Liputan6.com, Jakarta - Apakah hewan kurban masuk surga dan neraka? Para ulama dalam tafsirnya sepakat, hewan kurban memiliki peran penting dalam membawa kebaikan kepada manusia, namun mereka tidak memiliki penghisaban surga atau neraka. Itu artinya, pandangan mayoritas di antaranya hewan kurban tidak masuk surga dan neraka.
Lalu, tentang hadis Imam Muqatil yang menyebut ada 10 hewan yang akan masuk surga, disebut hadis yang lemah. Dalam buku berjudul "Qur'an & Answer: 101 Soal Keagamaan Sehari-hari" oleh M. Arifin, riwayat tersebut cenderung lebih dekat kepada kebohongan daripada kebenaran.
Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda:
Advertisement
"Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah –sebagai qurban– di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya." (HR. Ibn Majah dan Tirmidzi)
Meski hewan kurban tidak masuk surga, benar bahwa hewan kurban bisa membawa keberkahan pada hari pembalasan. Selain itu, dalam hadis lain disebutkan setiap satu lembar bulu hewan kurban akan menjadi satu kebaikan bagi orang yang berkurban.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang apakah hewan kurban masuk surga, Kamis (8/6/2023).
Tidak Masuk Surga dan Neraka
Apakah hewan kurban masuk surga?
Menurut pendapat mayoritas ulama, hewan kurban tidak masuk surga dan tidak masuk neraka. Dalam buku "Qur'an & Answer" yang disusun oleh Dewan Pakar Pusat Studi al-Qur'an (PSQ), terdapat hadits dari Aisyah r.a. yang menyebutkan hewan kurban akan datang pada hari kiamat kepada orang yang menjadikannya sebagai kurban, dengan tanduk, bulu, dan kukunya yang utuh.
Hal ini menunjukkan bahwa hewan kurban memiliki peran penting dalam menyaksikan dan membawa keberkahan pada hari pembalasan. Selain itu, dalam hadits lain disebutkan setiap satu lembar bulu hewan kurban akan menjadi satu kebaikan bagi orang yang berkurban. Artinya, hewan dapat membawa kebaikan dan mengurangi bahkan menghilangkan keburukan manusia.
Itu artinya, hewan kurban tidak hanya memberikan manfaat dagingnya sebagai sumbangan kepada yang membutuhkan. Melainkan juga secara spiritual membawa kebaikan bagi orang yang berkurban.
Ditegaskan kembali tentang apakah hewan kurban masuk surga dalam buku "Ensklopedia Kiamat" yang diterjemahkan oleh Dr. Umar Sulaiman al Asygar. Menurut pandangan Syekh Muhammad yang dikutip dalam buku tersebut, tidak ada penghisaban surga atau neraka bagi hewan, termasuk hewan kurban.
“Allah akan menegakkan qishas antar-semua makhluknya, jin, manusia, dan binatang. Pada hari itu, akan diqishas dari kambing yang tidak memiliki tanduk untuk membalas kambing bertanduk. Hingga setelah tidak tersisa lagi kedzaliman apapun yang belum terbalaskan, Allah berfirman kepada binatang, ‘Jadilah tanah.’ di saat itulah, orang kafir mengatakan, ‘Andai aku menjadi tanah.’” (HR. Ibnu Jarir dalam tafsirnya, 24/180 dan dishahihkan al-Albani)
Meskipun demikian, seluruh hewan di akhirat akan dikenakan qisas. Qisas bagi hewan di akhirat yaitu keadilan bagi hewan yang tidak bertanduk yang telah ditanduk oleh hewan bertanduk semasa di dunia. Hal ini menunjukkan adanya prinsip keadilan di akhirat yang melibatkan semua makhluk Allah, termasuk hewan.
Dalam tafsir Ibnu Jarir, Allah akan menegakkan qisas antara semua makhluk-Nya, termasuk hewan, disebutkan. Pada hari pembalasan, hewan-hewan yang tidak memiliki tanduk akan memperoleh pembalasan dari hewan-hewan bertanduk. Dalam proses ini, keadilan Allah akan terwujud sehingga tidak ada kezaliman yang belum terbalaskan.
Setelah semua kezaliman terpenuhi, Allah berfirman kepada binatang, "Jadilah tanah." Hal ini menunjukkan bahwa pembalasan terhadap hewan kurban akan terjadi dalam kehidupan akhirat sebagai bagian dari sistem keadilan yang sempurna dari Allah. Pada kesimpulannya, hewan tidak akan masuk surga dan neraka.
Advertisement
Hadis 10 Hewan Masuk Surga Lemah
Apakah benar 10 hewan akan masuk surga?
Dalam buku berjudul "Qur'an & Answer: 101 Soal Keagamaan Sehari-hari" oleh M. Arifin, mengenai ada riwayat hadis yang mengatakan ada 10 hewan yang akan masuk surga, termasuk unta Nabi Sholeh AS dan kambing pengganti Nabi Ismail AS. Namun, menurut Arifin, riwayat tersebut cenderung lebih dekat kepada kebohongan daripada kebenaran.
Menurut Imam Muqatil, kesepuluh hewan tersebut diantaranya:
- Unta Nabi Sholeh AS
- Anak sapi Nabi Ibrahim AS
- Kambing Nabi Ismail AS
- Sapi Nabi Musa AS
- Ikan paus Nabi Yunus
- Keledai Uzair
- Semut Nabi Sulaiman AS
- Burung Hud-hud Ratu Bilqis
- Anjing pemuda Al Kahfi (Ashabul Kahfi)
- Unta Nabi Muhammad SAW
M. Arifin berpendapat tiap hewan di dunia ini tidak akan masuk surga ataupun neraka pada hari penghisaban kelak. Pendapat ini menekankan bahwa peran hewan kurban lebih kepada membawa kebaikan bagi manusia daripada menghadapkan mereka pada surga atau neraka.
Dalam buku berjudul "Dahsyatnya Hari Kiamat" oleh Ibnu Katsir, mengenai hadits yang disebutkan dalam buku tersebut menunjukkan seluruh hewan yang ada di dunia akan dibangkitkan dan dikumpulkan pada hari kiamat.
Namun, mereka hewan-hewan dikumpulkan bukan untuk pembalasan atas pahala dan hukuman, melainkan untuk menyaksikan aib manusia. Setelah itu, binatang-binatang tersebut kembali menjadi tanah yang akan diembuskan ke wajah anak Adam yang berbuat maksiat selama di dunia. Hal ini memberikan gambaran bahwa hewan-hewan akan menjadi saksi atas perbuatan manusia, tetapi tidak secara langsung terlibat dalam pembagian surga atau neraka.
Kesimpulannya, meskipun terdapat pandangan yang berbeda-beda, hewan kurban memiliki peran penting dalam memberikan manfaat dan kebaikan kepada umat manusia. Meskipun tidak secara langsung masuk surga atau neraka, hewan kurban dapat membawa keberkahan dan mengurangi keburukan manusia.