Liputan6.com, Jakarta Orang Spanyol yang memprakarsai penjelajahan samudra adalah Christopher Columbus, ini kisahnya. Siapa orang pertama yang menggagas perjalanan lewat samudra yang membentang luas untuk menjelajahi seluruh dunia menjadi pertanyaan yang menarik untuk dikaji. Perjalanan yang dilakukan oleh Christopher Columbus ini adalah awal dari ekspansi bangsa Eropa ke berbagai belahan Bumi, termasuk kolonialisme yang mereka lakukan terhadap bangsa lainnya.
Orang Spanyol yang memprakarsai penjelajahan samudra adalah seorang yang sangat terkenal karena keberhasilannya mengubah jalan menuju “dunia baru”. Perjalanan yang dilakukan Columbus menjadi pembuka bagi bangsa Eropa untuk pergi ke benua lain dan menetap di sana. Nama Christopher Columbus menjadi bagian penting dalam sejarah dunia.
Columbus disebut sebagai penemu Benua Amerika, namun sebenarnya benua ini telah disinggahi oleh bangsa Viking, Leif Erikson, pada abad ke-11. Columbus membuat jalur yang lebih mudah menuju benua Amerika. Berikut ulasan tentang orang Spanyol yang memprakarsai penjelajahan samudra adalah Christopher Columbus yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (3/8/2023).
Advertisement
Siapa Sebenarnya Columbus
Orang Spanyol yang memprakarsai penjelajahan samudra adalah Christopher Columbus. Columbus adalah seorang penjelajah dan ahli navigasi kelahiran Italia, yang lahir di Genoa antara tanggal 22 Agustus 1451 dan 31 Oktober 1451. Ia adalah seorang pria yang beriman Katolik Roma.
Dilansir dari laman histori.id, Columbus adalah putra dari seorang saudagar wol di Genoa. Sejak remaja, ia telah bekerja di kapal dagang. Pada tahun 1476, saat berlayar ke utara dari pantai Portugis, kapalnya diserang oleh bajak laut Perancis dan tenggelam. Beruntung, Columbus berhasil selamat dengan menggunakan secarik kayu dan tiba di daratan. Ia dan saudaranya, Bartholomew, akhirnya sampai di kota Lisbon.
Columbus dan Bartholomew kemudian bekerja sebagai pembuat grafik, tetapi dorongan untuk berlayar terus menggebu-gebu dalam diri Columbus. Ia kemudian belajar matematika, astronomi, kartografi, dan navigasi untuk memperkuat pengetahuannya tentang samudra. Pada usia 26 tahun, Columbus telah berlayar ke berbagai tempat, termasuk Laut Aegea, Eropa Utara, Islandia, dan Irlandia bersama pedagang laut. Dua tahun kemudian, ia kembali ke Lisbon dan bertemu saudaranya lagi.
Tahun 1479, Columbus menikahi dengan Filipa Moniz Perestrello. Dari pernikahannya pasangan ini memiliki seorang putra yang diberi nama Diego setahun kemudian. Tahun 1482, Perjalanan Columbus melalui Laut Atlantik membawanya ke Sao Jorge dan Mina, di mana ia belajar navigasi Portugis dan sistem mata angin.
Setelah kehilangan istri tercintanya di Lisbon pada tahun 1485, Columbus dan putranya, Diego, pindah ke Spanyol pada tahun 1486. Ia kembali memiliki seorang putra yang diberi nama Fernando dari hubungannya dengan Beatriz Enriquez de Arana pada tahun 1488.
Semangat petualang dan pengetahuan navigasi Columbus akhirnya memikat perhatian Kerajaan Spanyol, dan pada akhirnya, pada tahun 1492, ia diberi kesempatan untuk melakukan perjalanan yang mengubah sejarah manusia. Dengan dukungan Ratu Isabella dan Raja Ferdinand, Columbus berangkat dalam pelayaran legendarisnya yang mengantarnya menemukan "Dunia Baru," Amerika.
Penemuan ini membuka lembaran baru dalam sejarah penjelajahan dan kolonialisme Eropa, dan mendorong perubahan besar dalam hubungan antarbangsa. Christopher Columbus menjadi sosok yang sangat penting dalam sejarah peradaban manusia karena penemuan dan pelayarannya yang berani serta dampaknya pada perkembangan dunia modern.
Advertisement
Perjalanan Menuju Dunia Baru Dimulai 3 Agustus 1492
Dengan dukungan finansial dari Ratu Isabella dari Spanyol, Christopher Columbus melakukan pelayaran yang bertujuan untuk memperluas wilayah kekuasaan Spanyol dan membuktikan teorinya tentang bentuk bumi yang bulat. Berbekal keyakinan bahwa bumi berbentuk seperti bola, ia memutuskan untuk mengambil jalur barat untuk mencapai timur.
Pada tanggal 3 Agustus 1492, Columbus memulai pelayarannya dengan tiga kapal dan awak sebanyak 90 orang dari Palos de la Frontera, Spanyol. Tujuan awalnya adalah mencapai India. Setelah 61 hari berlayar, ia tiba di tempat yang sekarang menjadi Bahama. Meskipun ia mengira telah mencapai India, ternyata yang ditemuinya adalah benua Amerika yang sebelumnya belum pernah terjamah oleh orang Eropa.
Pelayaran Columbus menjadi fenomenal karena menemukan benua yang tidak dikenal sebelumnya, mengubah pandangan dunia tentang geografi. Namun, di benua ini, Columbus menemui penduduk suku Indian yang telah tinggal di sana selama berabad-abad. Ekspansi dengan tujuan untuk perluasan wilayah Spanyol menimbulkan ketegangan yang akhirnya memicu insiden kapal-kapalnya tenggelam.
Meskipun banyak orang menganggap Columbus sebagai penemu benua Amerika, klaim ini perlu dipandang dalam konteks yang lebih luas. Leif Erikson, bangsa Viking, juga mengklaim telah mengunjungi Amerika Utara sebelumnya. Suku-suku asli Amerika telah tinggal di sana jauh sebelum kedatangan Columbus.
Penemuan Columbus membuka jalan bagi penjajah Eropa untuk mengeksploitasi Amerika dan menjadi titik awal era penjelajahan dan kolonisasi Eropa di seluruh dunia. Penemuan ini juga melahirkan bangsa baru di benua Barat dan menyebabkan kehancuran kebudayaan bangsa Indian. Dalam jangka panjang, penemuan ini membawa perubahan besar bagi bangsa-bangsa di Dunia Lama, membentuk peradaban baru, dan menandai tonggak penting dalam sejarah manusia.
Penemuan Benua Amerika Adalah Ketidaksengajaan
Penemuan benua Amerika oleh Christopher Columbus adalah sebuah ketidaksengajaan yang bermula dari ide inovatifnya untuk mencari jalur laut baru ke Asia. Pada akhir abad ke-15, para penjelajah dari Eropa mencari cara baru untuk mencapai Asia karena jalur darat yang panjang dan sulit. Penjelajah Portugis berhasil menemukan jalur laut ke selatan, mengelilingi benua Afrika, namun Columbus memiliki gagasan yang berbeda.
Columbus menyakini bahwa perjalanan ke Asia bisa dipersingkat dengan berlayar ke barat melintasi samudera Atlantik. Ia percaya bahwa bumi berbentuk lebih kecil daripada yang diyakini saat itu, sehingga perjalanan ini akan lebih singkat. Ide inovatifnya ini ditolak oleh pejabat di Portugal dan Inggris, namun pada tahun 1492, Raja Ferdinand dari Aragon dan Ratu Isabella dari Kastilia dari Spanyol tertarik dengan rencananya.
Dengan dukungan dari penguasa Spanyol, Columbus berlayar dari Spanyol pada tanggal 3 Agustus 1492 dengan tiga kapal, yaitu Niña, Pinta, dan Santa Maria. Pada tanggal 12 Oktober, kapal-kapalnya mendarat di salah satu pulau Bahama, yang sekarang dikenal sebagai San Salvador. Columbus percaya bahwa mereka telah mencapai Hindia Timur, namun sebenarnya mereka telah menemukan Dunia Baru, benua Amerika.
Selama berbulan-bulan berlayar di kawasan Karibia, Columbus mencari kekayaan yang dijanjikannya kepada Spanyol, seperti mutiara, batu mulia, emas, perak, dan rempah-rempah. Namun, ia tidak menemukan banyak hal tersebut. Meskipun begitu, dia menemukan banyak pulau dan bertemu dengan suku-suku asli, yang mereka gambarkan dalam buku harian yang ia tulis selama perjalanan pertamanya.
Dalam buku harian itu, Columbus mencatat segala hal mulai dari fauna yang ditemui, cuaca, hingga suasana hati awak kapalnya. Dalam bukunya juga tertulis kesan awalnya tentang masyarakat lokal, termasuk gagasan untuk memperbudak mereka. Ia menjelaskan pandangannya yang meremehkan suku-suku asli dan beranggapan bahwa dengan sedikit jumlah orang Eropa, mereka bisa menguasai dan memanfaatkan suku-suku asli sesuai kehendak mereka.
Ketidaksengajaan ini membuka lembaran baru dalam sejarah peradaban manusia, mengubah perjalanan dunia dan membawa perubahan besar bagi bangsa-bangsa di Dunia Lama. Penemuan benua Amerika oleh Christopher Columbus menjadi titik penting dalam sejarah eksplorasi dan kolonisasi Eropa, membuka pintu bagi bangsa Eropa untuk menguasai dan mengeksploitasi benua Barat yang sebelumnya tidak diketahui oleh mereka.
Advertisement