7 Perbedaan Gen Z dan Gen Y, soal Keuangan hingga Pandangan Hidup

Perbedaan gen Z dan gen Y ini penting untuk memahami dinamika generasi masa kini.

oleh Laudia Tysara diperbarui 26 Jan 2024, 18:05 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2024, 18:05 WIB
Cara Penanganan Pubertas Dini Pada Anak
Dua wanita bersaudara sedang meditasi di depan jendela rumah. Credit: pexels.com/Nata

Liputan6.com, Jakarta - Perbedaan antara Gen Z dan Gen Y telah menjadi topik yang semakin penting dalam berbagai aspek kehidupan modern. Dari sudut pandang keuangan hingga pandangan hidup, dua generasi ini menampilkan ciri-ciri yang unik dan memerlukan pemahaman mendalam untuk memahami dinamika generasi masa kini.

Dalam hal keuangan, Generasi Y cenderung memiliki pola pikir yang berbeda dengan Generasi Z. Gen Y fokus pada stabilitas finansial dan perencanaan jangka panjang. Sementara, Gen Z memiliki pendekatan yang lebih sederhana dan spontan. Itu baru sedikit perbedaan Gen Z dan Gen Y.

Selain itu, pandangan hidup dan nilai-nilai yang dianut oleh kedua generasi ini juga berbeda. Gen Y, dengan pengalaman hidup dan perspektifnya yang telah matang, memiliki pandangan yang berbeda dalam hal karier, kehidupan pribadi, dan tujuan hidup dibandingkan dengan Gen Z yang masih dalam fase pembentukan identitas dan penemuan diri.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang perbedaan Gen Z dan Gen Y soal keuangan hingga pandangan hidup, Jumat (26/1/2024).

1. Cara Pandangnya pada Teknologi

Remaja
Dua remaja wanita dan satu remaja pria sedang berkumpul fokus melihat satu tablet berwarna pink. Credit: pexels.com/Anete

Generasi Y, lahir antara tahun 1977-1994, dikenal sebagai kaum tech-savvy yang memandang teknologi sebagai integral dalam kehidupan sehari-hari. Binus University menjelaskan bahwa mereka memiliki kecenderungan adaptif terhadap perubahan teknologi dan menganggapnya sebagai sarana untuk meningkatkan produktivitas dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pekerjaan dan hubungan sosial.

Perbedaan Gen Z dan Gen Y, bahwa mereka Generasi Y cenderung memiliki keterampilan teknologi yang sangat baik dan ketergantungan pada perangkat digital, mencerminkan pandangan positif terhadap kemajuan teknologi sebagai alat pembantu dalam mencapai kesuksesan.

Sebaliknya, Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, tumbuh dalam era di mana teknologi digital telah menjadi lebih terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari. Mereka bukan hanya mahir dalam penggunaan teknologi, tetapi juga menganggapnya sebagai bagian alami dari identitas mereka.

Generasi Z cenderung memiliki pandangan yang lebih organik terhadap teknologi, melihatnya sebagai lingkungan yang memfasilitasi hubungan sosial dan membentuk identitas pribadi, mencerminkan peran mereka dalam mengubah dinamika masyarakat.

2. Cara Pandangnya Soal Kehidupan

Generasi Y, dalam usia 30 hingga 47 tahun pada tahun 2024, sering kali berada di titik tengah karier. Mereka tengah menghadapi pertimbangan penting seperti pembelian rumah, pendidikan anak, dan perencanaan keuangan jangka panjang.

Meskipun memiliki ambisi untuk mencapai keunggulan, mereka juga rentan terhadap tekanan hidup yang intens, seperti persaingan ketat di dunia kerja dan tekanan sosial. Kesulitan berinteraksi secara langsung dan kehilangan keterampilan komunikasi tatap muka juga menjadi tantangan bagi generasi Y.

Sebaliknya, perbedaan Gen Z dan Gen Y soal kehidupan utamanya generasi Z, dalam rentang usia 12 hingga 27 tahun pada tahun 2024. Mereka tengah menghadapi fase kritis dalam pembentukan identitas pribadi, pendidikan, dan karier. Mereka diakui sebagai kekuatan pendorong inovasi dan perubahan di tempat kerja dan masyarakat secara umum, mencerminkan pandangan yang lebih optimis dan terbuka terhadap perubahan.

Menurut Sensus Penduduk Tahun 2020, Generasi Z juga dianggap sebagai kelompok demografis yang mampu beradaptasi dengan cepat terhadap teknologi dan memiliki pengaruh besar dalam membentuk tren budaya, ekonomi, dan kehidupan sosial.

3. Motivasi Karier Mereka di Masa Depan

Generasi Y, dengan ambisinya untuk mencapai keunggulan, cenderung memiliki motivasi karier yang didorong oleh keinginan untuk meraih kesuksesan pada usia muda. Mereka dikenal sebagai individu yang percaya diri dan ambisius, tetapi juga rentan terhadap dampak negatif seperti stres dan depresi.

Pada usia 30 hingga 47 tahun, banyak dari generasi Y telah mencapai titik tengah karier, membuktikan peran penting mereka dalam dinamika sosial dan ekonomi di era modern.

Di sisi lain, Generasi Z, yang menggantikan Generasi Milenial, diakui sebagai kekuatan utama dalam mengubah dinamika tempat kerja dan masyarakat.

Rentang tahun kelahiran mereka menunjukkan bahwa pada usia 12 hingga 27 tahun, mereka terlibat dalam fase penting dalam pendidikan, karier, dan pembentukan identitas pribadi. Motivasi karier mereka cenderung dipengaruhi oleh ketertarikan pada inovasi, adaptasi terhadap teknologi, dan pandangan yang terbuka terhadap perubahan.

4. Cara Pandang Soal Keuangan

Generasi Y cenderung memiliki pandangan yang kompleks tentang keuangan, karena mereka berada di titik tengah karier dan menghadapi pertimbangan penting seperti pembelian rumah dan perencanaan keuangan jangka panjang.

Mereka lebih fokus pada investasi jangka panjang dan mengelola utang, tetapi juga rentan terhadap tekanan finansial dari persaingan ketat di dunia kerja dan kebutuhan untuk memenuhi ekspektasi sosial. Pandangan mereka tentang keuangan sering kali tercermin dalam upaya mereka untuk mencapai stabilitas finansial dan kemakmuran di usia muda.

Sebaliknya, perbedaan Gen Z dan Gen Y dalam hal ini terutama Gen Z, yang masih berada pada fase pembentukan identitas pribadi dan karier. Mereka masih memiliki pandangan yang lebih sederhana tentang keuangan.

Meskipun demikian, mereka juga diakui sebagai kekuatan pendorong dalam mengubah dinamika ekonomi dan keuangan di masa depan, karena kemampuan adaptasi mereka terhadap teknologi dan perubahan sosial. Generasi Z mungkin lebih cenderung memanfaatkan teknologi dalam mengelola keuangan mereka dan memiliki pandangan yang lebih terbuka terhadap konsep keuangan yang inovatif.

5. Kemampuan Adaptasinya

Ilustrasi Digitalisasi
Enam remaja sedang berkumpul dan fokus pada ponselnya masing-masing. (Freepik / rawpixel.com)

Generasi Y, tumbuh dalam era di mana teknologi mulai menjadi lebih terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari, memiliki kemampuan adaptasi yang signifikan terhadap perubahan teknologi dan sosial. Meskipun demikian, mereka juga menghadapi tantangan seperti kebutuhan untuk mempertahankan keterampilan komunikasi tatap muka dan mengatasi tekanan hidup yang intens di lingkungan kerja.

Kemampuan adaptasi mereka tercermin dalam upaya untuk mengatasi perubahan dan tantangan yang muncul dalam dunia kerja dan kehidupan pribadi.

Sebaliknya, Generasi Z, yang tumbuh dalam lingkungan di mana teknologi digital sudah menjadi bagian alami dari kehidupan sehari-hari, memiliki kemampuan adaptasi yang sangat baik terhadap perubahan teknologi dan sosial. Mereka seringkali dianggap lebih cepat dalam menyesuaikan diri dengan tren baru dan memiliki keterampilan teknologi yang lebih maju dibandingkan generasi sebelumnya.

Kemampuan adaptasi Generasi Z tercermin dalam peran mereka sebagai pelaku utama dalam mengubah dinamika tempat kerja, masyarakat, dan ekonomi. Itu perbedaan Gen Z dan Gen Y dalam hal kemampuan adaptasi.

David Stillman dan Jonah Stillman dalam karyanya berjudul "Gen Z @ Work: How the Next Generation Is Transforming the Workplace" (2017), bahwa pada tahun 2024, Gen Z akan berusia antara 12 hingga 27 tahun. Ini yang menandakan periode kritis dalam membentuk tren di berbagai bidangnya.

6. Cara Pengelolaan Emosinya

Generasi Y, seringkali rentan terhadap depresi dan stres, menghadapi tantangan dalam pengelolaan emosi mereka karena tekanan hidup yang intens, terutama di lingkungan kerja dan sosial. Meskipun mereka cenderung percaya diri dan ambisius, namun adanya persaingan ketat dan tekanan sosial dapat mempengaruhi kesejahteraan mental mereka.

Pengelolaan emosi bagi generasi Y menjadi penting untuk menjaga keseimbangan dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka. Ini karena mereka berjuang dengan tekanan hidup yang terus menerus.

Di sisi lain, Generasi Z, yang tumbuh dalam era di mana isu-isu kesehatan mental semakin ditekankan, mungkin memiliki kesadaran yang lebih besar tentang pentingnya pengelolaan emosi.

Mereka lebih terbuka terhadap pencarian bantuan dan dukungan dalam mengatasi masalah emosional mereka, menggambarkan pergeseran dalam cara pandang terhadap kesehatan mental. Generasi Z sering kali mencari cara yang inovatif dan inklusif untuk mengatasi tekanan emosional, seperti melalui platform online dan komunitas yang mendukung.

7. Kesadaran Sosial dan Budayanya

Generasi Y, dalam usaha mereka untuk mencapai kesuksesan, lebih terfokus pada pencapaian individual daripada kesadaran sosial dan budaya secara kolektif. Meskipun demikian, mereka tetap berperan penting dalam menggambarkan dinamika sosial dan ekonomi di era modern, namun fokus utama mereka mungkin lebih terkait dengan pencapaian pribadi dan profesional.

Generasi Y dapat dianggap sebagai agen perubahan yang berkontribusi pada tren budaya dan ekonomi, tetapi tidak sefokus Generasi Z dalam hal kesadaran sosial dan budaya. Perbedaan Gen Z dan Gen Y cukup terlihat dalam hal ini.

Sebaliknya, Generasi Z, dengan pengaruh besar dalam membentuk tren budaya, ekonomi, dan kehidupan sosial, cenderung memiliki kesadaran sosial dan budaya yang lebih kuat. Mereka mungkin lebih terlibat dalam isu-isu sosial, lingkungan, dan keadilan, mencerminkan peran mereka dalam mengubah dinamika masyarakat.

Generasi Z sering kali menggunakan platform online dan media sosial untuk menyuarakan pandangan mereka tentang isu-isu sosial dan budaya. Ini menunjukkan kesadaran yang lebih tinggi akan peran mereka dalam membentuk masa depan yang inklusif dan berkelanjutan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya