Apa Itu Tabayun? Pahami Konsep Mencari Kejelasan Dalam Islam ini

Apa Itu tabayun menjadi salh satu konsep yang harus dipahami oleh setiap Muslim untuk mewujudkan kehidupan yang harmonis antar individu.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 06 Okt 2023, 11:40 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2023, 11:40 WIB
Ilustrasi Islami, muslimah
Ilustrasi Islami, muslimah. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Apa Itu tabayun? Seiring perkembangan teknologi yang semakin canggih, tsunami informasi dari berbagai media seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan media sosial menjadi hal yang sehari-hari ditemui. Beragam berita memicu emosi dan bahkan menimbulkan kebencian pada salah satu pihak.

Namun perlu disadari, dengan kecanggihan teknologi saat ini berita palsu atau hoax dapat dengan mudah tersebar. Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim yang baik, kita harus berhati-hati dan tidak mudah percaya begitu saja pada berita yang belum terverifikasi. Dalam ajaran Islam terdapat upaya yang disebut tabayun yang dapat membantu setiap Muslim Terhindar dari berita-berita palsu tersebut.

Apa Itu tabayun menjadi salh satu konsep yang harus dipahami oleh setiap Muslim untuk mewujudkan kehidupan yang harmonis antar individu. Berikut ulasan tentang apa Itu tabayun yang Liputan6.com rangkum dari laman kemenag.go.id, Jumat (6/10/2023).

Mengenal Konsep Tabayun

Ilustrasi Diskusi
Ilustrasi diskusi (dok. Piixabay.com/Putu Elmira)

Secara bahasa, apa Itu tabayun adalah upaya mencari kejelasan dan kebenaran tentang suatu informasi hingga kita yakin dengan keadaan sesungguhnya. Ini mirip dengan pemahaman atau penjelasan. Sedangkan, secara istilah, tabayun berarti menguji dan meneliti suatu berita atau informasi, tanpa terburu-buru dalam membuat keputusan.

Dalam ajaran Islam, proses tabayun penting untuk dilakukan ketika berhadapan dengan perkara hukum, kebijakan, atau kontroversi. Tujuannya adalah agar tidak ada yang merasa dianiaya atau tersakiti, dan untuk mencegah perpecahan antara sesama manusia.

Setiap Muslim dianjurkan untuk melaksanakan tabayun, terutama di zaman yang dipenuhi dengan fitnah dan berita palsu seperti sekarang. Seseorang dapat dengan mudah terpengaruh, sehingga seringkali saling menyalahkan dan menghujat satu sama lain. Oleh karena itu, tabayun adalah salah satu akhlak mulia dan prinsip penting dalam menjaga kemurnian agama Islam serta keharmonisan dalam pergaulan sosial.

Para ulama pun menerapkan prinsip tabayun dalam meneliti hadits-hadits Rasulullah SAW. Dengan demikian, perkataan, perbuatan, sikap, dan sifat Rasulullah dijelaskan dengan benar sesuai kenyataan. Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang dapat menghindari permusuhan dan konflik dengan sempurna jika menerapkan tabayun. Allah SWT juga memerintahkan umat Muslim untuk selalu mencari kebenaran dari informasi yang mereka dengar, agar tidak langsung menghakimi seseorang tanpa mengetahui kebenaran yang sebenarnya.

Salah satu ayat yang mengingatkan pentingnya tabayun dalam Islam adalah surat Al-Hujurat ayat 6, 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ جَاۤءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْٓا اَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًاۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْنَ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.

Contoh Sejarah: Asbabun Nuzul

Anak Muda Diskusi.
Ilustrasi anak muda sedang diskusi keuangan. (Foto: Istimewa)

Salah satu contoh sejarah yang menunjukkan pentingnya tabayun adalah kisah Asbabun Nuzul dari Al-Hujurat ayat 6 yang baru saja disebutkan. Ketika Rasulullah SAW mengajak seseorang bernama Al Harits untuk masuk Islam, Al Harits awalnya setuju dan pulang kepada kaumnya untuk mengajak mereka masuk Islam. Namun, saat waktu zakat tiba, ada kesalahpahaman yang membuat Al Walid bin Uqbah gentar dan kembali tanpa mengambil zakat yang telah dijanjikan.

Al Walid kemudian mengarang cerita bahwa Al Harits menolak menyerahkan zakat dan mengancam akan membunuhnya. Rasulullah SAW mengutus utusan untuk menghadap Al Harits, tetapi setelah bertemu, Al Harits mengungkapkan yang sebenarnya. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya tabayun, karena ketika tidak melakukan tabayun, dapat menyebabkan perpecahan dan konflik yang serius.

Solusi untuk Tantangan Era Informasi

Ilustrasi Islami, silaturahmi
Ilustrasi Islami, muslim, silaturahmi. (Photo by mentatdgt from Pexels)

Saat ini, Akses ke informasi sangat mudah, tetapi media informasi kurang memiliki filter untuk menyaring berita yang benar atau palsu. Sebuah berita palsu dapat dengan cepat menyebar di masyarakat, mempengaruhi opini publik, dan bahkan memicu pertikaian. Oleh karena itu, sangat penting untuk menerapkan tabayun dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam berinteraksi di media sosial.

Seorang Muslim harus bijak dan hati-hati dalam menyikapi berita yang kita terima, selalu mencari sumber informasi yang dapat dipercaya, dan berusaha untuk memahami konteksnya dengan baik sebelum mengambil tindakan atau menyebarkan informasi tersebut. Dengan demikian, kita dapat mencegah penyebaran berita palsu dan konflik yang tidak perlu di masyarakat.

Tabayun  menjadi prinsip penting dalam Islam yang mengajarkan kita untuk selalu mencari kebenaran sebelum membuat keputusan atau mengambil tindakan. Ketika  berita palsu mudah menyebar, tabayun menjadi semakin penting untuk mencegah konflik dan kesalahpahaman. 

Sebagai individu Muslim yang bertanggung jawab, kita harus menerapkan tabayun dalam semua aspek kehidupan kita, termasuk dalam mengonsumsi dan menyebarkan informasi di media sosial. Dengan demikian, integrasi agama dan keharmonisan dalam masyarakat dapat dijaga. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya