7 Cara Melatih Mental agar Tidak Gampang Menyerah, Penting Berkomitmen

Berikut adalah sejumlah cara untuk melatih mental agar tidak gampang menyerah.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 10 Jun 2023, 17:05 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2023, 17:05 WIB
Ilustrasi Optimis, Kerja sama
Ilustrasi Optimis, Kerja sama (Photo created by jcomp on freepik.com)

Liputan6.com, Jakarta Hidup memang tidak mudah. Ada berbagai macam tantangan dan cobaan yang sering membuat kita berpikir untuk menyerah. Keputusan untuk berhenti dan menyerah memang tidak selalu salah. Hanya saja terlalu mudah untuk menyerah hanya karena sekali atau dua kali menghadapi kesulitan rasanya seperti terkesan tidak mau berusaha.

Informasi yang sangat terbuka seperti sekarang ini memungkinkan kita untuk memiliki lebih banyak pilihan, entah itu soal karir, bidang studi, bahkan jodoh. Di satu sisi, terbukanya berbagai macam pilihan tentu saja bagus, artinya terbuka juga kesempatan yang lebih besar untuk mencapai apa yang disebut kesuksesan.

Namun di sisi lain banyaknya pilihan justru membuat kita memiliki mental yang mudah menyerah. Ketika kita memiliki banyak pilihan, kita cenderung untuk meremehkan apa yang kita pilih sekarang.

Sebagai contoh, ketika kita sudah memilih untuk kuliah di suatu jurusan, namun karena ada banyak mata kuliah yang sulit kita pahami di semester-semester awal, kita lantas berpikir bahwa kita telah salah dalam memilih jurusan tanpa mempertimbangkan faktor lainnya.

Lalu apakah dengan pindah jurusan yang kita anggap sesuai, kita akan terhindar dari kesulitan? Bisa jadi iya, atau mungkin tidak sama sekali. Bisa jadi kita akan tetap harus menghadapi kesulitan yang sama atau lebih, meski telah mencoba bidang lainnya. Karena setiap bidang pasti ada tantangan dan kesulitannya masing-masing.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memiliki mental yang tidak gampang menyerah. Lagipula untuk memiliki mental yang tidak gampang menyerah bisa diupayakan. Dengan kata lain, ada cara untuk melatih mental agar tidak gampang menyerah.

Dikutip Liputan6.com dari berbagai sumber pada Sabtu (10/6/2023), berikut adalah sejumlah cara melatih mental agar tidak gampang menyerah.

1. Kenali Diri Sendiri

Mengenali diri sendiri adalah langkah penting dalam cara melatih mental agar tidak gampang menyerah. Mengenali diri sendiri adalah mencari tahu apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan yang kita miliki. Di samping itu, ketahui juga apa yang benar-benar kita butuhkan, serta apa yang menjadi minat kita.

Cobalah untuk memahami, mengerti, dan menerima perasaan, pikiran, pengalaman, serta nilai diri sendiri. Jika proses introspeksi tidak cukup untuk membantu, kita bisa melakukan proses pengenalan diri dengan menulis jurnal. Menulis pikiran dan perasaanmu dalam jurnal pribadi adalah tools yang ampuh untuk membantumu mengenal diri sendiri lebih baik.

Menulis secara ekspresif memiliki banyak manfaat kesehatan mental dan emosional termasuk peningkatan keterampilan berpikir kritis, prioritas tujuan, dan mengurangi depresi dan kecemasan.

2. Tetapkan Target

Tetapkan target yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu. Target harus terukur, agar dapat mengukur kemajuan dan mencapainya dengan langkah-langkah konkret. Mengetahui perkembangan progres dalam meraih sesuatu dapat memberikan kesadaran bahwa apa yang sedang ataub telah kita lakukan tidak sia-sia.

Sebagai contoh, mungkin kita telah menentukan target yang spesifik yang telah diperkirakan dapat dicapai pada batas waktu tertentu. Namu ketika sudah mencapai batas waktu, target tersebut tidak tercapai. Hal itu sering membuat kita merasa sedih dan kecewa. Padahal, tidak tercapainya target bukan berarti apa yang kita lakukan sia-sia.

Jika kita dapat melihat progresnya. Kita akan dapat menyadari bahwa segala upaya yang kita lakukan telah membuahkan hasil, seperti pengetahuan yang bertambah, meningkatnya kompetensi dan sebagainya.

3. Ambil Jeda

Ilustrasi pantang menyerah
Ilustrasi pantang menyerah. (Sumber: Pixabay)

Dalam melakukan berbagai macam upaya, ada kalanya kita merasa lelah dan tidak tahu apalagi yang harus diupayakan. Meski demikian, jangan pernah berpikir untuk berhenti. Ketika kita berhenti untuk berusaha, pada saat itulah kita gagal.

Meski demikian, kita boleh untuk mengambil jeda. Mengambil langkah mundur memberi Anda perspektif baru tentang berbagai hal. Ini memungkinkan Anda mengumpulkan kekuatan dan kebijaksanaan untuk langkah selanjutnya. Istirahat adalah senjata yang gagal digunakan banyak orang.

