10 Penyebab Kaligata pada Kulit, Ketahui Pemicunya

Penyebab kaligata punya banyak pemicu.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 16 Mei 2022, 17:15 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2022, 17:15 WIB
ilustrasi kulit gatal (istockphoto)
ilustrasi kulit gatal (istockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Penyebab kaligata punya banyak pemicu. Kaligata merupakan kondisi kulit yang ditandai dengan ruam lepuh. Kondisi ini juga dikenal sebagai biduran atau urtikaria.

Ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab kaligata. Penyebab kaligata ini bisa dipicu reaksi alergi, makanan, pakaian, sampai kondisi medis tertentu. Mengetahui penyebab kaligata bisa membantu proses penanganannya.

Penyebab kaligata bisa terjadi pada siapa saja. Kondisi ini terutama cukup sering dialami anak. Untuk itu, penting mengetahui penyebab kaligata. Berikut 10 penyebab kaligata, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin(16/5/2022).

Apa itu kaligata?

Kulit Kering dan Gatal
Ilustrasi orang yang sedang menggaruk kulit kering, bersisik, dan gatal. Credits: pexels.com by Cats Coming

Kaligata adalah sebutan lain dari biduran. Istilah ilmiah kaligata adalah urtikaria. Kaligata biasanya berwarna merah, merah muda, atau berwarna seperti daging, dan terkadang bisa terasa menyengat atau sakit. Kaligata sering menyebabkan rasa gatal.

Dalam kebanyakan kasus, penyebab kaligata dipicu oleh reaksi alergi terhadap obat atau makanan atau reaksi terhadap iritasi di lingkungan. Kaligata bisa bersifat akut (sementara) yang dapat dikurangi dengan obat alergi. Tapi, kaligata juga bisa bersifat kronis karena sebab pemicu tertentu. Sebagian besar ruam hilang dengan sendirinya. Namun, kasus kronis memerlukan perawatan khusus.

Penyebab kaligata

Rasa Gatal di Paha
Ilustrasi rasa Gatal Credit: pexels.com/Alfo

Reaksi alergi

Penyebab kaligata yang paling sering terjadi adalah alergi. Orang yang memiliki alergi lebih mungkin mengalami kaligata. Alergen biasanya berupa makanan, bulu hewan, serbuk sari, tungau, atau obat-obatan. Ketika reaksi alergi terjadi, tubuh melepaskan protein yang disebut histamin. Ketika histamin dilepaskan, pembuluh darah kecil yang dikenal sebagai kapiler bocor. Cairan menumpuk di kulit dan menyebabkan ruam yang merupakan kaligata itu sendiri.

Serangga

Serangga dapat menjadi penyebab kaligata. Kebersihan tempat tidur yang buruk atau kondisi kamar yang kotor bisa mengundang serangga datang. Serangga yang bisa menyebabkan kaligata seperti semut, ulat bulu, tungau, kutu, kecoa, dan kotorannya.

 

Penyebab kaligata

Iklim Panas
Ilustrasi Iklim Panas Credit: pexels.com/Maggie

Suhu panas

Pada beberapa orang, kenaikan suhu dapat menghasilkan histamin kimia, mirip dengan apa yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh melawan alergi. Histamin melebarkan pembuluh darah dan menyebabkan pembengkakan. Kaligata yang disebabkan suhu panas berbeda dengan biang keringat. Kaligata ditandai dengan gatal-gatal atau pembengkakan lebih dalam di kulit, sedangkan ruam biang keringat terdiri dari bintik-bintik merah kecil di daerah yang terkena.

Suhu dingin

Biduran atau kaligata yang disebabkan suhu dingin disebut dengan Urtikaria dingin atau cold urticaria. Peclonyebab kaligata ini adalah reaksi kulit terhadap dingin yang muncul dalam beberapa menit setelah paparan dingin. Kulit yang terkena mengembangkan kemerahan dan gatal. Urtikaria dingin paling sering terjadi pada orang dewasa muda.

Penyebab kaligata

Jangan Dijemur di Tempat yang Terlalu Panas
Ilustrasi Jemuran Pakaian Putih Credit: pexels.com/Skitterphoto

Pakaian ketat

Gesekan dan tekanan, yang disebabkan oleh pakaian ketat bisa menjadi penyebab kaligata. Gesekan dan tekanan, yang disebabkan oleh pakaian ketat dapat memperburuk gatal-gatal. Pastikan untuk menghindari pakaian ketat. Pilihlah untuk mengenakan pakaian yang longgar. Pilih juga pakaian yang terbuat dari katun agar kulit mudah untuk bernapas.

Infeksi

Infeksi virus dan bakteri juga bisa menjadi penyebab kaligata. Infeksi ini bisa berupa inveksi virus maupun bakteri. Infeksi virus, seperti flu, pilek, demam kelenjar, atau hepatitis B. Virus yang menyebabkan infeksi mononukleosis, hepatitis, dan pilek sering menyebabkan gatal-gatal. Sementara infeksi bakteri seperti beberapa infeksi saluran kemih dan radang tenggorokan.

Penyebab kaligata

Gambar Ilustrasi Wanita Sedang Ingin Makan Sebelum Tidur
Sumber : Freepik

Iritasi zat kimia

Bahan kimia tertentu seperti amonium persulfat, paraben, dan etilen diamin menginduksi urtikaria kontak melalui mekanisme yang tidak diketahui. Kondisi ini disebut dengan urtikaria kontak. Urtikaria kontak adalah pembengkakan dan kemerahan lokal yang segera tetapi sementara yang terjadi pada kulit setelah kontak langsung dengan zat penyebab. Bahan kimia lainnya yang bisa menjadi penyebab kaligata adalah lateks, amonia, resin, tepung, gandum, susu, dan banyak lagi.

Makanan

Makanan tertentu bisa jadi alergen pada orang yang memiliki reaksi alergi. Makanan paling umum yang menyebabkan kaligata adalah kacang-kacangan, cokelat, ikan, tomat, telur, buah beri segar, kedelai, gandum, dan susu. Makanan segar menyebabkan kaligata lebih sering daripada makanan yang dimasak. Aditif dan pengawet makanan tertentu juga bisa menjadi penyebab kaligata.

Penyebab kaligata

Efek Mengonsumsi Obat-obatan Tertentu
Ilustrasi obat-obatan/credit: unsplash.com/Roberto

Obat-obatan

Obat-obatan, termasuk beberapa antibiotik dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) bisa menjadi penyebab kaligata. Obat-obatan seperti aspirin, ibuprofen, ACE inhibitors, dan obat pereda rasa sakit semacam kodein, harus diperhatikan pemakaiannya karena dapat menyebabkan kaligata. Kaligata sering terjadi dalam waktu satu jam setelah minum obat. Kaligata akibat konsumsi bahan kimia dalam makanan dan obat-obatan, dapat digolongkan dalam jenis kaligata akut atau acute urticarial.

Kondisi kesehatan tertentu

Kondisi kesehatan tertentu juga bisa menjadi penyebab kaligata. Kondisi ini sering disebut urtikaria kronis. Kondisi ini ditandai dengan gatal-gatal berulang yang dapat mengganggu gaya hidup. Ini seperti parasit usus, hipotiroidisme autoimun, kondisi autoimun, seperti rheumatoid arthritis, lupus eritematosus sistemik, penyakit Sjögren, penyakit celiac, dan diabetes tipe 1, hingga kondisi lain yang menyebabkan peradangan pembuluh darah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya