Liputan6.com, Jakarta Dukungan bisa dilakukan dengan beragam cara, salah satunya melalui seni visual. Misalnya, pada konflik antara Israel-Palestina yang kembali memanas, muncul berbagai macam dukungan yang ditujukan kepada kedua belah pihak.
Dari berbagai dukungan tersebut ditunjukkan dengan cara video mapping, yang menampilkan suatu visual yang dipresentasikan pada bangunan sebagai kanvasnya. Video mapping juga sempat digunakan di InIndonesia juga sempat menarik perhatian dunia dengan video mapping saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta.
Advertisement
Baca Juga
Lalu apa itu video mapping? Video mapping, juga dikenal sebagai projection mapping, adalah teknik kreatif yang menggabungkan seni visual dan teknologi untuk mengubah permukaan objek tiga dimensi menjadi kanvas yang penuh dengan animasi, warna, dan narasi.
Dengan menggunakan proyektor yang canggih, video mapping memungkinkan para seniman dan desainer untuk menciptakan pengalaman visual yang memukau, mengubah gedung-gedung, patung, atau struktur lainnya menjadi karya seni interaktif yang mempesona.
Artikel ini akan menjelajahi dunia yang menarik dari video mapping, menggali berbagai aspek teknis, kreatif, dan praktisnya, serta melihat bagaimana teknologi ini telah menjadi medium yang kuat untuk menyampaikan pesan, memikat audiens, dan merayakan seni visual modern.
Untuk memahami lebih dalam apa itu video mapping dan bagaimana cara membuatnya, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (16/10/2023).
Mengenal Lebih Dalam Video Mapping
Video mapping, juga dikenal sebagai projection mapping, adalah sebuah teknik yang menggabungkan seni visual dengan teknologi proyeksi untuk mentransformasi permukaan objek tiga dimensi menjadi sebuah kanvas yang hidup. Teknik ini memanfaatkan proyektor yang canggih untuk memproyeksikan gambar dan animasi yang sesuai secara presisi pada objek yang mungkin memiliki bentuk atau tekstur yang sangat beragam. Hasilnya adalah menciptakan pengalaman visual yang mengesankan dan interaktif.
Video mapping sering digunakan untuk menciptakan karya seni yang dinamis pada berbagai objek fisik. Ini seperti gedung-gedung tinggi, monumen bersejarah, patung, panggung teater, dan bahkan interior ruangan.
Dalam proses video mapping, para seniman dan desainer merencanakan dan menciptakan konten visual yang akan diproyeksikan sesuai dengan bentuk, proporsi, dan detail objek target. Ini memungkinkan mereka untuk mengubah objek tersebut menjadi apa pun yang mereka inginkan, mulai dari menampilkan kisah naratif hingga menciptakan efek visual yang menakjubkan.
Video mapping adalah teknik yang sangat serbaguna dan digunakan dalam berbagai konteks, termasuk pertunjukan panggung, pameran seni, periklanan, presentasi produk, dan perayaan besar. Dalam penggunaan komersial, video mapping sering digunakan untuk menciptakan branding yang kuat dan memikat perhatian pasar.
Selain itu, di dunia seni, video mapping memungkinkan seniman untuk berkreasi dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya, membawa seni visual ke dimensi yang lebih dinamis dan interaktif.
Secara teknis, video mapping memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak yang canggih untuk menghasilkan proyeksi yang presisi. Ini melibatkan pemetaan geometri objek, kalibrasi proyektor, dan serangkaian pengaturan teknis yang kompleks.
Hasil akhirnya adalah pengalaman visual yang mempesona yang dapat memanifestasikan beragam emosi dan pesan kepada audiensnya. Teknik ini telah berkembang pesat dan menjadi semakin populer dalam dunia seni, hiburan, dan pemasaran, menggabungkan kreativitas seniman dengan daya transformasi teknologi proyeksi.
Advertisement
Perkembangan Tren Video Mapping di Indonesia
Perkembangan tren video mapping di Indonesia merupakan sebuah perjalanan menarik yang melibatkan seni, teknologi, dan inovasi kreatif. Dilansir dari laman Kementerian Pariwisata dan ekonomi Kreatif, tren video mapping di Indonesia dimulai pada tahun 2008-2009.
Di sini para VJ pertama kali memanfaatkan teknik pencahayaan untuk menciptakan visual yang memperkaya pengalaman pertunjukan musik yang dipimpin oleh disk jockey (DJ) di klub malam. Pada saat ini, video mapping masih berfokus pada aspek hiburan dan pencahayaan dalam dunia musik.
Pada tahun 2010, tren video mapping mengalami perkembangan signifikan ketika Museum Fatahillah di Jakarta menjadi "kanvas" untuk karya video mapping. Studio desain terkemuka, seperti Sembilan Matahari, memainkan peran penting dalam menghadirkan tren ini ke tingkat yang lebih serius dan mengesankan.
Sembilan Matahari adalah studio desain yang fokus pada karya digital, termasuk desain, video, film, dan kreatif coding. Studio ini menjadi salah satu pelopor dalam mengembangkan video mapping di Indonesia.
Dengan fokusnya pada kreativitas dan kemampuan teknis, Sembilan Matahari telah menciptakan berbagai karya digital yang mencakup video mapping, animasi, dan film. Kontribusi mereka membantu mengubah video mapping dari hiburan musik menjadi bentuk seni visual yang lebih luas dan seringkali terlihat dalam berbagai konteks.
Seiring berjalannya waktu, tren video mapping di Indonesia tidak hanya terbatas pada pertunjukan musik dan hiburan, tetapi juga telah menyebar ke berbagai bidang. Ini mencakup seni rupa, pameran seni, periklanan, presentasi produk, dan perayaan besar.
Para seniman dan desainer semakin mengasah keterampilan mereka dalam menciptakan karya-karya yang lebih kompleks dan mendalam, menggabungkan desain, arsitektur, dan teknologi untuk menciptakan pengalaman visual yang unik dan mengesankan.
Bagaimana cara membuat video mapping?
Membuat video mapping adalah proses yang memerlukan disiplin tertentu dan melibatkan beberapa langkah penting. Berikut adalah panduan lengkap tentang cara membuat video mapping:
1. Persiapan Peralatan
Siapkan peralatan yang diperlukan, termasuk komputer, proyektor video, permukaan proyeksi video, kabel untuk menghubungkan komputer ke proyektor video, dan perangkat lunak. Disarankan untuk menggunakan perangkat lunak seperti HeavyM, yang dirancang khusus untuk video mapping.
2. Identifikasi Permukaan Proyeksi
Pilih permukaan proyeksi yang sesuai. Ini bisa berupa objek, elemen arsitektural, dekorasi, atau aksesori yang dirancang khusus sebagai struktur untuk proyeksi 3D. Terdapat juga kit khusus, seperti kit Olga, yang merupakan struktur segitiga yang mudah dipasang dan digunakan untuk membuat proyeksi 3D.
3. Pilih dan Identifikasi Proyektor Video
Pilih proyektor video yang sesuai dengan ukuran permukaan proyeksi dan tingkat cahaya lingkungan. Kekuatan proyektor video harus disesuaikan dengan ukuran permukaan proyeksi, dengan rekomendasi sekitar 5.000 lumen untuk proyeksi kecil dan hingga 20.000 lumen untuk proyeksi monumen. Posisi proyektor harus dipilih dengan hati-hati, dan proyektor harus stabil, ditempatkan pada ketinggian yang tepat, dan difokuskan dengan benar untuk menghasilkan tampilan yang optimal.
4. Pengembangan Storyboard, Pemodelan Permukaan Proyeksi, Pembuatan Desain Pergerakan
Langkah kreatif dan kompleks ini melibatkan pembuatan animasi yang sempurna sesuai dengan permukaan proyeksi. Biasanya, animasi ini dibuat oleh motion designer dan diekspor sebagai file video. Teknisi lapangan akan mengadaptasi karya video ini ke permukaan proyeksi menggunakan perangkat lunak video mapping.
5. Pemilihan Perangkat Lunak Video Mapping
Untuk menyederhanakan proses kreatif dan meminimalkan komplikasi, perangkat lunak seperti HeavyM dapat digunakan. Perangkat lunak ini menawarkan solusi dengan efek visual bawaan yang dapat digabungkan tanpa batas. Ini juga mampu mengadaptasi semua foto dan video yang diimpor serta konten dari aplikasi lain secara langsung ke permukaan proyeksi, menghemat banyak waktu.
Proses pembuatan video mapping melibatkan kolaborasi antara kreatif motion designers, teknisi, dan perangkat keras seperti proyektor video. Proses ini memerlukan perencanaan yang cermat, kesabaran, dan pemahaman yang mendalam tentang elemen desain, pencahayaan, dan perangkat lunak untuk mencapai hasil yang optimal. Video mapping adalah medium yang kuat yang memungkinkan seniman dan desainer untuk menciptakan pengalaman visual yang memukau dan memukau audiens dengan ilusi optik yang menarik.
Advertisement