12 Ciri-ciri Orang Depresi Tanpa Disadari, Gejala Ringan yang Sering Dilewatkan

Salah satu hal yang memperumit kondisi ini adalah ciri-ciri orang depresi tanpa disadari oleh penderitanya.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 18 Apr 2024, 13:10 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2024, 13:10 WIB
Ilustrasi depresi, victim mentality
Ilustrasi depresi, victim mentality. (Gambar oleh Anemone123 dari Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Depresi adalah sebuah masalah kesehatan mental yang umum terjadi di seluruh dunia. Data dari The Awareness Centre mengungkapkan bahwa sekitar 264 juta orang di berbagai belahan dunia hidup dengan depresi. Fakta yang menarik adalah bahwa depresi cenderung lebih sering dialami oleh wanita dibandingkan pria.

Selama masa pandemi, gejala depresi menjadi semakin merata di berbagai lapisan masyarakat. Bahkan, separuh dari populasi orang dewasa yang berusia 55 tahun ke atas setidaknya pernah mengalami depresi, menyoroti bahwa depresi adalah masalah yang tidak memandang usia. Salah satu hal yang memperumit kondisi ini adalah ciri-ciri orang depresi tanpa disadari oleh penderitanya. 

Mengenal ciri-ciri orang depresi tanpa disadari  dapat membantu para penderitanya dalam melewati masa sulit. Selain itu, peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental, akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan mental, dan menghilangkan stigma seputar masalah ini juga diperlukan. Berikut ciri-ciri orang depresi tanpa disadari yang Liputan6.com kumulkan dari berbagai sumber, Kamis (18/4/2024).

1. Kecemasan Berlebihan

Ilustrasi social anxiety disorder, gangguan kecemasan
Ilustrasi kecemasan. (Photo by JESSICA TICOZZELLI: https://www.pexels.com/photo/woman-in-face-mask-touching-head-in-anxiety-5670759/)

Kecemasan merupakan respons alami tubuh terhadap situasi yang dianggap berpotensi membahayakan. Namun, kecemasan yang berlebihan, terus-menerus, dan tidak berdasar dapat menjadi salah satu tanda depresi yang sering diabaikan. 

Orang dengan depresi sering mengalami kecemasan yang melampaui batas wajar, bahkan terhadap hal-hal kecil atau rutin sehari-hari. Misalnya, mereka mungkin merasa khawatir berlebihan tentang pekerjaan, hubungan interpersonal, atau masalah keuangan, bahkan ketika situasi sebenarnya tidak memerlukan kecemasan yang sedemikian rupa.

2. Perubahan Perilaku dan Mood Signifikan

Depresi seringkali memengaruhi mood seseorang secara signifikan. Penderita depresi bisa merasakan fluktuasi mood yang tajam, dari perasaan sedih yang mendalam hingga marah yang tiba-tiba dan tidak terkendali. Mereka juga mungkin mengalami perubahan dalam kebiasaan tidur, makan, dan aktivitas sehari-hari. Perubahan ini bisa mencakup kesulitan tidur, kelelahan yang terus-menerus, atau bahkan peningkatan konsumsi alkohol atau obat-obatan.

3. Kehilangan Minat pada Aktivitas Favorit

Salah satu ciri yang sering diabaikan adalah kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya dianggap menyenangkan atau memuaskan. Penderita depresi mungkin tidak lagi menikmati hal-hal yang mereka sukai, seperti berolahraga, berkumpul dengan teman-teman, atau mengejar hobi-hobi mereka. Mereka cenderung merasa kosong dan kehilangan minat pada hal-hal yang seharusnya memberi mereka kegembiraan.

4. Perubahan Fisik

Filosofi Kematian dengan Cara Bunuh Diri
Ilustrasi Depresi Credit: freepik.com

Depresi juga dapat memengaruhi tubuh secara fisik. Penderita depresi mungkin mengalami gejala seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, penurunan berat badan yang tidak diinginkan, atau bahkan rasa sakit yang tidak dapat dijelaskan. Namun, karena gejala ini tidak selalu terkait langsung dengan masalah emosional, seringkali mereka diabaikan sebagai masalah kesehatan fisik biasa.

5. Isolasi Sosial dan Penarikan Diri

Orang dengan depresi cenderung menarik diri dari interaksi sosial dan mengalami isolasi secara emosional. Mereka mungkin menghindari pertemuan dengan teman-teman atau keluarga, merasa sulit untuk berbicara tentang perasaan mereka, atau bahkan menarik diri dari aktivitas sosial yang sebelumnya mereka nikmati.

6. Perubahan Pola Makan

Pola makan yang berubah secara drastis dapat menjadi indikator depresi. Ini bisa berupa kenaikan atau penurunan berat badan yang tidak disengaja karena penderitanya mulai kehilangan minat pada makanan atau mengabaikan kebutuhan nutrisi mereka. Selain itu, ketidakmampuan untuk memperhatikan kalori atau memperhitungkan asupan makanan juga dapat menjadi tanda bahwa ada masalah yang mendalam dalam kondisi mental seseorang.

7. Perubahan Tingkat Percaya Diri

[Fimela] ilustrasi depresi
ilustrasi depresi | pexels.com/@pixabay

Depresi seringkali memengaruhi tingkat kepercayaan diri seseorang. Ketika seseorang mulai kehilangan fokus pada hal-hal yang ingin mereka kembangkan atau terobsesi dengan masa lalu, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka mengalami masalah emosional yang serius. Ketidakmampuan untuk merasa percaya diri atau mengembangkan diri sendiri secara positif dapat menjadi ciri khas dari kondisi depresi yang tidak terdiagnosis.

8. Perubahan Pola Tidur

Gangguan pola tidur adalah salah satu gejala yang sering dihubungkan dengan depresi. Hal ini dapat berupa kesulitan tidur atau tidur berlebihan yang tidak teratur. Seseorang yang mengalami depresi mungkin merasa sulit untuk tidur atau bangun di pagi hari, mengalami insomnia atau hipersomnia. Pemantauan pola tidur dapat menjadi alat yang berguna dalam mengenali perubahan ini dan menanggapi kondisi kesehatan mental dengan lebih baik.

9. Rasa Sakit Secara Fisik

Depresi dapat memanifestasikan dirinya dalam bentuk rasa sakit fisik yang tidak dapat dijelaskan. Meskipun depresi adalah gangguan mental, tubuh juga merespons stres dan perubahan mood dengan gejala fisik. Penderita mungkin sering merasa sakit atau kelelahan secara fisik tanpa penyebab yang jelas, seperti nyeri otot, sakit kepala, atau gangguan pencernaan. Ini dapat mengaburkan garis antara masalah kesehatan fisik dan mental.

10. Keinginan untuk Bunuh Diri

Ilustrasi depresi (iStock)
Ilustrasi depresi. (iStockphoto)

Salah satu ciri depresi yang sangat serius adalah pemikiran atau keinginan untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri. Hal ini tidak boleh diabaikan sama sekali dan memerlukan perhatian medis segera. Penderita depresi mungkin memiliki pemikiran yang aneh atau obsesi untuk mengakhiri hidup mereka. Bantuan profesional sangat penting dalam menangani ciri ini dengan tepat.

11. Kesulitan Mengikuti Kegiatan Sekolah

Depresi tidak hanya memengaruhi orang dewasa, tetapi juga bisa muncul pada anak-anak atau pelajar. Kesulitan dalam mengikuti kegiatan sekolah, seperti sering datang terlambat, kurangnya energi untuk mengerjakan tugas, atau perilaku buruk lainnya, dapat menjadi tanda-tanda depresi pada mereka. Ini bisa berdampak negatif pada kinerja akademis dan kesejahteraan emosional mereka.

12. Emosi Negatif yang Mendominasi

Penderita depresi seringkali didominasi oleh emosi negatif yang memengaruhi kehidupan sehari-hari. Mereka mungkin merasa sedih, putus asa, marah, atau cemas secara terus-menerus. Emosi negatif ini tidak hanya mempengaruhi diri mereka sendiri, tetapi juga dapat berdampak pada hubungan dengan orang lain dan kesehatan emosional serta fisik mereka secara keseluruhan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya