Ilusi Adalah Kesalahan Persepsi, Ketahui Jenis-Jenisnya dan Perbedaannya

Ilusi adalah kesalahan persepsi yang terjadi ketika kita melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 09 Nov 2023, 14:20 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2023, 14:20 WIB
Ilusi optik (0)
Ilustrasi sebuah ilusi optik. Internet dan media sosial memberikan kesempatan untuk mengasah otak melalui sejumlah ilusi optik yang tampaknya mudah. (Sumber Wikipedia)

Liputan6.com, Jakarta Ilusi adalah fenomena di mana persepsi seseorang tentang dunia nyata atau pengalaman sensorik mereka menjadi berbeda dari kenyataan. Dalam konteks ilusi, orang seringkali melihat, mendengar, merasakan, atau mengalami sesuatu yang sebenarnya tidak ada atau terjadi dengan cara yang berbeda dari apa yang seharusnya.

Ilusi adalah hasil dari cara otak manusia memproses informasi sensorik dan kadang-kadang membuat kesalahan dalam interpretasi data yang diterimanya. Ilusi bisa muncul dalam berbagai bentuk, termasuk ilusi optik (yang berhubungan dengan penglihatan), ilusi auditif (yang berhubungan dengan pendengaran), ilusi taktil (yang berhubungan dengan perasaan tubuh), dan ilusi multisensorik (yang melibatkan beberapa indra sekaligus).

Ilusi adalah kondisi ketika rangsangan yang diperoleh dari salah satu atau beberapa pancaindra salah diartikan, sehingga tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Namun, ilusi juga dapat digunakan dalam konteks artistik atau kreatif serta dalam penelitian ilmu pengetahuan untuk memahami cara kerja otak manusia.

Berikut ini jenis-jenis ilusi yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (9/11/2023). 

Pengertian Ilusi

Ilusi Optik Garpu atau Tangan
Gambar ilusi optik yang menunjukan gaya bekerjamu! (Dok: @mia_yiin via Tiktok)

Melansir dari laman supersummary, ilusi adalah gambaran, ide, atau kesan yang salah atau menipu, atau persepsi yang keliru atau salah. Ilusi paling sering dikaitkan dengan tipuan indera seperti ilusi optik dan pendengaran yang menipu mata atau telinga. Jika diterapkan pada sastra, ilusi dapat menjadi teknik naratif, seperti mimpi, penglihatan, atau perangkat lain yang menyesatkan, membingungkan, atau menipu tokoh. 

Kata ilusi berasal dari bahasa Latin illudere, yang berarti “mengolok-olok” atau “menipu.” Mengutip dari laman tyonote, ilusi adalah salah persepsi atau salah tafsir individu yang bersumber dari suatu objek nyata. Misalnya persepsi gulungan tali dalam kegelapan sebagai ular, di mana semua ini terjadi karena kebingungan, gerakan mata, emosi, persepsi kontras, kebiasaan, cacat pada alat indera, dan kecenderungan terhadap keseluruhan.

Persepsi memberikan gambaran yang jelas dan bermakna tentang dunia di sekitar kita dan membentuk pengalaman persepsi kita. Namun, terkadang upaya otak untuk mengatur sensasi menjadi persepsi yang koheren dan akurat gagal.

Inilah penyebab ilusi persepsi, di mana proses persepsi normal menghasilkan salah tafsir persepsi. Misalnya rumput tetangga terlihat lebih hijau, sebab jika kita melihat langsung pada rerumputan di pekarangan kita sendiri yang dilihat adalah rerumputan hijau dan tanah berwarna coklat tua tempat ia tumbuh. Namun ketika kita melihat rumput di seberang pagar, kita tidak melihat lurus ke bawah, sehingga kita tidak melihat tanah berwarna coklat. 

Jenis

Kreatif atau Analitis, Cari Tahu Seperti Apa Kepribadian Anda Lewat Ilusi Optik Ini
foto: Jagran Josh

Ilusi Optik

Ilusi optik adalah jenis ilusi yang paling umum dan sering dikaitkan dengan persepsi visual yang salah. Ilusi ini melibatkan distorsi dalam cara kita melihat dunia di sekitar kita. Terkadang, ilusi optik dapat mengubah persepsi tentang bentuk, ukuran, jarak, atau warna objek.

Contohnya adalah "Ilusi Ponzo," di mana dua garis horizontal sejajar tampak memiliki panjang yang berbeda karena terletak di atas atau di bawah garis-garis diagonal yang sejajar dengannya. Demikian pula "Ilusi Müller-Lyer" menampilkan garis lurus yang sama panjangnya, tetapi dengan penambahan "sayap penunjuk" yang membuatnya terlihat berbeda panjang.

Ilusi Auditif

Ilusi auditif terkait dengan gangguan dalam persepsi suara. Ini terjadi ketika kita mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada atau mendengar suara dengan cara yang berbeda dari kenyataan. Misalnya, "Efek Shepard" adalah ilusi auditif di mana nada yang terdengar terus naik tanpa henti. Ini menciptakan persepsi bahwa nada itu naik tanpa akhir meskipun sebenarnya itu adalah pengulangan nada yang sama dalam frekuensi yang semakin tinggi.

Ilusi Taktil

Ilusi taktil berkaitan dengan perasaan tubuh yang keliru. Ini bisa terjadi ketika kita merasakan sensasi seperti gatal tanpa adanya rangsangan fisik yang jelas. "Ilusi Kebisingan Phantom" adalah contoh ilusi taktil di mana seseorang merasa seperti telinga mereka terpapar kebisingan atau dengung, meskipun tidak ada sumber suara yang nyata. Ilusi taktil dapat menciptakan sensasi yang nyata di tubuh meskipun tidak ada stimulus yang dapat diidentifikasi.

Ilusi Multisensorik

Ilusi multisensorik melibatkan lebih dari satu indera seperti penggabungan persepsi visual dan auditif. "Ilusi McGurk" adalah salah satu contoh ilusi multisensorik yang menarik. Ketika kita melihat seseorang berbicara dengan suara tertentu dan mendengarnya dengan suara yang berbeda, otak kita cenderung mencampurkan kedua indra ini sehingga kita mendengar suara yang berbeda dari apa yang sebenarnya terjadi. Ini menunjukkan kompleksitas, bagaimana otak manusia mengintegrasikan berbagai informasi sensorik.

Ilusi Gerak

Ilusi gerak adalah jenis ilusi yang melibatkan persepsi gerakan yang salah. Salah satu contohnya adalah "Ilusi Gerak Stroboskopik," di mana gambar atau objek tampak bergerak dalam deretan tiba-tiba meskipun sebenarnya itu hanya serangkaian gambar diam. Ilusi ini menggoda otak kita untuk mengisi kekosongan antara gambar-gambar ini dengan perasaan gerakan yang tidak ada.

Ilusi Ruang dan Waktu

Ilusi jenis ini mengubah persepsi kita tentang ruang dan waktu. "Ilusi Penyusutan" adalah salah satu contohnya, di mana objek yang bergerak dengan cepat dalam arah yang sama terlihat lebih pendek daripada objek yang diam. Sementara itu, teori relativitas Albert Einstein menghasilkan ilusi waktu di mana perasaan waktu dapat berbeda tergantung pada kecepatan atau gravitasi.

Perbedaan Ilusi, Delusi, dan Halusinasi

Ilusi Optik Tinta
Ilusi Optik Tinta. (Dok: TikTok)

Ilusi adalah ketika informasi yang diterima oleh salah satu atau beberapa indra manusia salah diinterpretasikan menghasilkan persepsi yang tidak sesuai dengan kenyataan. Ini terjadi ketika otak menciptakan distorsi dalam pengolahan informasi sensorik.

Contohnya ilusi penglihatan yang bisa membuat seseorang melihat hewan tertentu bergerak di depan mereka, padahal yang sebenarnya hanya orang bersepeda atau naik motor. Terkadang, ilusi juga bisa memengaruhi persepsi ukuran membuat objek tampak lebih besar atau lebih kecil daripada yang sebenarnya. Sedangkan delusi adalah keyakinan yang kuat tetapi salah yang bertentangan dengan kenyataan dan bukti yang ada. Orang yang mengalami delusi percaya sepenuhnya pada keyakinan mereka, bahkan jika itu tidak masuk akal atau berlawanan dengan persepsi mayoritas.

Contohnya delusi paranoid, membuat seseorang merasa bahwa ada seseorang yang ingin menyakiti atau membencinya padahal tidak ada bukti konkret yang mendukung keyakinan ini. Delusi bizarre di sisi lain melibatkan keyakinan yang aneh dan tidak masuk akal, seperti keyakinan bahwa pikiran mereka dikendalikan oleh televisi atau akan diculik oleh makhluk luar angkasa.

Berbeda dengan ilusi dan delusi, halusinasi adalah gangguan persepsi yang membuat seseorang mendengar, melihat, mencium, atau merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Halusinasi terjadi tanpa adanya stimulus nyata dan diciptakan oleh pikiran pasien sendiri.

Misalnya seorang yang mengalami halusinasi, mungkin melihat objek atau mendengar suara yang tidak ada dan tidak dapat didengar oleh orang lain. Contoh umum adalah mendengar suara seseorang berbicara atau bisikan padahal individu tersebut sebenarnya sendirian.

Oleh karena itu, perbedaan ini adalah kunci dalam memahami bagaimana individu memproses informasi dan pengalaman yang berbeda dalam kaitannya dengan realitas. Penting untuk mencari bantuan profesional jika seseorang mengalami delusi atau halusinasi, karena gangguan mental serius seringkali terkait dengan kondisi ini. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya