Apa Itu Majas Pleonasme? Pahami Definisi, Ciri-Ciri, dan Contoh Kalimatnya

Majas pleonasme adalah majas yang bermakna sama untuk menegaskan suatu hal.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 12 Des 2023, 17:00 WIB
Diterbitkan 12 Des 2023, 17:00 WIB
Apa Itu Majas Pleonasme? Pahami Definisi, Ciri-Ciri, dan Contoh Kalimatnya
Ilustrasi membaca buku, belajar spoof text. (Photo created by jcomp on www.freepik.com)

Liputan6.com, Jakarta Majas pleonasme merupakan pengulangan kata-kata yang maknanya sama. Secara umum, pengertian majas pleonasme adalah majas yang bermakna sama untuk menegaskan suatu hal. Pada umumnya, majas pleonasme dipakai untuk penegasan ataupun untuk memperkuat sifat ekspresif kalimat.

Ciri-ciri utama dari majas pleonasme adalah adanya pengulangan kata yang memiliki makna yang sama, bersifat retoris, dan digunakan untuk memperkuat atau menggambarkan suatu hal. Hampir setiap kalimat dalam penulisan mengandung pleonasme.

Fungsi dari majas pleonasme sendiri yakni untuk memberikan kesan atau efek yang lebih kuat dalam pengungkapan suatu ide atau gagasan. Sedangkan untuk tujuan penggunaan dari majas pleonasme adalah untuk memberikan penekanan yang lebih tegas pada suatu konsep atau ide yang ingin disampaikan.

Agar lebih paham, berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian majas pleonasme beserta ciri-ciri, fungsi, tujuan, dan contoh kalimatnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (12/12/2023). 

Pengertian Majas Pleonasme

Apa Itu Majas Pleonasme? Pahami Definisi, Ciri-Ciri, dan Contoh Kalimatnya
Ilustrasi membaca buku, bahasa Inggris. (Photo by Rod Long on Unsplash)

Majas pleonasme adalah salah satu bentuk majas dalam sastra yang menggunakan pengulangan kata atau frasa secara berlebihan. Pengulangan ini sebenarnya tidak diperlukan karena sudah terkandung dalam makna kata atau frasa yang pertama. Dengan kata lain, majas pleonasme adalah majas yang bermakna sama untuk menegaskan suatu hal. Pada umumnya, majas pleonasme dipakai untuk penegasan ataupun untuk memperkuat sifat ekspresif kalimat.

Dikutip dari buku yang berjudul Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan Pembentukan Istilah oleh Tim BIP, menjelaskan bahwa pleonasme adalah majas penegasan yang ditandai dengan pengunaan kata denotasi (sudah jelas maknanya), tapi dipertegas lagi pada kalimat berikutnya.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pleonasme merupakan penggunaan kata-kata yang lebih dari yang diperlukan. Jadi, pada jenis majas ini akan ada kata-kata berlebihan dalam satu kalimat.

Penggunaan majas pleonasme dapat memberikan efek dramatis atau penguatan pada kalimat, namun terkadang juga dianggap membuang-buang kata karena pengulangan yang tidak perlu. Oleh karena itu, penggunaan majas pleonasme perlu diperhatikan agar tidak mengurangi kejelasan atau keindahan tulisan.

Dalam penggunaannya, majas pleonasme seringkali digunakan di dalam puisi, prosa sastra, maupun retorika untuk menambah daya tarik dan kekuatan ekspresi. Meskipun demikian, ketepatan dalam menggunakan majas ini perlu diperhatikan agar tidak memberikan efek yang terlalu berlebihan atau justru mengurangi kualitas keseluruhan karya sastra.

Ciri-Ciri Majas Pleonasme

Apa Itu Majas Pleonasme? Pahami Definisi, Ciri-Ciri, dan Contoh Kalimatnya
Ilustrasi Membaca Buku Credit: pexels.com/Piho

Majas pleonasme memiliki beberapa ciri-ciri khas yang perlu anda kenali, antara lain sebagai berikut:

  1. Majas pleonasme seringkali menggunakan kata-kata yang sebenarnya tidak perlu diulang.
  2. Majas pleonasme ini digunakan untuk memberikan penekanan atau perasaan yang lebih kuat terhadap suatu konsep atau gagasan. 
  3. Majas pleonasme seringkali digunakan secara tidak sadar dalam percakapan sehari-hari. 
  4. Majas pleonasme dapat memberikan kesan yang repetitif atau berulang-ulang dalam suatu kalimat.
  5. Majas pleonasme digunakan dalam bahasa sastra untuk memberikan efek yang dramatik atau emosional.
  6. Memiliki sifat berlebihan, karena dipakai untuk mempertegas suatu keterangan dalam kalimat yang maknanya sudah jelas.

Fungsi dan Tujuan Majas Pleonasme

Apa Itu Majas Pleonasme? Pahami Definisi, Ciri-Ciri, dan Contoh Kalimatnya
Ilustrasi membaca sinopsis, buku. (Photo by Nathan Aguirre on Unsplash)

Majas pleonasme merupakan suatu bentuk majas atau gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang sebenarnya tidak diperlukan dalam suatu kalimat untuk menambahkan penekanan atau intensitas pada suatu ungkapan. Dengan kata lain, majas pleonasme adalah majas yang bermakna sama untuk menegaskan suatu hal.

Fungsi utama dari majas pleonasme adalah untuk menciptakan kesan yang lebih kuat atau mendalam bagi pembaca atau pendengar. Melalui penggunaan kata-kata berlebihan, majas pleonasme dapat menyampaikan suatu ide atau pesan dengan lebih tajam dan efektif.

Sedangkan untuk tujuan dari penggunaan majas pleonasme adalah untuk memperkuat makna suatu kalimat atau ungkapan. Dengan menambahkan kata-kata yang sebenarnya tidak diperlukan, majas pleonasme dapat membuat pembaca atau pendengar lebih memperhatikan apa yang ingin disampaikan. Selain itu, penggunaan majas pleonasme juga dapat menciptakan kesan keseriusan, kebenaran, atau kekuatan dari suatu ungkapan.

Dalam penulisannya, majas pleonasme bisa digunakan untuk memberikan nuansa atau gaya yang lebih khas pada suatu karya sastra. Dengan memperkaya kalimat-kalimatnya melalui pembesaran makna kata, pengarang bisa menampilkan kepiawaiannya dalam menyusun kalimat dan ungkapan yang kuat serta berkesan.

Contoh Majas Pleonasme

Untuk memahami pengertian dari majas pleonasme, berikut ini contoh kalimatnya dalam percakaan sehari-hari:

Dia turun ke bawah.

Keterangan: Kalimat tersebut mengandung pleonasme karena terjadi pemborosan makna kata. Kata turun dalam kalimat tersebut tidak perlu ditambah kata ke bawah karena turun sudah pasti ke bawah. Selain itu, ada contoh lain dari majas pleonasme yang bisa anda pahami, yakni:

Saya sudah melihat kejadian itu dengan mata kepala saya sendiri.

Keterangan: Kalimat tersebut tidak memerlukan kalimat dengan mata kepala saya sendiri karena dalam kalimat saya sudah melihat kejadian itu sudah menjelaskan ada yang melihat sebuah kejadian secara langsung sehingga tidak diperlukan lagi penegasan makna.

Contoh lain dari majas pleonasme dalam percakapan sehari-hari, yakni:

Paman suka mengkonsumsi tempe kedelai.

Keterangan: Kalimat tersebut sebenarnya tidak perlu ditambah pengulangan kata ‘kedelai’, sebab bahan dasar dari tempe adalah kedelai. Hal ini sudah diketahui oleh semua orang bahwa tempe terbuat dari kedelai.

Selain tiga contoh kalimat di atas, masih ada lagi contoh majas pleonasme dalam percakapan sehari-hari adalah:

Ayah suka mencampurkan madu manis ke dalam jamunya.

Keterangan: Kalimat tersebut sebenarnya tidak perlu ditambah pengulangan kata ‘manis’. Sebab kata madu dalam kalimat tersebut sudah memiliki rasa yang manis. Hal ini sudah diketahui oleh semua orang bahwa rasa dari madu adalah manis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya