Flunadin Obat Apa? Ketahui Kandungan, Aturan Minum, dan Harganya

Flunadin obat untuk mengobati sakit batuk tidak berdahak dan pilek.

oleh Laudia Tysara diperbarui 02 Okt 2023, 15:45 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2023, 10:00 WIB
Ilustrasi obat ADHD. Photo by Christina Victoria Craft on Unsplash
Obat kapsul berwarna putih dan oranye. Photo by Christina Victoria Craft on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Flunadin adalah obat berbentuk kapsul yang umum digunakan untuk mengatasi gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin yang disertai dengan batuk. Obat ini efektif untuk meredakan kondisi batuk yang tidak berdahak dan pilek.

Flunadin Kaplet diproduksi oleh perusahaan farmasi PT. Ifars-Indonesia dan telah terdaftar resmi di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Adanya izin BPOM ini, Flunadin Kaplet dijamin kualitas dan keamanannya dalam pengobatan flu.

Menurut informasi yang dikutip dari K24Klik, setiap kaplet Flunadin mengandung berbagai bahan aktif, termasuk 400mg paracetamol, 2mg klorfeniramin maleat, 12,5mg fenilpropanolamin, dan 15mg noskapin. Kombinasi kandungan ini memberikan efek luar biasa dalam membantu meredakan gejala flu yang sering kali membuat kita tidak nyaman.

Paracetamol berfungsi untuk mengurangi demam dan menghilangkan rasa sakit, sementara klorfeniramin maleat membantu mengatasi hidung tersumbat. Fenilpropanolamin juga membantu meredakan hidung tersumbat, sementara noskapin efektif untuk mengatasi batuk yang sering terjadi bersamaan dengan gejala flu.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang Flunadin obat apa, aturan minum, efek samping, dan harganya, Senin (2/10/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kandungan Obat

anak batuk
Wanita dengan masker ini mengalami batuk dan pilek. copyright freepik.com/Jcomp

Flunadin adalah obat yang memiliki komposisi yang beragam untuk membantu meredakan gejala berbagai kondisi seperti alergi, demam, hidung tersumbat, dan batuk. Kandungan utamanya mencakup chlorpheniramine maleate, dextromethorphan HBr, paracetamol, dan pseudoephedrine HCl. Setiap bahan aktif ini memiliki peran masing-masing dalam memberikan efek positif bagi kesehatan Anda.

Paracetamol, salah satu komponen dalam Flunadin, berperan sebagai analgesik dan antipiretik. Ini artinya, paracetamol membantu meredakan nyeri seperti sakit kepala serta menurunkan suhu tubuh saat Anda mengalami demam. Ini adalah langkah yang penting dalam mengurangi ketidaknyamanan selama penyakit.

Chlorpheniramine maleate adalah antihistamin yang membantu meredakan gejala alergi seperti bersin-bersin. Ketika Anda menghadapi alergi, gejala seperti bersin-bersin dapat sangat mengganggu, dan chlorpheniramine maleate dapat membantu menguranginya.

Pseudoephedrine HCl berfungsi untuk melegakan hidung yang tersumbat. Kondisi hidung tersumbat bisa sangat mengganggu, terutama saat Anda mengalami flu atau pilek, dan pseudoephedrine HCl membantu membuka saluran pernapasan.

Untuk mengatasi batuk, zat aktif dextromethorphan HBr hadir untuk memberikan bantuan. Batuk sering kali mengiringi berbagai infeksi pernapasan, dan dextromethorphan HBr akan bekerja untuk meredakan gejala ini.

 


Harga dan Aturan Minum

Flunadin termasuk dalam golongan obat bebas dan tersedia dalam kemasan 10 strip x 10 tablet. Harga Flunadin berkisar antara Rp5.000 hingga Rp10.000 per strip. Obat ini cocok digunakan oleh orang dewasa maupun anak-anak. Namun bagi ibu hamil dan menyusui, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan keamanan penggunaannya.

Aturan konsumsi Flunadin adalah sebagai berikut:

  1. Anak usia 6-12 tahun: 1/2 kaplet, diminum 3 kali sehari.
  2. Dewasa: 1 kaplet, diminum 3 kali sehari.
  3. Atau sesuai petunjuk dokter.

Penting untuk diingat bahwa tidak boleh mengonsumsi obat ini melebihi dosis yang dianjurkan. Flunadin dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Namun, perlu diperhatikan bahwa Flunadin tidak dianjurkan untuk anak di bawah usia 2 tahun, kecuali atas petunjuk dokter. Juga, obat ini tidak disarankan untuk digunakan pada kondisi asma bronkial, batuk pertusis, dan batuk kronis.

Selama mengonsumsi Flunadin, sebaiknya hindari mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin, terutama jika merasa efek samping tertentu yang memengaruhi kewaspadaan muncul.


Efek Samping

Dampak dari Mengonsumsi Obat-Obatan Tertentu
Berbagai macam obat kapsul. Credit: pexels.com/pixabay
  1. Mengantuk: Salah satu efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi Flunadin adalah perasaan mengantuk. Ini dapat memengaruhi tingkat kewaspadaan Anda, sehingga disarankan untuk tidak mengendarai kendaraan atau melakukan aktivitas berbahaya setelah mengonsumsi obat ini.
  2. Insomnia: Meskipun kontradiktif dengan efek mengantuk, Flunadin juga dapat menyebabkan insomnia atau sulit tidur pada beberapa individu. Ini dapat mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan rasa lelah di pagi hari.
  3. Sakit Kepala: Sakit kepala adalah efek samping umum yang terkait dengan banyak jenis obat, termasuk Flunadin. Ini bisa menjadi reaksi tubuh terhadap obat atau efek samping dari komponen-komponennya.
  4. Gelisah: Beberapa orang mungkin merasa gelisah atau cemas setelah mengonsumsi Flunadin. Ini bisa menjadi efek samping yang mengganggu bagi beberapa individu.
  5. Tremor: Tremor atau getaran yang tidak disengaja pada bagian tubuh tertentu juga termasuk dalam daftar efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi Flunadin.
  6. Retensi Urine: Retensi urine adalah kondisi di mana tubuh kesulitan untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya. Efek samping ini mungkin terjadi pada beberapa orang setelah mengonsumsi obat ini.
  7. Gangguan Pencernaan: Flunadin juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare, mual, dan muntah. Ini bisa menjadi efek samping yang tidak nyaman.
  8. Kerusakan Hati dalam Jangka Panjang: Penggunaan Flunadin dalam jangka panjang dapat berpotensi menyebabkan kerusakan hati. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti dosis yang direkomendasikan oleh dokter dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika Anda merasa efek samping yang berkelanjutan atau tidak biasa.

 

 


Kontraindikasi Flunadin

Ada beberapa kondisi penggunaan obat Flunadin tidak dianjurkan. Kontraindikasi atau kondisi yang menyebabkan obat ini tidak boleh dikonsumsi meliputi:

1. Alergi atau Hipersensitif Terhadap Kandungan Obat

Jika Anda memiliki riwayat alergi atau hipersensitivitas terhadap salah satu komponen Flunadin, sebaiknya hindari penggunaan obat ini.

2. Riwayat Gangguan Jantung

Jika Anda memiliki riwayat gangguan jantung, penggunaan Flunadin dapat memengaruhi kondisi jantung Anda. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.

3. Diabetes Mellitus

Flunadin mengandung beberapa bahan aktif yang dapat memengaruhi kadar gula darah. Oleh karena itu, bagi individu dengan diabetes mellitus, perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.

4. Gangguan Hati yang Berat

Jika Anda memiliki gangguan hati yang berat, Flunadin dapat meningkatkan risiko kerusakan hati lebih lanjut. Hindari penggunaan obat ini dan konsultasikan dengan dokter untuk alternatif pengobatan yang lebih aman.

Penting untuk selalu mengikuti petunjuk penggunaan obat yang disarankan oleh dokter atau yang tertera pada kemasan obat untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan dan memastikan keamanan penggunaannya sesuai dengan kondisi kesehatan individu.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya