Liputan6.com, Jakarta Saat membaca Alquran, wajib mengetahui tajwid. Salah satu dari hukum bacaan tajwid tersebut adalah hukum bacaan mad. Mad menjadi salah satu hukum yang paling penting untuk dipelajari dalam ilmu tajwid.
Advertisement
Baca Juga
Ini dikarenakan bila pemahaman minim terhadap hukum mad, akan menyebabkan qori’ jatuh pada kesalahan. Memendekkan yang seharusnya dibaca panjang dan juga sebaliknya, yaitu memanjangkan apa yang seharusnya dibaca pendek.
Advertisement
Makna dari hukum bacaan mad terbagi menjadi dua. Secara bahasa sendiri, mad mempunyai arti panjang. Sedangkan secara istilah, mad mempunyai pengertian membaca panjang pada huruf yang ada pada Alquran.
Hal ini dikarenakan bertemunya huruf dengan beberapa huruf mad seperti hamzah, wawu, dan yak. Sedangkan panjangnya sendiri tergantung dari macam-macm mad itu sendiri.
Berikut ini Liputan6.com, Selasa (2/7/2019) telah merangkum macam-macam mad beserta dengan penjelasannya. Telah dirangkum dari berbagai sumber, berikut ulasannya.
Macam-macam Mad dan Penjelasannya
Secara umum, bacaan mad terbagi menjadi dua saja, yaitu mad thabi’i (mad asli) dan mad far’i (mad cabangnya atau bagiannya). Nah, dari mad far’i ini, nanti dibagi lagi hukum mad menjadi 14 macam-macm mad.
Jadi, kalau di total secara keseluruhan ada 15 macam-macam mad. Nah, untuk lebih jelasnya mengenai semua hukum mad ini, telah diulas lebih lengkap tentang macam-macam mad dan penjelasannya.
Mad Thabi’i
Mad Thabi’i(mas asli) merupakan macam-macam mad yang terjadi apabila ada alif yang terletak sesudah fathah, atau ya’ sukun terletak sedudah kasrah atau juga huruf wau yang terletak sesudah dhammah maka ini dihukumi sebagai bacaan mad thabi’i. Dimana Mad berarti panjang dan Thabi’i yang artinya biasa.
Cara membacanya harus sepanjang dua harakat atau disebut satu alif, contohnya:
كتَا بٌ - يَقُوْلُ - سمِيْعٌ
Mad Far'i
Mad Far'i secara bahasa artinya adalah cabang. Sedangkan menurut istilah Mad Far'i adalah mad yang merupakan hukum tambahan dari mad asli (sebagai hukum asalnya), yang disebabkan oleh hamzah atau sukun. Nah, Mad Far'i ini terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya sebagai berikut:
Advertisement
Mad Wajib Muttasil, Mad Jaiz Munfashil, dan Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi
1. Mad Wajib Muttasil
Macam-macam mad selanjutnya adalah bagian dari Mad Far’I, pertama yaitu Mad Wajib Muttasil. Terjadinya mad ini apabila mad thabi’I bertemu dengan hamzah pada satu kalimat atau ayat. Untuk cara membacanya, wajib dipanjangkan sepanjang lima harakat atau setara dengan dua setengah kali dari mad thabi’i (dua setengah alif). Contohnya:
سَوَآءٌ - جَآءَ - جِيْءَ
2. Mad Jaiz Munfashil
Mad Jaiz Munfasil terjadi apabila ada mad thabi’i yang bertemu dengan hamzah, namun hamzah tersebut berada pada lain kalimat. Jaiz sendiri berarti boleh, sedangkan Munfashil memiliki arti terpisah.
Nah, untuk membaca mad ini adalah boleh seperti Mad Wajib Muttasil tadi dan boleh juga seperti Mad Thobi’i. Begini contohnya:
وَﻻَأنْتُمْ بِمَا أُنْزِلَ
3. Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi
Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi ini masih termausk ke dalam macam-macam mad. Mad ini terjadi jika ada Mad Thabi’i bertemu dengan tasydid pada satu kata atau ayat. Cara membaca mad ini adalah harus panjang selama tiga kali Mad Thabi’i atau sekitar enam harakat. Contohnya:
وَﻻَالضَّآلِّينَ اَلصّاخَةُ
Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi, Mad Layyin, dan Mad ‘Arid Lisuukun
4. Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi ini adalah mad yang terjadi jika ada Mad Thob’i bertemu dengan huruf mati atau sukun. Cara membacanya adalah sepanjang enam harakat. Contohnya:
آﻻَن
5. Mad Layyin
Macam-macam mad selanjutnya adalah Mad Layyin. Mad ini terjadi jika setelah huruf yang berharakat fatha wau sukun atau ya’ sukun. Cara membacanya adalah dengan membaca mad dengan sekedar lunak dan lemas saja. Contohnya:
رَيْبٌ خَوْفٌ
6. Mad ‘Arid Lisuukun
Mad ‘Arid Lissukun dibaca jika terdapat waqaf atau tempat pemberhentian membaca, sedangkan sebelum waqaf tersebut terdapat Mad Thobi’i atau Mad Lein. Cara membacanya adalah terbagi menjadi tiga macam:
- Yang paling utama dibaca panjang seperti halnya mad wajib muttashil atau setara 6 harakat.