Sebagian besar waktu, hal-hal tidak berjalan sesuai keinginan kita. Beberapa hari semuanya tampak salah. Selama momen-momen ini, tidak apa-apa untuk berhenti sejenak. Tidak apa-apa untuk berteriak atau menangis. Tidak apa-apa untuk beristirahat sejenak dan berpikir. Tapi bukan berarti kamu harus berhenti. Dapatkan kembali ketenangan Anda dan lanjutkan; coba lagi.

4. Ubah Pola Pikir yang Fokus pada Solusi

Memiliki pola pikir yang fokus pada solusi salah satu hal yang penting. Sebagian besar orang akan mencari alasan dan menyalahkan masalahnya ketika menghadapi kendala. Padahal, dalam setiap upaya kemungkinan munculnya kendala akan selalu ada. Oleh karena itu, fokuslah pada solusi daripada masalah. Lihatlah kegagalan sebagai pembelajaran dan kesempatan untuk tumbuh, bukan sebagai akhir dari segala upaya kita.

Cobalah untuk mengidentifikasi dengan jelas masalah yang sedang dihadapi. Pahami dengan baik akar permasalahan dan dampaknya terhadap situasi yang ada. Hindari terjebak dalam emosi negatif atau kepanikan. Berusahalah untuk tetap tenang dan mempertahankan sikap objektif dalam memandang masalah tersebut. Hal ini akan membantu Anda berpikir secara rasional dan fokus pada solusi.

Mulailah dengan membuat daftar semua kemungkinan solusi yang ada, tanpa membatasi diri pada satu opsi. Jangan mengabaikan ide-ide yang muncul, baik yang terlihat praktis maupun yang terlihat tidak mungkin. Biarkan pikiran Anda bebas berimajinasi. Setelah Anda memiliki daftar solusi, evaluasilah masing-masing solusi secara kritis. Pertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing-masing opsi, serta dampak yang mungkin timbul dari implementasinya. Kemudian, prioritaskan solusi berdasarkan keefektifan dan relevansinya terhadap masalah yang sedang dihadapi.

5. Jadikan Kendala sebagai Tantangan untuk Mengembangkan Diri

Ilustrasi motivasi, inspirasi, semangat, tantangan
Ilustrasi motivasi, inspirasi, semangat, tantangan. (Image by jcomp on Freepik)

Lihatlah tantangan dan kendala sebagai peluang untuk menguji kemampuan dan mengembangkan diri. Lihatlah kegagalan sebagai kesempatan untuk memperbaiki dan mencoba lagi dengan pendekatan yang lebih baik.

Sebagian besar orang akan merasa berberat hati ketika menghadapi tantangan atau kendala dalam upayanya. Padahal hal itu adalah kesempatan bagi kita untuk mengembangkan diri agar menjadi lebih baik lagi. Cobalah untuk tidak menghindari masalah.

Selalu cari pelajaran yang dapat dipetik dari setiap tantangan yang Anda hadapi. Tanyakan pada diri sendiri, "Apa yang dapat saya pelajari dari situasi ini? Bagaimana saya dapat berkembang melalui pengalaman ini?"

6. Support System

Cari dukungan dari orang-orang di sekitar Anda, seperti keluarga, teman, atau mentor. Berbagi pengalaman dan kekhawatiran Anda dengan mereka, dan dapatkan motivasi dan dorongan dari mereka saat Anda merasa sedang menyerah.

Berinteraksi dengan orang-orang yang pantang menyerah. Kita tidak akan memiliki mental yang pantang menyerah jika selalu dikelilingi orang yang sering mengeluh dan mudah menyerah.

Jika Anda menghabiskan waktu Anda dengan orang-orang yang menguasai sikap pantang menyerah, kemungkinan besar Anda akan mempelajari mental tersebut dari mereka. Cari mentor yang sudah sukses di bidangnya. Kenali cerita mereka. Anda mungkin terkejut berapa kali mereka gagal. Menghabiskan waktu dengan orang-orang dengan mental yang tidak gampang menyerah akan membuat Anda memiliki mental yang sama seperti mereka.

7. Komitmen

Ilustrasi Janji, Komitmen
Ilustrasi Janji, Komitmen (Photo by marcos mayer on Unsplash)

Komitmen merupakan faktor penting dalam mencapai kesuksesan dan mencapai tujuan yang diinginkan. Ini membantu individu untuk tetap fokus, melewati hambatan, dan melanjutkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Komitmen mencerminkan tekad, dedikasi, dan ketekunan seseorang dalam menjalankan tugas, memenuhi janji, dan mencapai tujuan yang dianggap penting.

Komitmen terwujud dari kesediaan untuk terus berupaya dalam kondisi apa pun. Idealnya, bekerja dengan mood yang bagus tentu lebih mudah dan menyenangkan. Lalu bagaimana jika kita tidak sedang dalam mood yang bagus? Apakah itu bisa dijadikan alasan untuk berhenti bekerja dan berusaha? Tentu saja tidak.

Terlepas dari bagaimana perasaan dan kondisi kita, apakah kita sedang bersemangat atau tidak, kita harus tetap berupaya. Mungkin tingkat kinerja kita ketika mood sedang buruk tidak sebaik jika dibandingkan kinerja saat mood sedang bagus. Namun tetap bekerja dan berupaya meski dengan mood yang buruk, masih lebih baik daripada tidak bekerja atau tidak berupaya sama sekali.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya