penyebab Pusing yang Sering Terjadi
Infeksi Sinus
Infeksi sinus bisa menjadi penyebab pusing yang sering terjadi dan ditandai dengan migrain sebelah kanan. Lebih tepatnya, sinusitis dapat memicu adanya peradangan pada dinding sinus.
Pada orang dewasa, sinus dapat berupa pembengkakan di sekitar mata. Nyeri pada wajah, ingus berwarna kuning kehijauan, dan indra penciuman menurun. Infeksi sinus akan membuat tekanan dan rasa sakit pada belakang tulang pipi dan dahi penderita.
Cemas
Cemas dapat menjadi penyebab pusing yang sering terjadi. Peristiwa yang penuh tekanan, seperti ujian atau situasi emosional yang menantang, dapat memicu serangan kecemasan. Orang-orang mungkin merasa pusing, bingung, dan mual selama serangan kecemasan. Selama respons kecemasan, otak melepaskan hormon yang memengaruhi sistem pernapasan dan kardiovaskular.
Hormon-hormon ini mempersempit pembuluh darah, meningkatkan denyut jantung, dan menyebabkan pernapasan cepat dan dangkal. Respons ini dapat menjadi penyebab pusing yang sering terjadi. Gejala stres lainnya termasuk berkeringat, gemetar, sakit kepala, sakit dada, detak jantung yang cepat, sulit tidur, kesulitan berkonsentrasi, dan mual.
Advertisement
Penyebab Pusing yang Sering Terjadi
Anemia
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan kondisi yang disebut anemia, di mana tubuh tidak memiliki cukup darah yang kaya oksigen. Sumsum tulang membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin.
Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tidak dapat memproduksi cukup hemoglobin untuk sel darah merah. Anemia dapat menjadi penyebab pusing yang sering terjadi, sesak napas, sakit dada, dan kelelahan.
Membuat perubahan pola makan tepat dan mengonsumsi suplemen zat besi dapat membantu mengobati bentuk anemia defisiensi besi ringan. Orang yang memiliki kekurangan zat besi parah mungkin memerlukan transfusi darah.
Hipoglikemia
Hipoglikemia terjadi ketika glukosa darah, atau gula darah, turun di bawah tingkat normal. Penyebab hipoglikemia meliputi melewatkan makan, mengonsumsi alkohol, minum obat-obatan tertentu, seperti insulin atau aspirin dan mengalami ketidakseimbangan hormon.
Gejala hipoglikemia dapat muncul secara tiba-tiba dan bervariasi dalam tingkat keparahannya. Kondisi ini bisa menjadi penyebab pusing yang sering terjadi, kehilangan keseimbangan, kelelahan, sakit kepala, rasa lapar, perubahan suasana hati, kesulitan berkonsentrasi dan detak jantung tak teratur.
Penyebab Pusing yang Sering Terjadi
Trigeminal Neuralgia
Trigeminal neuralgia dikenal dengan sebutan doloureux tic. Kondisi ini dapat menjadi adalah salah satu penyebab pusing yang sering terjadi dengan tanda migrain sebelah kanan.
Pada kondisi ini telah terjadi kelainan yang menyebabkan rasa sakit pada saraf trigeminal. Hal inilah penyebab pusing yang sering terjadi pada beberapa orang.
Saraf utama yang dimaksud ada pada wajah yang berada di bagian pelipis. Memang jarang terjadi, tetapi kelainan ini dapat memicu sakit yang parah hingga kehilangan tenaga.
Penyakit Kardiovaskular
Penyakit kardiovaskular adalah istilah umum untuk kondisi yang mempengaruhi jantung atau pembuluh darah. Ini biasanya terkait dengan penumpukan timbunan lemak di dalam arteri (atherosclerosis) dan peningkatan risiko pembekuan darah.
Penyakit kardiovaskular juga dapat dikaitkan dengan kerusakan pembuluh darah di organ-organ seperti otak, jantung, ginjal dan mata. Tak jarang kardiovaskuler dapat menjadi penyebab pusing yang sering terjadi.
Kondisi yang memengaruhi sistem kardiovaskular, seperti penumpukan plak di arteri dan gagal jantung kongestif, dapat menyebabkan pusing. Seseorang mungkin merasa pusing sebelum atau setelah serangan jantung atau stroke.
Arteritis Temporalis
Arteritis temporalis dapat menjadi penyebab pusing yang sering terjadi dengan tanda migrain sebelah kanan. Pada kondisi ini, ada peradangan dan kerusakan arteri yang membawa aliran darah ke otak. Bisa berkaitan dengan infeksi serius.
Biasanya akan menyebabkan kekurangan imun sel bagian batang otak atas dan berujung pada kebutaan mendadak. Kondisi ini banyak dialami wanita usia 50 tahun, meski wanita muda juga berisiko mengalaminya.
Advertisement
Penyebab Pusing yang Sering Terjadi
Perubahan Hormonal
Perubahan hormonal bisa menjadi penyebab pusing yang sering terjadi terutama pada wanita, tandanya berdenyut di sebelah kanan. Baik hormon estrogen maupun progesteron, tak heran migrain dimulai saat pubertas.
Tepat ketika wanita mulai mengalami menstruasi, kondisi ini lumrah menjadi penyebab pusing yang sering terjadi pada wanita. Pengguna kontrasepsi hormonal seperti pil KB dan injeksi bisa menjadi penyebabnya juga.
Obat Sakit Kepala
Mengalami sakit kepala memang tidak menyenangkan. Banyak orang memilih untuk minum obat sakit kepala untuk meredakannya. Meski begitu, terlalu banyak mengonsumsinya tidak dianjurkan.
Justru mengonsumsi obat sakit kepala dapat menjadi penyebab pusing yang sering terjadi. Pusing yang menyertai berada di sebelah kanan atau migrain kanan.
Kondisi ini disebut sebagai rebound headache. Terjadi gangguan sakit kepala sekunder paling umum. Kondisi ini bisa memengaruhi hingga 5% orang yang sering sakit kepala. Kondisinya juga akan semakin memburuk ketika penderita bangun tidur.
Sakit Kepala Cluster
Sakit kepala cluster adalah penyebab pusing yang sering terjadi dengan tanda nyeri di kepala sebelah kanan. Kondisi ini kerap menyerang seorang wanita daripada pria.
Seseorang yang mengalami, biasanya akan merasakan adanya rasa nyeri di sekitar mata.
Sakit kepala cluster juga bisa menjalar ke bagian kepala atau wajah lain, hingga leher dan pundak. Sakit kepala cluster bisa bertahan hingga berminggu-minggu sebelum mereda dengan sendirinya.