Tanda dan Gejala Hipotiroid Serta Penyebabnya yang Patut Diwaspadai

Tanda dan gejala hipotiroid yang umum terjadi bisa dikenali untuk mengatasi penyakit tersebut

oleh Husnul Abdi diperbarui 19 Jun 2023, 00:50 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2023, 00:50 WIB
Bahaya Penyakit Hipotiroid
Bahaya Penyakit Hipotiroid (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Tanda dan gejala Hipotiroid perlu selalu diperhatikan agar dapat mengatasinya sebelum terlanjur memburuk. Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu di depan leher. Tugasnya menghasilkan hormon-hormon yang berfungsi mengendalikan cara kerja tubuh dalam menggunakan energi. 

Hipotiroid merupakan suatu kelainan pada kelenjar tiroid yang mengakibatkan kelenjar tersebut tidak dapat menghasilkan hormon dalam jumlah yang cukup. Penyakit ini biasanya menyerang orang-orang yang telah lanjut usia, namun wanita dengan usia di atas 60 tahun lebih rentan terkena tiroid. Selain itu, sebenarnya orang dengan usia berapa pun dapat terkena hipotiroid.

Tanda dan gejala hipotiroid yang umum terjadi bisa dikenali untuk mengatasi penyakit tersebut. Apalagi hipotiroid ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, nyeri sendi, kemandulan, hingga penyakit jantung. Dengan mengurangi faktor-faktor pemicunya, maka hipotiroid dapat diatasi dengan baik.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (7/10/2019) tentang tanda dan gejala hipotiroid

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gejala Hipotiroidisme

Gejala Hipotiroidisme
Hipotiroid. (Via: old.jawaban.com)

Tanda dan gejala hipotiroid berbeda-beda pada setiap orang, tergantung tingkat keparahan penyakit yang diderita. Tanpa pengobatan yang tepat, tanda dan gejala hipotiroid akan memburuk seiring berjalannya waktu. Jika kelenjar tiroid terus-menerus distimulasi oleh hormon dari kelenjar hipofisis, kelenjar tiroid akan mengalami pembengkakan (gondok).

Oleh karena itu, wajib hukumnya untuk selalu mengawasi dan memperhatikan berbagai tanda dan gejala hipotiroid agar segera ditangani. Dengan begitu, penyakit ini tidak akan semakin memburuk. Beberapa tanda dan gejala hipotiroid yang sering ditemukan antara lain adalah:

- Sembelit

- Tenggorokan kering.

- Wajah membengkak.

- Kulit kering.

- Berat badan meningkat tanpa penyebab yang jelas.

- Lelah dan letih.

- Lebih sensitif terhadap cuaca dingin.

- Gangguan ingatan.

- Depresi.

- Detak jantung melambat.

- Nyeri, kaku, dan pembengkakan pada sendi.

- Lemah otot.

- Kadar kolesterol dalam darah meningkat.

- Rambut rontok.

- Kesemutan dan gejala saraf terjepit.

- Penglihatan kabur.

- Pendengaran berkurang.

Walaupun hipotiroid sering terjadi pada orang yang telah lanjut usia, namun tidak menutup kemungkinan penyakit ini terjadi pada bayi dan balita. Oleh karena itu, orang tua wajib memperhatikan tanda dan gejala hipotiroid yang ada pada anak, yaitu, mengalami kekuningan, sering tersedak, lidah besar dan menonjol, wajah terlihat membengkak, konstipasi, ukuran otot yang kecil, hingga tidur berlebihan.


Penyebab Hipotiroid

Selain mengenal tanda dan gejala hipotiroid, kamu juga harus mengetahui penyebab penyakit ini untuk bisa mengatasinya atau bahkan mencegahnya terjadi.

Hipotiroid terjadi ketika tubuh kamu, dalam hal ini kelenjar tiroid tidak mampu menghasilkan hormon secara efektif. Akibatnya, keseimbangan reaksi kimia dalam tubuh dapat terganggu. Padahal hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid ini memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan dan akan memengaruhi seluruh aspek metabolisme tubuh kamu.

Karena hipotiroid terjadi saat kelenjar tiroid tidak mampu menghasilkan hormon yang cukup, berikut adalah beberapa penyebab hipotiroid ini terjadi:

Penyakit Autoimun

Penyebab pertama adalah adanya penyakit autoimun. Orang yang mempunyai gangguan inflamasi tertentu, terutama penyakit tiroiditis Hashimoto memiliki penyebab utama hipotiroid. Penyakit autoimun terjadi saat sistem imun mengasilkan antibodi yang menyerang jaringan tubuh kamu sendiri. Kadang proses ini melibatkan kelenjar tiroid.

Efek Samping Perawatan untuk Hipertiroidisme

Selain itu, hipotiroid bisa juga disebabkan oleh perawatan untuk hipertiroidisme. Orang yang menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid (hipertiroidisme) sering kali ditangani dengan obat anti-tiroid untuk mengurangi dan menormalkan fungsi tiroid. Namun, pada beberapa kasus, perawatan untuk hipertiroidisme dapat mengakibatkan hipotiroid permanen.

Operasi Tiroid

Penyebab terjadinya hipotiroid selanjutnya adalah melakukan operasi tiroid. Mengangkat seluruh atau sebagian besar kelenja tiroid dapat mengganggu produksi hormon. Pada kasus tersebut, kamu akan perlu menggunakan hormon tiroid dari luar seumur hidup.

Terapi Radiasi

Penyebab hipotiroid berikutnya adalah karena terapi radiasi. Radiasi untuk mengatasi kanker pada kepala dan leher dapat memengaruhi kelenjar tiroid dan menyebabkan hipotiroid. Jadi, kamu sebaiknya berhati-hati juga dalam melakukan tindakan medis seperti ini, dengan memastikan semua pengobatan yang diberikan dokter telah kamu ketahui efek sampingnya.

Pengobatan Tertentu

Berbagai obat-obatan dapat berperan pada hipotiroidisme. Salah satu obat adalah lithium, yang digunakan untuk mengatasi gangguan kejiwaan tertentu.


Faktor Pemicu Hipotiroid

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Setelah mengetahui tanda dan gejala hipotiroid serta penyebab hipotiroid, mengetahui faktor pemicu seseorang terkena hipotiroid tentu juga merupakan hal yang sangat penting. Dengan begitu kamu sudah bisa bersiap-siap dan menjalankan berbagai tindakan untuk mencegah dan mengatasinya:

Ada beberapa faktor pemicu hipotiroid, yaitu:

- Wanita berusia di atas 60 tahun

- Memiliki penyakit autoimun

- Memiliki riwayat keluarga yang juga punya penyakit tiroid

- Memiliki penyakit autoimun lain, seperti rheumatoid arthritis atau lupus, kondisi inflamasi kronis

- Telah diobati dengan iodin radioaktif atau obat anti-tiroid

- Menerima radiasi pada leher atau dada atas

- Pernah menjalani operasi tiroid (tiroidektomi sebagian)

- Pernah mengandung atau melahirkan bayi dalam waktu 6 bulan terakhir

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya