Al Ghaniy Artinya Allah Maha Kaya, Simak Makna dan Dalil dari Al Quran

Al-Ghaniy dalam Al-Quran menggarisbawahi sifat Allah, sebagai Yang Maha Kaya dan mengajarkan umat Islam untuk bersyukur.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 27 Sep 2023, 13:30 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2023, 13:30 WIB
Ilustrasi salat, Muslim, Islam
Ilustrasi salat, Muslim, Islam. (Foto oleh Monstera dari Pexels)

Liputan6.com, Jakarta "Al-Ghaniy" (الْغَنِيّ) adalah salah satu dari 99 asmaul husna, atau sifat Allah yang dijelaskan dalam Al-Quran dan Hadis. Kata "Al-Ghaniy" berasal dari akar kata "ghinaa," yang berarti kekayaan atau kecukupan. Oleh karena itu, dalam konteks agama Islam, "Al-Ghaniy" memiliki arti "Yang Maha Kaya" atau "Yang Maha Mampu."

Al Ghaniy artinya? Kata-kata ini menggambarkan sifat-sifat ilahi Allah, yang menekankan bahwa Allah adalah Maha Kaya, tidak bergantung pada siapapun atau sesuatu, dan memiliki segala kecukupan dan kekayaan yang tidak terbatas. Dalam Al-Quran, konsep ini disebutkan dalam berbagai ayat yang menekankan kekayaan dan kemandirian Allah.

Al Ghaniy artinya? Salah satu ayat yang mencerminkan makna "Al-Ghaniy" adalah dalam Surah Al-Fatir (35:15): "Wahai manusia, kamu adalah orang-orang yang memerlukan Allah, sedang Allah Dia-lah Yang Maha Kaya, Maha Terpuji." Ayat ini mengingatkan manusia, bahwa mereka adalah makhluk yang bergantung pada Allah, sementara Allah sendiri adalah Yang Maha Kaya yang tidak memerlukan apa pun dari ciptaan-Nya.

Konsep "Al-Ghaniy" mengingatkan umat Muslim, untuk merenungkan kekayaan dan kecukupan Allah, serta untuk bersyukur atas segala berkah yang diberikan oleh-Nya. Berikut ini arti Al Ghaniy yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (27/9/2023). 

Mengenal Arti Al Ghaniy

Ilustrasi Islam, Al-Qu'ran
Ilustrasi Islam, Al-Qu'ran. (Sumber: Pixabay)

Salah satu al-Asma’ al-Husna adalah Al-Ghaniy artinya Maha Kaya. Allah memang Maha Kaya, karena semua yang ada di langit dan bumi ini milik-Nya. Perbendaharaan, kerajaan, dan kekuasaan yang ada di langit dan bumi berada dalam genggaman dan kedali-Nya. Dalam hal ini Allah SwT berfirman:

لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ وَإِنَّ اللهَ لَهُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ

“Kepunyaan Allah-lah segala sesuatu yang ada di langit dan segala sesuatu yang ada di bumi. Dan Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya dan Maha Terpuji.” (QS al-Hajj [22]: 64).

Dari segi bahasa, “Al-Ghaniy” itu berasal dari kata ghaniya-yaghna, ghinan wa ghana-an, yang berarti: berkecukupan, tidak membutuhkan bantuan pihak lain. Lawan kata al-Ghaniyy adalah al-faqir, fakir, memerlukan pertolongan pihak lain. Makna ini dapat ditemukan dalam ayat:

Wahai manusia, kamulah yang memerlukan (berkehendak) kepada Allah; dan Allah Dia-lah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (QS Fathir [35]: 15).

Imam al-Baihaqi (wafat th.458 H) memasukkannya ke dalam bab nama-nama Allah Azza wa Jalla, yang penekanannya meniadakan penyerupaan antara Allah Azza wa Jalla dengan makhluk-Nya. Sebagai dalil bahwa al-Ghaniy merupakan nama Allah Azza wa Jalla . beliau membawakan firman Allah Azza wa Jalla :

وَاللَّهُ الْغَنِيُّ وَأَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ

Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang membutuhkan(Nya).  [Muhammad/ 47:38]. 

Di samping ayat di atas, Allah Azza wa Jalla juga berfirman :

وَإِنَّ اللَّهَ لَهُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ

Dan sesungguhnya Allah Azza wa Jalla benar-benar Maha Kaya lagi Maha Terpuji. [al-Hajj/ 22:64]

Imam al-Qurthubi rahimahullah menjelaskan:

Maka Allah Azza wa Jalla tidak membutuhkan sesuatupun dan Dia Azza wa Jalla Maha terpuji dalam segala keadaan-Nya."

Pada ayat yang lain Allah Azza wa Jalla berfirman:

وَرَبُّكَ الْغَنِيُّ ذُو الرَّحْمَةِ

Dan Rabbmu Maha Kaya yang  mempunyai sifat kasih sayang.[al-An’âm/ 6:133]

Senada dengan sabda Rasulullah dalam hadits qudsi, bahwa Allah Azza wa Jalla berfirman:

يَاعِبَادِي! إِنَّكُمْ لَنْ تَبْلُغُوْا ضُرِّي فَتَضُرُّوْنِي، وَلَنْ تَبْلُغُوْا نَفْعِي فَتَنْفَعُوْنِي. يَاعِبَادِي! لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ، كَانُوْا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ، مَا زَادَ ذَلِكَ فِى مُلْكِي شَيْئًا. يَاعِبَادِي! لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ، كَانُوْا عَلَى أَفْجَرِقَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ، مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِي شَيْئًا. رواه مسلم

Artinya :

” Wahai para hambaKu! Sesungguhnya kalian tidak akan mampu mencapai tingkat yang dapat membahayakanKu, dan tidak pula akan mampu mencapai tingkat yang dapat memberi manfaat kepadaKu. Wahai para hambaKu! Sesungguhnya jika makhluk pertama hingga makhluk terakhir dari kalian, baik jin maupun manusia, semuanya menjadi satu hati yang paling bertakwa di antara kalian, tidaklah yang demikian itu akan menambahkan kekuasaanKu sedikitpun. Wahai para hambaKu! Sesungguhnya jika makhluk pertama hingga makhluk terakhir dari kalian, baik jin maupun manusia, semuanya menjadi satu hati yang paling jahat di antara kalian, tidaklah yang demikian itu akan mengurangi kekuasaanKu sedikitpun”. (Hadits Qudsi Shahîh Riwayat Imam Muslim) 

 

Sifat Al Ghaniy

ilustrasi sholat. islam-today.ru
ilustrasi sholat. islam-today.ru

Al-Ghaniyadalah salah satu dari nama-nama Allah Azza wa Jalla yang sangat memukau. Keelokan nama ini terletak pada keagungan, dan maknanya yang dalam. Seperti halnya dengan seluruh nama-nama Allah Azza wa Jalla yang lain, nama ini juga mencerminkan sifat-sifat keunggulan yang dimiliki oleh Allah Azza wa Jalla. 

Dikarenakan Allah yang Maha Kaya, maka semua harta benda yang dimiliki oleh manusia pada dasarnya adalah anugerah, dan amanah yang harus dikelola dengan bijaksana. Hal ini juga merupakan sebuah kewajiban untuk dijaga, disyukuri, dan dimanfaatkan sesuai dengan petunjuk ajaran-Nya.

Sifat Al-Ghaniy mengajarkan kepada hamba-Nya, untuk merasa bersyukur atas rahmat dan kasih sayang-Nya yang tak terbatas dalam memberikan rezeki kepada seluruh makhluk-Nya, khususnya manusia. Lebih dari itu, Al-Ghaniyjuga memberikan pengajaran kepada hamba-Nya, untuk tidak menjadikan harta kekayaan sebagai tujuan utama dalam kehidupan mereka. 

Al-Ghaniy artinya Allah yang Maha Kaya dalam segala hal dan tidak terbatas, memerintahkan hamba-Nya untuk selalu meminta pertolongan-Nya. Allah tidak pernah kikir atau pelit dalam memberikan rezeki, rahmat, dan segala yang dibutuhkan manusia.

Oleh karena itu, Al-Ghaniy mengajak para hamba untuk selalu bergantung kepada-Nya dan memohon pertolongan-Nya. Dalam meneladani sifat Al-Ghaniyy, Allah yang Maha Kaya, manusia diharapkan memiliki etos kerja yang kuat dan profesional dalam mencari kekayaan dari Allah SwT, baik dalam bentuk harta materi maupun kekayaan spiritual. 

Makna Al Ghaniy Dari Al Qur’an & Dalil

Ilustrasi Islam
Ilustrasi Islam. (Bola.com/Pixabay)

 Nama "Al-Ghaniy" (الْغَنِيّ) adalah salah satu dari 99 nama atau sifat Allah, yang disebutkan dalam Al-Quran dan Hadis. Nama ini mengandung makna yang dalam dan menggambarkan sifat Allah sebagai "Yang Maha Kaya" atau "Maha Mampu." Berikut makna Al-Ghaniy dalam Al-Quran dan Hadis:

Dalam Surah Al-Fatir (35:15), Allah berfirman:

"Wahai manusia, kamu adalah orang-orang yang memerlukan Allah, sedangkan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya, Maha Terpuji." Ayat ini memberikan pemahaman, bahwa manusia adalah makhluk yang bergantung pada Allah, sementara Allah adalah Yang Maha Kaya, dan tidak memerlukan apa pun.

Dalam Surah Al-Ankabut (29:6), Allah menyatakan:

"Barang siapa bersyukur (kepada-Ku), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang kufur (ingkar), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji." Ayat ini menegaskan bahwa bersyukur kepada Allah adalah untuk kebaikan diri sendiri, sementara Allah tetap Maha Kaya dan Maha Terpuji, tidak tergantung pada manusia.

Dalil Tentang Asmaul Husna Al Ghaniy

1. Surah Muhammad Ayat 38

هٰٓاَنْتُمْ هٰٓؤُلَاۤءِ تُدْعَوْنَ لِتُنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِۚ فَمِنْكُمْ مَّنْ يَّبْخَلُ ۚوَمَنْ يَّبْخَلْ فَاِنَّمَا يَبْخَلُ عَنْ نَّفْسِهٖ ۗوَاللّٰهُ الْغَنِيُّ وَاَنْتُمُ الْفُقَرَاۤءُ ۗ وَاِنْ تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْۙ ثُمَّ لَا يَكُوْنُوْٓا اَمْثَالَكُمْ ࣖ - ٣٨

Hā`antum hā`ulā`i tud'auna litunfiqụ fī sabīlillāh, fa mingkum may yabkhal, wa may yabkhal fa innamā yabkhalu 'an nafsih, wallāhul-ganiyyu wa antumul-fuqarā`, wa in tatawallau yastabdil-qauman gairakum ṡumma lā yakụnū amṡālakum

Artinya: “Ingatlah, kamu adalah orang-orang yang diajak untuk menginfakkan (hartamu) di jalan Allah. Lalu di antara kamu ada orang yang kikir, dan barangsiapa kikir maka sesungguhnya dia kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah Yang Mahakaya dan kamulah yang membutuhkan (karunia-Nya). Dan jika kamu berpaling (dari jalan yang benar) Dia akan menggantikan (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan (durhaka) seperti kamu (ini).”(QS. Muhammad [47]: 38)

2. Surah Al Hadid Ayat 24

الَّذِيْنَ يَبْخَلُوْنَ وَيَأْمُرُوْنَ النَّاسَ بِالْبُخْلِ ۗوَمَنْ يَّتَوَلَّ فَاِنَّ اللّٰهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيْدُ - ٢٤

Allażīna yabkhalụna wa ya`murụnan-nāsa bil-bukhl, wa may yatawalla fa innallāha huwal-ganiyyul-ḥamīd

Artinya:

“yaitu orang-orang yang kikir dan menyuruh orang lain berbuat kikir. Barangsiapa berpaling (dari perintah-perintah Allah), maka sesungguhnya Allah, Dia Mahakaya, Maha Terpuji.”(QS. Al Hadid [57]: 24)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya