Apa Itu Flare? Pahami Fungsi Sebenarnya dan Cara Penggunaan yang Aman

Flare sebenarnya merupakan alat yang sering digunakan untuk keperluan darurat seperti dalam pelayaran laut, di daerah terpencil, atau saat situasi krisis.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 12 Sep 2023, 14:40 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2023, 13:15 WIB
Ilustrasi Flare
Ilustrasi Flare atau Suar. /Pexel.com/Arun Thomas

Liputan6.com, Jakarta Sebagian orang mungkin belum memahami betul apa itu flare dan fungsi yang sebenarnya. Dalam bahasa Indonesia, flare memiliki padanan kata suar, yakni alat yang digunakan untuk berkomunikasi atau memberikan tanda dalam berbagai situasi.

Flare sebenarnya merupakan alat yang sering digunakan untuk keperluan darurat seperti dalam pelayaran laut, di daerah terpencil, atau saat situasi krisis. Flare bekerja dengan menghasilkan cahaya terang, suara, atau asap yang dapat dengan mudah dikenali oleh orang lain di sekitarnya.

Sebagai contoh, di tengah laut, flare digunakan sebagai sinyal darurat untuk memberi tahu pihak berwenang bahwa kapal atau individu membutuhkan pertolongan. Selain itu, dalam aktivitas seperti pendakian gunung atau olahraga ekstrem, flare bisa menjadi bagian penting dari peralatan darurat yang membantu dalam penandaan posisi atau permintaan bantuan.

Hanya saja, penggunaan flare perlu dilakukan dalam situasi yang tepat dan cara penggunaan yang tepat. Sebab cara kerja flare yang mengeluarkan cahaya terang bahkan api, serta suara dan asap, dapat menimbulkan risiko kebakaran.

Untuk lebih memahami apa itu flare, cara penggunaan, serta fungsi utamanya, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (12/9/2023).

Definisi Flare dan Cara Kerjanya

Menurut Cambridge Dictionary, flare artinya merujuk pada sesuatu yang menghasilkan api atau cahaya terang, biasanya digunakan sebagai tanda atau sinyal, atau merujuk pada api atau cahaya itu sendiri.

Misalnya, perahu dilengkapi dengan alat isyarat berupa flare untuk keperluan darurat. Istilah ini juga dapat mengacu pada cahaya terang yang terlihat itu sendiri, seperti dalam pertanyaan, "Apakah kamu melihat flare tersebut?" Dalam konteks ini, flare biasanya digunakan untuk menarik perhatian atau menyampaikan informasi penting karena kecerahannya dan keterlihatannya, terutama dalam situasi darurat atau sinyal.

Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa flare adalah alat isyarat yang digunakan untuk memberikan sinyal atau peringatan dalam situasi darurat atau saat memerlukan bantuan. Cara kerjanya bervariasi tergantung pada jenis flare yang digunakan, tetapi umumnya flare menghasilkan cahaya terang atau flare berwarna yang dapat terlihat dari jarak jauh.

Flare umumnya terdiri dari tabung atau wadah yang berisi bahan bakar yang mudah terbakar, seperti campuran piroteknik, fosfor putih, atau senyawa kimia khusus. Flare juga dilengkapi dengan pemicu atau cara untuk mengaktifkannya, seperti tuas, tombol, atau mekanisme lainnya.

Untuk mengaktifkan flare, pengguna biasanya mengikuti petunjuk yang disertakan dengan flare tersebut. Ini bisa termasuk memiringkan atau mengguncangkan flare untuk mengaktifkannya atau menyalakan flare dengan korek api khusus.

Setelah diaktifkan, flare akan mulai membakar bahan bakarnya. Proses pembakaran ini menghasilkan cahaya terang atau flare berwarna yang mudah terlihat. Cahaya terang yang dihasilkan oleh flare sangat mencolok dan terlihat dari jarak jauh, bahkan di malam hari atau dalam cuaca buruk. Beberapa flare juga dirancang untuk mengeluarkan asap yang dapat membantu dalam situasi darurat atau untuk menunjukkan arah angin.

Flare digunakan sebagai alat isyarat untuk berbagai tujuan, termasuk sebagai tanda keberadaan dalam situasi darurat di laut, darat, atau udara. Di laut, flare sering digunakan untuk memberi tahu kapal atau pesawat bahwa ada masalah, seperti kapal yang terdampar atau keadaan darurat lainnya.

Di darat, flare dapat digunakan untuk memberi tahu penyelamat atau tim pencari lokasi Anda dalam situasi darurat atau ketika Anda memerlukan pertolongan. Di udara, flare bisa digunakan sebagai bagian dari prosedur darurat untuk meminta bantuan dari pesawat atau helikopter penyelamat.

Macam-Macam Flare Sesuai Penggunaannya

Ilustrasi Penggunaan Flare sebagai Alat Isyarat.
Ilustrasi Penggunaan Flare sebagai Alat Isyarat./ Pexel.com/Artem Mizyuk

Ada beberapa jenis flare yang digunakan dalam berbagai situasi darurat dan peringatan. Berikut adalah beberapa jenis flare yang umum digunakan:

1. Flare Sinyal Maritim (Marine Signal Flares)

Flare Sinyal Maritim adalah jenis flare yang digunakan di laut untuk memberi tahu kapal lain atau otoritas maritim tentang situasi darurat atau kebutuhan bantuan.

Flare Sinyal Maritim sendiri masih dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni flare pencahayaan (illumination flare) dan flare asap (smoke flare). Flare pencahayaan menghasilkan cahaya terang yang terlihat dari jarak jauh dan digunakan untuk meminta bantuan. Sedangkan flare asap mengeluarkan asap berwarna yang berguna untuk menentukan arah angin dan posisi kapal.

2. Flare Darat (Ground Flares)

Flare Darat adalah jenis flare yang digunakan di darat dalam situasi darurat atau ketika seseorang memerlukan pertolongan. Flare jenis ini biasanya menghasilkan cahaya terang yang mudah terlihat di malam hari.

3. Flare Penyelamatan Udara (Aerial Flares)

Ini adalah jenis flare yang digunakan dalam situasi darurat di udara untuk memberi tahu pesawat atau penyelamat tentang keadaan darurat. Flare jenis ini biasanya ditembakkan dari pesawat atau kapal udara dan menghasilkan flare pencahayaan yang terlihat dari udara.

4. Flare Pyroteknik (Pyrotechnic Flares)

Ini adalah jenis flare yang digunakan untuk memberikan sinyal dalam situasi darurat atau sebagai alat komunikasi darat-udara Umumnya, flare jenis ini menghasilkan cahaya terang yang terlihat dari jarak jauh dan sering digunakan oleh tim penyelamat atau militer.

5. Flare Sinyal Pribadi (Personal Signal Flares)

Flare Sinyal Pribadi adalah jenis flare yang dapat digunakan oleh individu dalam situasi darurat untuk memberi tahu penyelamat atau tim pencari tentang keberadaan mereka. Umumnya, flare jenis ini memiliki ukuran yang lebih kecil dan portabel, biasanya digunakan oleh pendaki, pelaut, atau petualang.

6. Flare Pertahanan (Defensive Flares)

Ini adalah jenis Flare yang digunakan oleh pesawat militer atau helikopter untuk mengelabui rudal yang mengunci target dengan menghasilkan cahaya terang yang mengganggu pelacak rudal.

Risiko Penggunaan Flare dan Cara Penggunaan yang Benar

Ilustrasi flare
Ilustrasi flare./ Pexel.com/cottonbro studio

Penggunaan flare memiliki risiko tertentu karena melibatkan pembakaran dan pelepasan bahan kimia berbahaya. Risiko ini termasuk bahaya api, inhalasi asap, dan kontak dengan bahan kimia yang terkandung dalam flare. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami cara menggunakan flare dengan aman untuk mengurangi risiko tersebut. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko penggunaan flare:

1. Pemahaman yang Baik

Sebelum menggunakan flare, pastikan Anda memahami dengan baik cara penggunaannya. Baca petunjuk penggunaan yang disediakan oleh produsen dan pelajari cara mengaktifkan flare dengan benar.

2. Gunakan di Tempat yang Aman

Pastikan Anda berada di tempat yang aman dan jauh dari bahan bakar, bahan mudah terbakar, dan bahan berbahaya lainnya sebelum mengaktifkan flare. Hindari penggunaan flare di dekat area yang rentan terhadap kebakaran.

3. Jauhkan dari Orang Lain

Pastikan tidak ada orang lain dalam jarak yang dekat ketika Anda mengaktifkan flare. Flare dapat mengeluarkan suhu tinggi dan percikan api yang berbahaya.

4. Jauhkan dari Bahan Mudah Terbakar

Pastikan flare tidak berada di dekat bahan-bahan mudah terbakar atau tumpukan bahan yang dapat membakar.

5. Arahkan dengan Hati-hati

Jika Anda menggunakan flare sinyal yang mengeluarkan cahaya, pastikan Anda mengarahkannya ke atas dan menjauhkannya dari wajah dan tubuh Anda.

6. Tidak Digunakan dalam Ruangan

Flare sebaiknya tidak digunakan di dalam ruangan atau area yang kurang ventilasi. Ini dapat menghindari inhalasi asap berbahaya.

7. Penanganan dengan Hat-hati

Selalu gunakan sarung tangan ketika menangani flare untuk menghindari kontak dengan bahan kimia dan panas yang dihasilkan.

8. Hindari Mengganggu Flare

Setelah flare diaktifkan, jangan mencoba memadamkannya atau mengganggunya dengan cara apapun. Biarkan flare selesai membakar dengan sendirinya.

9. Pembuangan yang Benar

Setelah flare selesai digunakan, pastikan Anda membuangnya dengan benar sesuai dengan peraturan setempat. Jangan membuang flare yang belum terbakar atau bekas flare di tempat sampah biasa.

10. Pengecekan Kedaluwarsa

Pastikan untuk memeriksa tanggal kedaluwarsa pada flare dan jangan menggunakan flare yang telah kedaluwarsa.

Selalu ingat bahwa penggunaan flare harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan peraturan setempat. Jika Anda tidak yakin tentang cara menggunakan flare dengan aman, sebaiknya dapatkan pelatihan atau nasihat dari pihak berwenang yang kompeten. Kesalahan dalam penggunaan flare dapat berakibat serius, termasuk kecelakaan, kebakaran, atau cedera.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya