Mengenal Kaligata, Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi, dan Cara Mencegahnya

Kaligata atau biduran adalah salah satu jenis penyakit kulit yang cukup umum terjadi.

oleh Husnul Abdi diperbarui 15 Feb 2024, 16:15 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2024, 16:15 WIB
Ilustrasi Kaligata
Ilustrasi Kaligata. (Image by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Kaligata atau biduran adalah salah satu jenis penyakit kulit yang cukup umum terjadi. Penyakit ini biasanya ditandai dengan munculnya ruam merah yang gatal di kulit. Hal ini tentu saja dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi penderitanya.

Penyebab utama dari kaligata atau biduran adalah reaksi alergi terhadap makanan, obat-obatan, gigitan serangga, atau paparan bahan kimia. Gejala yang sering muncul antara lain ruam merah, gatal-gatal, atau bengkak di kulit. Meskipun gejalanya biasanya tidak berbahaya, namun dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang sangat.

Untuk mengatasi kaligata atau biduran, dapat dilakukan dengan menghindari pemicu alergi yang diketahui, mengonsumsi obat anti alergi, atau menggunakan krim antihistamin. Untuk mencegahnya, penting untuk menjaga pola makan yang sehat, menghindari alergen, dan menjaga kebersihan kulit. Jika gejala tidak membaik setelah melakukan pengobatan sendiri, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (15/2/2024) tentang kaligata.

Apa Itu Kaligata?

Kaligata atau biduran adalah kondisi medis yang ditandai dengan munculnya ruam merah dan gatal di kulit. Ruam ini biasanya disebabkan oleh reaksi alergi terhadap makanan, obat-obatan, bahan kimia, atau paparan sinar matahari. Kaligata dapat muncul dengan tiba-tiba dan dapat terjadi pada siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa.

Gejala lain dari kaligata meliputi pembengkakan di daerah yang terkena ruam, rasa panas atau terbakar, dan kadang-kadang disertai dengan demam ringan. Kaligata umumnya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari hingga beberapa minggu, namun dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan bagi penderitanya.

Pengobatan untuk kaligata biasanya mencakup pemakaian krim atau salep anti-gatal, antihistamin, dan menghindari pemicu terjadinya ruam. Jika kaligata persisten atau disertai dengan gejala yang parah, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat.

Penyebab Kaligata

Ilustrasi Kaligata
Ilustrasi Kaligata. (Image by Freepik)

Kaligata atau biduran adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya ruam merah, gatal, dan bengkak. Penyebab kaligata bisa bermacam-macam, di antaranya adalah:

  1. Reaksi alergi terhadap makanan, obat-obatan, atau bahan kimia.
  2. Paparan terhadap alergen udara seperti serbuk sari, bulu hewan, atau debu.
  3. Stress dan kecemasan yang menyebabkan pelepasan histamin dalam tubuh.
  4. Infeksi bakteri, virus, atau jamur yang mengiritasi kulit.
  5. Gangguan autoimun yang membuat sistem kekebalan tubuh menyerang dirinya sendiri.
  6. Kontak langsung dengan bahan kimia atau zat yang mengiritasi kulit.

Jika tidak ditangani dengan tepat, kaligata dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan bagi penderitanya. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi penyebabnya dan menghindari pemicu yang dapat memicu munculnya ruam kaligata atau biduran. Jika gejalanya persisten atau parah, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Gejala Kaligata

Kaligata atau biduran adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bercak merah, gatal, dan pembengkakan pada area tertentu. Gejala kaligata atau biduran dapat bervariasi dari ringan hingga parah, dan biasanya dapat muncul dalam beberapa menit setelah terpapar alergen atau pemicu lainnya. Beberapa gejala yang dapat terjadi pada kaligata atau biduran antara lain:

  1. Bercak merah pada kulit
  2. Gatal-gatal yang intens
  3. Pembengkakan pada area yang terkena
  4. Sensasi terbakar atau panas di kulit
  5. Ruam atau lepuhan kulit
  6. Flu-like symptoms seperti demam ringan, sakit kepala, dan kelelahan

Gejala kaligata atau biduran biasanya dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa jam atau beberapa hari, namun dalam kasus yang lebih parah, bisa memerlukan perawatan medis. Penting untuk mengidentifikasi pemicu kaligata atau biduran agar dapat menghindari terjadinya kondisi tersebut. Jika gejala kaligata atau biduran terjadi secara berulang, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Cara Mengatasi Kaligata

Ilustrasi Kaligata
Ilustrasi Kaligata. (Image by Freepik)

Kaligata atau biduran adalah kondisi medis yang ditandai oleh ruam merah dan gatal pada kulit. Untuk mengatasi kaligata atau biduran, berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:

  1. Hindari pemicu: Identifikasi faktor pemicu biduran seperti makanan tertentu, obat-obatan, atau faktor lingkungan dan hindari kontak dengan pemicu tersebut.
  2. Konsumsi antihistamin: Minum obat antihistamin sesuai anjuran dokter untuk mengurangi reaksi alergi dan mengatasi gatal-gatal pada kulit.
  3. Gunakan salep atau krim anti-inflamasi: Oleskan salep atau krim anti-inflamasi secara rutin untuk meredakan peradangan dan mengurangi gatal pada kulit.
  4. Hindari menggaruk: Menggaruk dapat memperparah iritasi kulit akibat kaligata, sehingga hindari menggaruk dan usahakan untuk menenangkan gatal dengan kompres dingin atau mandi air hangat.
  5. Konsultasikan ke dokter: Jika gejala kaligata atau biduran tidak kunjung membaik, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, diharapkan dapat membantu mengatasi kondisi kaligata atau biduran secara efektif.

Cara Mencegah Kaligata

Sementara itu, cara mencegah kaligata adalah sebagai berikut:

  1. Hindari makanan atau minuman yang dapat memicu reaksi alergi. Contoh makanan atau minuman yang sering menyebabkan biduran antara lain makanan laut, telur, kacang-kacangan, susu, dan makanan yang mengandung pengawet atau pewarna buatan.
  2. Selalu gunakan pakaian yang nyaman dan hindari penggunaan bahan-bahan yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
  3. Jaga kebersihan lingkungan sekitar, termasuk membersihkan rumah dari debu dan tungau, serta menghindari kontak dengan bahan kimia yang dapat menyebabkan reaksi alergi.
  4. Kenali dan hindari faktor pemicu stres yang dapat memicu timbulnya kaligata atau biduran.
  5. Konsultasikan dengan dokter atau ahli alergi untuk mendapatkan perawatan yang sesuai, termasuk penggunaan obat-obatan antihistamin jika diperlukan.

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, diharapkan dapat membantu mencegah timbulnya kaligata atau biduran serta meningkatkan kualitas hidup bagi individu yang rentan terhadap reaksi alergi tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya