Liputan6.com, Jakarta Melihat contoh tinjauan pustaka merupakan hal yang penting, baik itu bagi mahasiswa maupun peneliti. Dengan melihat contoh tinjauan pustaka, mahasiswa yang sedang dalam proses penyusunan skripsi dapat dengan mudah memahami konteks penelitian. Dengan melihat penelitian terdahulu tentang topik yang sama atau serupa, mereka dapat mengetahui apa yang sudah diketahui dan apa yang masih perlu diteliti.
Selain itu, melalui contoh tinjauan pustaka, mahasiswa atau peneliti dapat mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan atau celah dalam literatur yang masih perlu diisi dengan penelitian baru. Ini membantu dalam merumuskan pertanyaan penelitian yang relevan.
Advertisement
Contoh tinjauan pustaka juga dapat membantu dalam mengembangkan kerangka konseptual penelitian. Mahasiswa atau peneliti dapat melihat bagaimana teori dan temuan sebelumnya telah digunakan untuk merumuskan model konseptual atau hipotesis.
Advertisement
Yang paling penting, dengan melihat contoh tinjauan pustaka, mahasiswa atau peneliti dapat memahami bagaimana menggabungkan ide dan temuan orang lain dengan cara yang benar tanpa melanggar etika penelitian, seperti plagiat. Lalu bagaimana cara menulis tinjauan pustaka? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (21/9/2023).
Memahami Pengertian Tinjauan Pustaka dan Fungsinya
Tinjauan pustaka adalah bagian penting dari proses penelitian yang melibatkan penyelidikan, analisis, dan penyajian literatur atau sumber-sumber yang relevan dengan topik penelitian yang sedang dijalankan. Ini adalah langkah awal dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, yang memiliki beberapa fungsi penting dalam konteks akademik dan penelitian.
Pertama-tama, tinjauan pustaka berfungsi sebagai landasan teoritis dan kontekstual bagi penelitian. Ini membantu peneliti memahami penelitian-penelitian terdahulu yang telah dilakukan dalam bidang yang sama atau terkait dengan topik penelitian mereka. Dengan demikian, melihat contoh tinjauan pustaka memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi kekosongan pengetahuan yang dapat diisi dengan penelitian baru mereka.
Selain itu, tinjauan pustaka juga membantu dalam merumuskan kerangka konseptual dan hipotesis penelitian. Dengan menganalisis teori dan temuan sebelumnya, peneliti dapat membangun landasan teoritis yang kuat untuk penelitian mereka. Hal ini membantu mereka merumuskan pertanyaan penelitian yang relevan dan mengidentifikasi variabel-variabel yang harus mereka teliti.
Selanjutnya, tinjauan pustaka berperan dalam pemilihan metode penelitian yang tepat. Peneliti dapat memahami metode-metode yang telah digunakan dalam penelitian sebelumnya dan memutuskan metode mana yang paling sesuai untuk pertanyaan penelitian mereka.
Selain itu, tinjauan pustaka juga berfungsi sebagai alat untuk mendukung argumen dan pembenaran penelitian. Dengan merujuk pada literatur yang ada, peneliti dapat menunjukkan bahwa penelitian mereka memiliki relevansi dan kontribusi yang signifikan dalam literatur yang sudah ada.
Terakhir, melihat contoh tinjauan pustaka membantu dalam menghindari pengulangan penelitian yang sudah ada. Dengan memahami literatur yang ada, peneliti dapat memastikan bahwa penelitian mereka tidak hanya mengulangi apa yang telah dilakukan sebelumnya, melainkan memberikan tambahan berharga dalam memajukan pemahaman tentang topik tersebut.
Secara keseluruhan, tinjauan pustaka adalah komponen kunci dalam penelitian yang membantu peneliti memahami konteks penelitian, mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan, merumuskan kerangka konseptual, memilih metode penelitian yang tepat, mendukung argumen penelitian, dan menghindari pengulangan. Ini adalah langkah kritis dalam proses penelitian yang membantu memastikan bahwa penelitian tersebut berlandaskan teori yang kuat dan relevan dalam literatur yang ada.
Advertisement
Apa saja yang perlu disampaikan dalam tinjauan pustaka?
Tinjauan pustaka adalah bagian integral dari penelitian yang memerlukan penyelidikan, analisis, dan penyajian literatur yang relevan dengan topik penelitian. Dalam sebuah contoh tinjauan pustaka, ada beberapa elemen penting yang perlu disampaikan, antara lain sebagai berikut:
1. Gambaran Umum tentang Topik
Awali tinjauan pustaka dengan memberikan gambaran umum tentang topik penelitian Anda. Jelaskan mengapa topik tersebut penting atau relevan dalam bidang tertentu dan berikan konteks yang memadai.
2. Pengenalan Konsep-Konsep Utama
Identifikasi dan definisikan konsep-konsep utama yang terkait dengan topik Anda. Jelaskan teori-teori atau model-model yang berkaitan dan jelaskan bagaimana konsep-konsep ini telah dipahami dalam literatur.
3. Penelitian Terdahulu
Diskusikan penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dengan topik Anda. Soroti temuan-temuan utama, metode-metode yang digunakan, dan pendekatan-pendekatan yang telah diterapkan dalam penelitian-penelitian tersebut.
4. Kesenjangan Pengetahuan
Tunjukkan kesenjangan pengetahuan dalam literatur yang perlu diisi oleh penelitian Anda. Jelaskan mengapa masih ada aspek-aspek tertentu yang belum dipahami atau masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
5. Kerangka Konseptual
Bangun kerangka konseptual untuk penelitian Anda. Gambarkan bagaimana konsep-konsep yang telah Anda identifikasi dalam tinjauan pustaka akan digunakan untuk merumuskan pertanyaan penelitian Anda dan bagaimana mereka saling terkait.
6. Metodologi Penelitian
Diskusikan metode-metode yang akan Anda gunakan dalam penelitian Anda. Jelaskan mengapa metode tersebut dipilih berdasarkan pemahaman dari literatur yang ada.
7. Relevansi Penelitian
Jelaskan relevansi penelitian Anda dalam konteks literatur yang ada dan mengapa penelitian Anda akan memberikan kontribusi yang berharga.
8. Rujukan yang Tepat
Pastikan untuk memberikan rujukan yang tepat untuk semua sumber yang Anda kutip atau referensikan dalam tinjauan pustaka Anda. Ini penting untuk integritas akademik dan untuk memungkinkan pembaca melacak sumber-sumber yang digunakan.
9. Penyampaian Secara Kronologis atau Tematis
Anda dapat menyusun tinjauan pustaka secara kronologis (berdasarkan urutan waktu publikasi) atau tematis (berdasarkan tema-tema atau konsep-konsep tertentu). Pilihan ini tergantung pada pendekatan penelitian Anda.
10. Sintesis dan Analisis
Selain hanya merinci penelitian-penelitian sebelumnya, tinjauan pustaka juga harus mencakup sintesis dan analisis literatur tersebut. Diskusikan bagaimana temuan-temuan dari berbagai sumber berinteraksi dan bagaimana hal itu membantu membentuk pemahaman Anda tentang topik.
Dalam tinjauan pustaka, penting untuk menghindari sekadar menyajikan daftar artikel atau sumber tanpa memberikan pemahaman mendalam tentang topik Anda. Sebaliknya, tinjauan pustaka harus mampu menggambarkan evolusi pemikiran dalam bidang tersebut dan memberikan dasar yang kuat untuk penelitian Anda.
Bagaimana cara menulis tinjauan pustaka?
Menulis tinjauan pustaka adalah langkah penting dalam penelitian yang memerlukan kemampuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyajikan literatur yang relevan dengan topik penelitian Anda. Berikut adalah panduan langkah demi langkah tentang bagaimana cara menulis tinjauan pustaka:
1. Tentukan Ruang Lingkup Tinjauan Pustaka
Mulailah dengan menentukan ruang lingkup tinjauan pustaka Anda. Apakah Anda akan mencakup penelitian-penelitian tertentu, periode waktu tertentu, atau konsep-konsep tertentu yang terkait dengan topik Anda?
2. Identifikasi Sumber-sumber Utama
Lakukan pencarian literatur yang komprehensif menggunakan basis data penelitian, perpustakaan, atau sumber-sumber online seperti jurnal ilmiah, buku, tesis, dan artikel konferensi. Identifikasi sumber-sumber yang paling relevan dengan topik Anda.
3. Baca dan Analisis Sumber-sumber
Baca dengan cermat sumber-sumber yang Anda temukan. Catat temuan utama, metode penelitian yang digunakan, dan pendekatan yang diambil oleh peneliti dalam setiap sumber. Pastikan untuk mencatat rujukan yang relevan.
4. Organisasi Tinjauan Pustaka
Organisasikan tinjauan pustaka Anda secara logis. Anda dapat memilih untuk mengorganisasikannya secara kronologis (berdasarkan urutan waktu), tematis (berdasarkan tema-tema tertentu), atau berdasarkan pendekatan tertentu (misalnya, teori tertentu).
5. Sintesis dan Analisis
Sintesis adalah kunci dalam penulisan tinjauan pustaka. Sintesiskan temuan-temuan utama dari berbagai sumber dan identifikasi kesamaan, perbedaan, atau pola-pola yang muncul. Jelaskan bagaimana sumber-sumber ini berinteraksi dan membentuk pemahaman Anda tentang topik.
6. Rujukan dan Kutipan
Pastikan untuk memberikan rujukan yang tepat untuk setiap sumber yang Anda kutip atau referensikan dalam tinjauan pustaka Anda. Ikuti gaya penulisan yang telah ditentukan (APA, MLA, Chicago, dll.) yang sesuai dengan panduan yang Anda ikuti.
7. Penulisan yang Jelas dan Tepat
Tinjauan pustaka harus ditulis dengan bahasa yang jelas dan tepat. Jelaskan setiap konsep dengan detail yang cukup untuk memungkinkan pembaca memahaminya tanpa harus merujuk ke sumber asli.
8. Hindari Plagiat
Hindari plagiat dengan merumuskan ulang ide-ide dari sumber asli dengan kata-kata Anda sendiri. Pastikan untuk mengutip secara benar jika Anda mengambil kutipan langsung dari sumber.
9. Hubungkan dengan Penelitian Anda
Tinjauan pustaka harus membantu membentuk dasar untuk penelitian Anda. Jelaskan bagaimana literatur yang Anda tinjau berkaitan dengan pertanyaan penelitian Anda dan mengapa itu penting untuk penelitian Anda.
10. Edit dan Revisi
Setelah menulis tinjauan pustaka, lakukan revisi dan editing untuk memastikan kesalahan tata bahasa dan gaya ditangani. Tinjauan pustaka harus menjadi karya yang terstruktur dengan baik dan mudah dipahami.
11. Format dengan Benar
Format tinjauan pustaka sesuai dengan panduan penulisan yang digunakan dalam proyek penelitian Anda. Ini melibatkan format kutipan, daftar pustaka, dan elemen-elemen lain sesuai dengan gaya penulisan yang dipilih.
Ingatlah bahwa tinjauan pustaka adalah lebih dari sekadar daftar referensi. Ini adalah cara untuk membangun argumen untuk penelitian Anda dengan merinci penelitian terdahulu, mengidentifikasi kesenjangan dalam literatur, dan menyajikan kerangka konseptual yang kuat untuk proyek Anda. Tinjauan pustaka yang baik dapat membantu membuktikan relevansi dan kontribusi penelitian Anda dalam konteks ilmu pengetahuan yang lebih luas.
Advertisement
Contoh Tinjauan Pustaka di Bidang Ilmu Sosial
Tinjauan pustaka dalam bidang ilmu sosial sangat bervariasi tergantung pada topik penelitian yang ingin diselidiki. Di bawah ini adalah contoh singkat tinjauan pustaka untuk penelitian dalam bidang ilmu sosial, dengan fokus pada topik "Dampak Media Sosial Terhadap Kesejahteraan Mental Remaja":
Â
Dampak Media Sosial Terhadap Kesejahteraan Mental Remaja
Media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan remaja di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian dalam bidang ilmu sosial telah semakin menyoroti dampak media sosial terhadap kesejahteraan mental remaja. Sejumlah penelitian terdahulu telah mencoba untuk memahami bagaimana penggunaan media sosial dapat memengaruhi faktor-faktor seperti stres, depresi, kecemasan, dan hubungan sosial pada populasi remaja.
Studi oleh Primack et al. (2017) menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat meningkatkan risiko depresi pada remaja. Mereka menemukan bahwa remaja yang menghabiskan lebih dari dua jam sehari di media sosial memiliki risiko dua kali lipat mengalami gejala depresi dibandingkan dengan yang menghabiskan waktu lebih sedikit. Temuan serupa dikonfirmasi oleh Twenge (2017) yang menemukan peningkatan tingkat depresi dan kecemasan pada remaja yang menggunakan media sosial secara intensif.
Di sisi lain, beberapa penelitian, seperti penelitian oleh Best et al. (2014), menunjukkan bahwa penggunaan media sosial juga dapat memiliki dampak positif pada kesejahteraan mental remaja. Mereka mengemukakan bahwa media sosial dapat memfasilitasi dukungan sosial, memungkinkan remaja untuk menjaga hubungan dengan teman-teman, dan menyediakan platform untuk ekspresi diri yang positif.
Namun, penting untuk mencatat bahwa hasil penelitian ini mungkin mencerminkan konteks yang berbeda, seperti jenis media sosial yang digunakan, durasi penggunaan, atau faktor-faktor sosial lainnya. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya dalam bidang ini diperlukan untuk memahami lebih lanjut kompleksitas dampak media sosial terhadap kesejahteraan mental remaja.
Selain itu, kerangka konseptual penelitian ini akan mempertimbangkan teori-teori psikologi sosial yang dapat menjelaskan bagaimana interaksi online dan pengaruh teman sebaya dapat memengaruhi kesejahteraan mental remaja. Dalam konteks ini, teori-teori seperti teori stres dan coping, teori dukungan sosial, dan teori identitas diri dapat menjadi dasar penting untuk memahami dampak media sosial pada remaja.
Dalam penelitian ini, kami akan menyelidiki lebih lanjut hubungan antara penggunaan media sosial dan kesejahteraan mental remaja dengan mengumpulkan data dari survei dan wawancara. Melalui pendekatan ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih mendalam pada pemahaman tentang bagaimana media sosial memengaruhi kesejahteraan mental remaja, serta faktor-faktor yang mungkin memoderasi dampak tersebut.
Â
Tinjauan pustaka tersebut memberikan gambaran singkat tentang beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian di bidang ilmu sosial. Penelitian ini akan mengembangkan kerangka konseptual, metode, dan pertanyaan penelitian yang lebih rinci berdasarkan literatur yang ada.
Contoh Tinjauan Pustaka di Bidang Ilmu Eksakta
Tinjauan pustaka dalam bidang ilmu eksakta umumnya lebih teknis dan berfokus pada literatur ilmiah yang melibatkan konsep, teori, eksperimen, atau hasil-hasil penelitian. Di bawah ini adalah contoh singkat tinjauan pustaka untuk penelitian di bidang ilmu eksakta, dengan fokus pada topik "Penggunaan Teknologi Pemanas Matahari dalam Energi Terbarukan":
Â
Penggunaan Teknologi Pemanas Matahari dalam Energi Terbarukan
Energi terbarukan telah menjadi pusat perhatian dalam bidang ilmu eksakta, terutama dalam upaya mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil. Salah satu teknologi yang telah berkembang pesat dalam energi terbarukan adalah teknologi pemanas matahari atau solar thermal. Teknologi ini berfokus pada pemanfaatan panas matahari untuk menghasilkan listrik atau panas yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi.
Salah satu inovasi dalam teknologi pemanas matahari adalah penggunaan bahan pelarut panas (heat transfer fluid) untuk meningkatkan efisiensi pengumpulan panas matahari. Penelitian oleh Wang et al. (2019) menyelidiki penggunaan nanofluida, yaitu campuran nanomaterial dalam pelarut panas, untuk meningkatkan konduktivitas termal dan efisiensi sistem pemanas matahari. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam efisiensi pengumpulan panas.
Selain itu, dalam hal penyimpanan energi, teknologi termal dapat digunakan untuk menyimpan panas dalam materi berubah fase seperti garam leleh. Penelitian oleh Smith et al. (2017) mengkaji penggunaan garam leleh sebagai media penyimpanan panas dalam sistem pembangkit listrik tenaga surya. Mereka menemukan bahwa penyimpanan energi menggunakan garam leleh dapat meningkatkan ketersediaan energi saat matahari tidak bersinar, meningkatkan efisiensi sistem secara keseluruhan.
Dalam konteks pengembangan teknologi pemanas matahari, penelitian ini akan mengeksplorasi metode baru untuk meningkatkan efisiensi konversi panas matahari menjadi energi listrik. Kami akan mempertimbangkan penggunaan material inovatif, seperti nanomaterial, dalam desain sistem. Selain itu, kami akan mengkaji bagaimana teknologi penyimpanan energi, khususnya dengan menggunakan garam leleh, dapat digunakan untuk meningkatkan ketersediaan energi listrik dari pemanas matahari.
Â
Tinjauan pustaka tersebut mencakup beberapa penelitian terdahulu dalam bidang ilmu eksakta yang relevan dengan topik penelitian di mana teknologi pemanas matahari dan inovasi terkait telah menjadi fokus utama. Penelitian ini akan membangun pada literatur yang ada untuk merumuskan konsep-konsep dan pendekatan penelitian yang lebih rinci untuk mengembangkan teknologi pemanas matahari dalam energi terbarukan.
Advertisement