Liputan6.com, Jakarta Biografi Sunan Gresik perlu dipahami umat Islam di Indonesia. Sunan Gresik adalah satu di antara beberapa Wali Songo yang berperan besar dalam penyebaran agama Islam di pulau Jawa pada abad XV dan XVI.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Wali Songo memiliki arti sembilan wali dan dijuluki oleh masyarakat Jawa dengnan nama Sunan atau Susuhunan. Kata Sunan atau Susuhunan berasal dari kata suhun-kasuhun-sinuhun berarti yang dijunjung tinggi atau dijunjung di atas kepala, juga bermakna paduka yang mulia.
Biografi Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim perlu dikenali umat Islam. Nama Sunan Gresik diberikan karena ia bermukim di Gresik dan menyiarkan ajaran Islam dari daerah tersebut. Sunan Gresik juga dimakamkan di desa Gapura di Kota Gresik.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (22/8/2023) tentang biografi Sunan Gresik.
Biografi Sunan Gresik
Biografi Sunan Gresik tentu diawali dengan nama asli atau sebutannya. Maulana Malik Ibrahim dikenal pula dengan sebutan Maulana Maghribi, Syeck Maghribi. Namun, ia lebih dikenal dengan nama Sunan Gresik. Biografi Sunan Gresik adalah keturunan Ali Zainal Abidin, cicit Nabi Muhammad SAW.
Dalam deretan nama-nama Sunan/Wali di Jawa Beliau adalah wali tertua. Ia datang ke Jawa untuk menyebarkan Agama Islam pada zaman Majapahit (TH. 1379 M). Sunan Gresik bermukim di Gresik untuk menyiarkan ajaran Islam hingga akhir hayatnya pada tanggal 12 Rabiul awwal 822 H, bertepatan dengan 8 April 1419 M, dan dimakamkan di desa Gapura kota Gresik.
Ada perbedaan pendapat terkait asal usul biografi Sunan Gresik ini, ada pendapat yang menyatakan ia berasal dari Turki dan ada pendapat lain menyatakan berasal dari Kashan sebuah tempat di Persia (Iran) sebagaimana tercatat pada prasasti makamnya.
Sunan Gresik adalah seorang ahli tata negara yang menjadi penasehat raja, guru para pangeran, dan juga dermawan terhadap fakir miskin. Makamnya banyak diziarahi masyarakat hingga sekarang. Ia dianggap sebagai penyiar Islam pertama di tanah Jawa, sehingga dianggap sebagai Ayah dari Wali Songo.
Advertisement
Metode Dakwah Sunan Gresik
Maulana Malik Ibrahim memilih desa Leran di Gresik untuk memulai dakwahnya. Pada 1392 Masehi (801 Hijriyah) ia mulai menyebarkan agama Islam. Salah satu target dakwah Sunan Gresik adalah masyarakat di sekitar pelabuhan yang mayoritas beragama Hindu dan Budha. Biografi Sunan Gresik yang mengenalkan Islam dengan cara sangat mudah dipahami. Hal inilah yang akhirnya mengundang simpati masyarakat.
Bahkan, Raja Brawijaya dari Majapahit juga turut simpati dengan Sunan Gresik. Raja Majapahit itu memberikan kepercayaan kepada Sunan Gresik untuk berdakwah menyebarluaskan ajaran Islam di tanah Jawa. Ia juga diangkat oleh Brawijaya sebagai syahbandar atau kepala pelabuhan.
Selain berdakwah, ia juga berniaga dengan membuka toko di desa Romo. Ia mempelajari bahasa daerah dengan cara menjajakan barang dagangannya. Kabarnya, ia disegani karena sering dijadikan penengah untuk mendamaikan warga yang berkonflik. Maka dengan itu, masyarakat pun memeluk agama Islam.
Selain dikenal sebagai seorang wali yang menyebarkan Islam, kakek Sunan Bonang dan Sunan Drajat ini juga menjadi seorang tabib. Ia banyak mengobati masyarakat terutama dari kalangan menengah ke bawah secara gratis. Sunan Gresik memanfaatkan kemampuan mengobati orang itu sebagai strategi berdakwah. Nilai-nilai yang mencerminkan Islam ia terapkan dalam praktik pengobatan ini.
Dalam pengobatannya, Sunan Gresik tak membeda-bedakan golongan masyarakat. Golongan masyarakat kelas atas, tengah, maupun bawah di mata Sunan Gresik adalah sama. Inilah yang disukai oleh masyarakat. Keahlian mengobati orang yang sakit juga terdengar hingga telinga sang raja Majapahit. Akhirnya Sunan Gresik diundang untuk mengobati istri raja yang sedang sakit.
Tidak hanya itu, biografi Sunan Gresik juga mencatat bahwa ia gemar bertani. Ia mengajarkan bagaimana cara bertani dan bercocok tanam yang bisa mendapatkan hasil panen maksimal. Tentu saja Sunan Gresik memberikan ilmu-ilmu tersebut secara gratis.
Dengan menerapkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan pribadinya, banyak masyarakat yang tertarik dengan Islam. Akhirnya mereka berbondong-bondong untuk mengucapkan dua kalimat syahadat dan memeluk agama Islam tanpa ada paksaan.
Mendirikan Pesantren dan Masjid
Biografi Sunan Gresik berikutnya yaitu ia mendirikan pesantren di Desa Sembalo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Pesantren dijadikan sebagai pusat pembelajaran ilmu agama Islam. Murid-murid Sunan Gresik di pesantren sangat antusias untuk belajar lebih dalam seputar agama Islam.
Selain pesantren, Sunan Gresik juga membangun masjid. Konon masjid yang bernama Masjid Pesucinan ini adalah yang pertama dibangun di tanah Jawa. Hingga kini masjid tertua di Pulau Jawa tersebut tetap digunakan sebagai sarana untuk beribadah.
Jejaknya Diikuti Oleh Sang Anak
Sunan Gresik, sebelum menginjakkan kaki ke tanah Jawa ia terlebih dulu tinggal di Champa selama 13 tahun. Kemudian ia menikahi puteri raja dan menghasilkan dua putera, yaitu Raden Rahmat atau yang dikenal dengan Sunan Ampel dan Sayid Ali Murtadha atau dikenal dengan Raden Santri.
Sunan Gresik meninggalkan keluarganya dan mendatangi tanah Jawa, hal serupa dilakukan oleh kedua anaknya saat dewasa. Biografi Sunan Gresik tentunya penting dipahami umat Islam di Indonesia.
Advertisement