- Yang pertengahan bisa dibaca sepanjang empat harakat ya’ni dua kalinya mad thobi’i.
- Yang pendek ya’ni boleh hanya dibaca seperti mad thobi’i biasa.
Contohnya:
بَصِيْرٌ خَالِدُوْنَ والنَّاسِ سَمِيْعٌ
Advertisement
Mad Shilah Qashirah, Mad Shilah Thawilah, dan Mad ‘Iwad
7. Mad Shilah Qashirah
Mad Shilah Qashirah terjadi jika ada haa dhamir sedangkan sebelum haa tadi terdapat huruf hidup (berharakat). Maka untuk cara membacanya haruslah panjang seperti halnya mad thobi’i. Contohnya:
اِنَّهُ كَانَ ﻻَشَرِيْك لَهُ
8. Mad Shilah Thawilah
Macam-macam mad selanjutnya adalah Mad Shilah Thawilah. Mad ini dihukumi jika ada Mad Qashirah bertemu dengan hamzah ( ء ). Cara untuk membacanya adalah seperti Mad Jaiz Munfashil. Contohnya adalah:
عِنْدَهُ اِﻻَّبِاذْنِه لَهُ اَخْلَدَهُ
9. Mad ‘Iwad
Mad ‘Iwadl adalah mad yang dibaca jika terdapat fathatain yang ditemukan pada waqaf atau pemberhentian pada akhir kalimat atau ayat. Untuk cara membaca mad ini adalah seperti mad thobi’i. Contohnya adalah:
سَميْعًا بَصيْرًا عَلِِيْمًا حَكِيمًا
Mad Badal, Mad Lazim Harfi Musyabba’, dan Mad Lazim Harfi Mukhaffaf
10. Mad Badal
Mad Badal terjadi jika terdapat hamzah ( ء ) bertemu dengan sebuah Mad , maka cara untuk membacanya adalah seperti Mad Thobi’i. Contohnya:
آدَمَ إيْماَنٌ
11. Mad Lazim Harfi Musyabba’
Mad Lazim Harfi Musyabba’ adalah bacaan mad yang biasanya kita temukan pada permulaan surat dari beberapa surat di Al-Qur’an. Beberapa huruf mad yang biasanya kita temukan pada surat-surat di Al-Qur’an tersebut ada 8 huruf dimana diantaranya adalah sebagai berikut:
ن – ق – ص – ع – س – ل – ك – م
Cara membaca mad ini sama seperti Mad Lazim yaitu sepanjang enam harakat. Contohnya adalah:
وَالقلَم آلم ن يس
12. Mad Lazim Harfi Mukhaffaf
Yaitu apabila ada permulaan surat dari Al-Qur’an ada terdapat salah satu atau lebih dari antara huruf yang lima ya’ni :
ح – ي – ط – ﻫ – ر
Contohnya adalah:
حم الم
Advertisement
Mad Tamkien dan Mad Farq
13. Mad Tamkien
Macam-macam mad selanjutnya adalah Mad Takien. Mad ini terjadi jika terdapat ya’ sukun yang didahului dengan ya’ yang bertasydid dan harakatnya kasra. Contohnya:
النَبِيّيْنَ حُييِّيْتُمْ
14. Mad Farq
Terakhir adalah mad farqi, yaitu bertemunya dua hamzah dimana satu hamzah istifham sedangkan yang kedua hamzah washol pada lam alif ma’rifat. Cara membacanya adalah sepanjang 6 harakat. Contohnya:
قُلْ ءٰاﷲُ اذِنَ لَكُمْ ءٰٰاﷲُخَيْرٌاَمّايُشْرِكُون قُلْ ءٰٰالذَّكَرََيْنِ