Mengenal Mati Otak, Pengertian, Penyebab, dan Ciri-Cirinya

Mati otak adalah suatu kondisi di mana seluruh aktivitas otak terhenti secara permanen.

oleh Husnul Abdi diperbarui 14 Jun 2023, 15:50 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2023, 15:50 WIB
Ilustrasi kematian otak
Ilustrasi kematian otak. Foto: Freepik.

Liputan6.com, Jakarta Mati otak merupakan kondisi yang mungkin masih asing di telinga sebagian orang. Padahal, kondisi ini sangat berbahaya dan perlu dipahami penyebab hingga ciri-cirinya. Saat seseorang mengalami kondisi ini, biasanya dinyatakan ia sudah meninggal.

Hal ini karena otak yang telah mati tentu sudah tidak dapat mengatur fungsi sistem organ tubuh. Orang tersebut tidak akan bisa kembali sadar atau bernapas sendiri, karena otaknya sudah tidak berfungsi.

Mati otak adalah suatu kondisi di mana seluruh aktivitas otak terhenti secara permanen. Mati otak merupakan kondisi yang ditandai dengan hilangnya seluruh fungsi otak termasuk batang otak. Kondisi ini tidak dapat dikembalikan seperti semula.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (13/6/2023) tentang mati otak.

Mengenal Mati Otak

Ilustrasi kematian otak
Ilustrasi kematian otak (Dok.Unsplash.com)

Sebagai salah satu organ paling penting di dalam tubuh manusia, otak memiliki fungsi dalam mengatur kerja seluruh tubuh. Oleh karena itu, kondisi mati otak menjadi sangat fatal dan seseorang yang mengalaminya dianggap sudah meninggal. Mati otak dikenal juga dengan sebutan brain death. Mati otak adalah kondisi hilangnya seluruh fungsi otak secara permanen, atau tidak dapat dikembalikan.

Seseorang yang mengalami kondisi ini memerlukan penanganan layaknya pasien yang kritis. Pasien mati otak membutuhkan obat-obatan untuk kerja jantung hingga mesin ventilator untuk sistem pernapasan agar tubuhnya tetap dapat menjalankan fungsi vitalnya sendiri, seperti bernapas atau jantung memompa darah. Namun, orang yang mengalami mati otak tidak akan sadar kembali dan terus berada pada keadaan koma. Hal ini karena otaknya sudah tidak dapat berfungsi lagi. Bila tubuh kehilangan kemampuan untuk mengorganisasi dan regulasi, maka tubuh hanyalah sekumpulan organ yang dapat hidup dan berfungsi dengan bantuan dari luar (berupa alat). Seluruh tanda kehidupan tersebut dapat menghilang jika bantuan dari luar tersebut dihentikan.

Mati otak atau brain death mengacu kepada kondisi tiadanya distribusi darah dan oksigen ke otak yang menyebabkan seluruh sistem otak (termasuk batang otak, saraf dan bagian-bagian otak lain yang mengatur aktivitas-aktivitas penghidupan seperti pernapasan dan denyut jantung) tidak lagi bekerja dengan sempurna secara keseluruhan.

Penyebab Mati Otak

Ilustrasi Kesehatan Otak
Ilustrasi Kesehatan Otak (sumber: unsplash)

Penyebab mati otak bisa dipengaruhi oleh kondisi tertentu, terutama yang berkaitan dengan kesehatan atau kondisi otak. Mati otak terjadi saat tidak adanya distribusi darah dan oksigen sehingga jaringan otak tidak dapat berfungsi. Penyebab mati otak dipengaruhi oleh beberapa kondisi berikut ini:

  1. Gangguan fungsi jantung, misalnya henti jantung dan serangan jantung
  2. Stroke yang akut
  3. Cedera otak yang menyebabkan bengkak otak
  4. Otak bengkak yang parah karena diserang jangkitan kuman
  5. Tumor otak
  6. Cedera kepala yang parah
  7. Herniasi otak
  8. Infeksi pada otak, seperti meningitis
  9. Perdarahan otak parah yang terjadi secara spontan

Ciri-Ciri Mati Otak

Ilustrasi kematian otak
Ilustrasi kematian otak

Setelah memahami penyebab mati otak, kamu juga perlu mengenali ciri-cirinya. Melansir KlikDokter, ada tiga ciri-ciri mati otak yang bisa dikenali, yaitu koma, hilangnya reflek batang otak, dan apnea/henti nafas. Berikut penjelasan ciri-ciri mati otak:

1. Koma

Ciri-ciri mati otak yang pertama adalah koma. Pada keadaan koma, seseorang yang mengalami mati otak akan kehilangan respons terhadap rangsangan yang diberikan. Pasien mati otak tidak dapat membuka mata (tidak ada eye response), tidak melakukan pergerakan (tidak ada movement response), dan tidak mengeluarkan suara (tidak ada verbal response), walaupun telah dilakukan pemberian rangsang nyeri. Penyebab koma ini juga perlu dikenali agar dapat ditanangin segera. Penyebab koma ireversibel biasanya berkaitan dengan cedera otak yang berat, perdarahan otak, iskemia otak, dan sebagainya.

2. Hilangnya refleks batang otak

Hilangnya refleks batang otak merupakan ciri-ciri mati otak lainnya. Batang otak adalah lanjutan dari otak manusia serta penghubung antara otak dan saraf tulang belakang. Batang otak memiliki berbagai fungsi dasar, antara lain pengaturan kesadaran, kerja jantung, dan fungsi pernapasan.

Penilaian refleks batang otak dilakukan untuk menilai fungsi dari batang otak sendiri. Berbagai macam hal yang dapat dinilai, antara lain: refleks cahaya (seharusnya pupil mata mengecil apabila disinari cahaya), refleks kornea (seharusnya ada pergerakan kelopak mata saat kornea mata disentuh dengan kapas), refleks batuk dan muntah, dan pergerakan bola mata setelah liang telinga dialiri air dingin.

3. Apnea atau henti napas

Ciri-ciri mati otak berikutnya adalah apnea atau henti napas. Untuk mengenali ciri-ciri mati otak ini, diperlukan tes apnea terhadap pasien. Jika seseorang yang mengalami mati otak dilepaskan dari alat bantu nafas (ventilator), maka perlu dinilai apakah ia dapat bernapas sendiri. Hal ini dapat dilihat dari adanya pergerakan dada atau perut, ataupun hasil pemeriksaan analisis gas darah. Jika pasien tidak memiliki usaha napas, maka dikatakan tes apnea positif, atau dalam arti menunjang diagnosis mati otak.

Setelah pemeriksaan terhadap tiga ciri-ciri mati otak tersebut, observasi bisa dilakukan kembali selama enam jam. Setelah dilakukan pemeriksaan kembali dan hasilnya sama, maka orang tersebut akan dinyatakan mati otak atau brain death. Seseorang yang mengalami mati otak bisa dianggap sudah meninggal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya