Liputan6.com, Jakarta Antonim adalah lawan makna dari suatu kata. Ketika kita berbicara tentang sinonim, kita berbicara tentang kata-kata yang memiliki makna yang sama atau mirip. Sementara itu, antonim adalah lawan kata atau kata-kata yang memiliki makna berlawanan.
Dalam bahasa Indonesia, terdapat berbagai macam antonim kata yang sering kita jumpai sehari-hari. Misalnya, "besar" dan "kecil", "panjang" dan "pendek", "tinggi" dan "rendah" dan lain sebagainya. Antonim dapat membantu kita dalam memperkaya kosakata, serta memahami makna dari suatu kata lebih baik.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Oleh karena itu, baik untuk mempelajari beberapa jenis dan sifat dari antonim kata. Jenis antonim dapat dibagi menjadi dua, yaitu antonim leksikal dan antonim gramatikal. Antonim leksikal adalah lawan kata yang secara langsung berlawanan, sementara antonim gramatikal merupakan antonim yang berlawanan dalam konteks tata bahasa.
Dengan memahami antonim kata, kita dapat lebih memperkaya kosakata kita serta lebih memahami makna dari suatu kata dengan lebih baik. Memahami antonim juga dapat membantu kita dalam penggunaan kata-kata yang tepat dalam berkomunikasi. Berikut ini contoh kata antonim yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (16/1/2024).Â
Mengenal Apa Itu Antonim Kata
Antonim kata merupakan lawan dari sinonim, yaitu kata-kata yang memiliki arti berlawanan. Antonim kata penting untuk diketahui karena dapat memperkaya kosakata dan pemahaman terhadap suatu kata. Menurut definisi yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), antonim adalah kata yang memiliki makna berlawanan dengan kata lain. Dalam konteks linguistik, antonim merupakan leksem yang membentuk pasangan antonimi, mengekspresikan hubungan semantik antara dua satuan ujaran yang menunjukkan kebalikan, pertentangan, atau kontras antara keduanya.
Sedangkan melansir dari KapanLagi dan perspektif ilmu linguistik, antonim melibatkan oposisi makna dalam pasangan leksikal yang dapat dijenjangkan. Secara lebih rinci, antonim dapat diartikan sebagai hubungan semantik antara dua atau lebih kata yang memiliki makna yang bertentangan, berkebalikan, atau kontras satu sama lain. Asal-usul kata "antonim" dapat ditelusuri kembali ke bahasa Yunani kuno, di mana "onoma" berarti nama dan "anti" berarti melawan. Dengan demikian, antonim dapat diartikan sebagai "nama lain untuk benda lain pula."
Menurut pemahaman beberapa ahli, seperti Rahardi (2010) yang menjelaskan bahwa suatu bentuk kebahasaan dapat dianggap berantonim, jika memiliki makna yang berbeda atau bertentangan secara logis dengan bentuk kebahasaan lainnya. Vehaar, seperti yang dikutip oleh Chaer (2009), mendefinisikan antonim sebagai ungkapan, baik berupa kata, frase, atau kalimat yang maknanya dianggap sebagai kebalikan dari makna ungkapan lain. Saeed (2000), dalam pandangan terminologi tradisional, menjelaskan bahwa antonim adalah kata-kata yang memiliki makna berlawanan.
Â
Advertisement
Sifat Antonim
Antonim kata umumnya memiliki arti atau makna yang berlawanan. Antonim seringkali digunakan untuk menyatakan lawan dari suatu konsep atau ide. Jenis antonim dapat dibagi menjadi tiga, yaitu antonim leksikal, antonim sintaksis dan antonim polisemi. Sedangkan untuk sifat, antonim sendiri memiliki beberapa karakteristik, yaitu antonim tidak selalu menjadi pasangan yang sempurna. Misalnya, "panjang" adalah antonim dari "pendek", namun tidak semua kata yang memiliki arti "pendek" memiliki pasangan antonim yang jelas. Kedua, antonim kadang memiliki makna yang relatif. Artinya, sebuah kata mungkin menjadi antonim dari kata lain dalam satu konteks, namun tidak menjadi antonim dalam konteks yang lain. Berikut adalah sifat-sifatnya:Â
Oposisi Majemuk
Oposisi majemuk merupakan jenis antonim yang memiliki tingkat kontras yang tinggi, misalnya besar-kecil, kaya-miskin, hitam-putih. Oposisi majemuk sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam karya sastra untuk menunjukkan perbedaan yang jelas, antara dua konsep atau hal. Dengan memahami antonim kata dan jenisnya, pengguna bahasa dapat lebih kreatif dalam menyampaikan informasi atau menulis karya-karya yang bermakna. Jadi, penting untuk mengerti dan memahami konsep antonim kata dan jenisnya dalam penggunaan bahasa sehari-hari.
Oposisi Kembar
Antonim kata juga dikenal sebagai "oposisi kembar" karena mereka saling berlawanan. Jenis antonim kata terbagi menjadi beberapa kategori, seperti antonim kata dasar (seperti panas-dingin), antonim kata klausa (seperti buka-tutup) dan antonim kata tarik-ulur (seperti maju-mundur). Sifat antonim kata dapat menunjukkan kontradiksi, kebalikan, atau lawan dari suatu konsep. Dalam menulis, penggunaan antonim kata bisa memperkaya kosakata dan menyampaikan makna yang lebih kuat. Dengan memahami antonim kata, pembaca dapat lebih memahami makna dari sebuah tulisan dan menangkap nuansa yang diungkapkan. Itulah mengapa pengetahuan tentang antonim kata sangat penting dalam pemahaman bahasa Indonesia.
Oposisi Gradual
Oposisi gradual merupakan jenis antonim yang memiliki tingkatan atau tingkat keberlawanan yang berbeda. Jenis antonim kata ini meliputi antonim sempurna, yakni antonim yang memiliki arti yang benar-benar berlawanan, seperti panjang - pendek, besar - kecil. Kemudian, ada juga antonim sebagian, yaitu antonim yang memiliki tingkatan keberlawanan yang berbeda, seperti cerah - mendung, bahagia - sedih. Sifat antonim kata adalah memiliki tingkat keberlawanan yang berbeda-beda, ada yang benar-benar berlawanan dan ada yang hanya sebagian berlawanan. Antonim kata sering digunakan untuk memperkaya kosakata, memperjelas makna, dan membuat tulisan lebih bervariasi.Â
Â
Oposisi Relasional
Antonim kata adalah lawan dari sinonim. Mereka adalah kata-kata yang memiliki arti berlawanan. Ada beberapa jenis antonim kata, yaitu antonim relasional dan antonim gradien. Antonim relasional adalah pasangan kata yang memiliki hubungan atau relasi yang berlawanan, misalnya panas-dingin, atas-bawah, atau dekat-jauh. Sementara antonim gradien adalah pasangan kata yang memiliki tingkat atau derajat yang berlawanan, misalnya cepat-lambat, besar-kecil, atau senang-sedih. Antonim kata sangat berguna dalam menambahkan variasi dan kejelasan, dalam penggunaan kata-kata di karya tulis atau percakapan sehari-hari.
Contoh Antonim
1. Abadi >< Sementara
2. Abdi >< Majikan
3. Abolisi >< Pemberatan
4. Ahli >< Amatir
5. Akrab >< Canggung
6. Bagus >< Jelek
7. Bahagia >< Sedih
8. Baik >< Buruk
9. Banyak >< Sedikit
10. Baru >< Lama
11. Bekerja >< Menganggur
12. Cacat >< Normal
13. Cair >< Padat
14. Canggih >< Terbelakang
15. Cantik >< Jelek
16. Cinta >< Benci
17. Cowok >< Cewek
18. Curam >< Landai
19. Dalam >< Dangkal
20. Damai >< Perang
21. Datang >< Pergi
22. Dorong >< Tarik
23. Duduk >< Berdiri
24. Duka >< Suka
25. Ekuivalensi >< Diferensiasi
26. Elastis >< Kaku
27. Epilog >< Prolog
28. Evolusi >< Resolusi
29. Fakta >< Fiksi
30. Fisik >< Mental
31. Gadai >< Tebus
32. Gali >< Kubur
33. Gampang >< Susah
34. Gelap >< Terang
35. Gemuk >< Kurus
36. Ganjil >< Genap
37. Hadir >< Absen
38. Hemat >< Boros
39. Hidup >< Mati
40. Indah >< Jelek
41. Individu >< Kelompok
42. Jatuh >< Bangkit
43. Jauh >< Dekat
44. Jelas >< Kabur
45. Jelek >< Baik
46. Kacau >< Teratur
47. Kakak >< Adik
48. Kakek >< Nenek
49. Kaki >< Tangan
50. Kanan >< Kiri
51. Kasar >< Halus
52. Lari >< Jalan
53. Legal >< Ilegal
54. Lemah >< Perkasa
55. Lembut >< Kasar
56. Liar >< Jinak
57. Mahal >< Murah
58. Maju >< Mundur
59. Maksimal >< Minimal
60. Mampu >< Terbatas
61. Mancung >< Pesek
62. Mandiri >< Bergantung
63. Naik >< Turun
64. Nakal >< Baik
65. Nasional >< Internasional
66. Oponen >< Eksponen
67. Otoriter >< Demokrasi
68. Padat >< Renggang
69. Pahala >< Dosa
70. Pakar >< Awam
71. Paman >< Bibi
72. Panas >< Dingin
73. Rajin >< Malas
74. Raksasa >< Kerdil
75. Ramai >< Sepi
76. Rapi >< Berantakan
77. Salin >< Tempel
78. Sama >< Beda
79. Sebab >< Akibat
80. Sebelum >< Sesudah
81. Sedih >< Senang
82. Tajam >< Tumpul
83. Tambah >< Kurang
84. Tangguh >< Rentan
85. Tangkap >< Lepas
86. Asli x Palsu
87. Belum x Sudah
88. Benar x Salah
89. Berat x Ringan
90. Berhasil x Gagal
91. Bersih x Kotor
92. Cepat x Lambat
93. Depan x Belakang
94. Diam x Bergerak
95. Ekspor x Impor
96. Tinggi x Rendah
97. Tua x Muda
98. Menang x Kalah
99. Lupa x Ingat
100. Kuat x Lemah
Advertisement