Arti Kata Bhinneka adalah Berbeda-beda, Pahami Makna Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika kaitannya erat dengan persatuan dalam keberagaman bangsa Indonesia.

oleh Husnul Abdi diperbarui 30 Apr 2024, 11:56 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2024, 10:00 WIB
Ilustrasi garuda pancasila
Ilustrasi garuda pancasila. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Arti kata bhinneka adalah suatu hal yang tentunya sudah dipahami oleh setiap warga negara Indonesia. Bhinneka adalah bagian dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang tertera di lambang negara Indonesia, yaitu Pancasila. Semboyan ini menjadi gambaran luas dari Tanah Air.

Tidak hanya menjadi semboyan sekaligus simbol bangsa, Bhinneka Tunggal Ika juga merupakan prinsip bangsa. Bhinneka Tunggal Ika berkaitan dengan identitas bangsa Indonesia yang memiliki berbagai macam perbedaan, namun tetap bersatu.

Bhinneka Tunggal Ika kaitannya erat dengan persatuan dalam keberagaman bangsa Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika memiliki sejarah panjang dalam berdirinya negara Indonesia. Kamu tentunya perlu memahami apa arti dari semboyan bangsa ini.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (30/4/2024) tentang arti kata bhinneka adalah.

Arti Kata Bhinneka adalah Berbeda-beda

Ilustrasi lambang negara Indonesia, garuda Pancasila
Ilustrasi lambang negara Indonesia, garuda Pancasila. (Image by ibnuamaru from Pixabay)

Arti kata bhinneka adalah berbeda-beda, dan kalimat lengkap dalam kakawin karangan Mpu Tantular ini adalah “Bhinneka Tunggal Ika, Tanhana Dharma Mangrwa”. Arti kata bhinneka adalah berbeda-beda, sementara itu arti Bhinneka Tunggal Ika yaitu “berbedalah itu, tetapi satulah itu; dan di dalam peraturan undang-undang tidak adalah diskriminasi atau dualisme.”

Transkrip Sultan Hamid II tentang semboyan ini menyatakan bahwa masuknya kalimat Bhinneka Tunggal Ika pada pita yang dicengkram cakar Elang Rajawali Garuda Pancasila adalah sebuah sinergitas dari berbagai pandangan kenegaraan saat itu, yaitu paham federalis(kebhinnekaan) dengan paham kesatuan/Unitaris (Tunggal).

Arti kata bhinneka adalah keragaman; Tunggal artinya satu;dan Ika artinya itu. Jadi, arti Bhinneka Tunggal Ika yaitu yang beragam-ragam satu itu dan yang satu itu beragam-ragam. Makna “yang satu itu” yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Nusantara memiliki segudang deretan suku, budaya, bahasa, hingga ras yang unik. Keanekaragaman di setiap daerah tersebut menjadi kekayaan yang patut dibanggakan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti Bhinneka Tunggal Ika yaitu berbeda-beda, tetapi satu juga (semboyan yang melambangkan kesatuan Negara Republik Indonesia, yang diambil dari kakawin Sutasoma karangan Mpu Tantular abad ke-14. Apa arti Bhinneka Tunggal Ika secara harfiah yaitu berbeda itu, satu itu.

Sejarah Bhinneka Tunggal Ika

Arti kata bhinneka adalah berbeda-beda dan arti Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa Indonesia perlu kamu pahami. Bhinneka Tunggal Ika tertulis pada lambang negara Indonesia, yaitu pada Garuda Pancasila. Apa arti Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 1951 dan Undang Undang RI Nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.

Tertuang dalam Pasal 5 yang berbunyi, "Di bawah lambang tertulis dengan huruf latin sebuah semboyan dalam bahasa Jawa-Kuno, yang berbunyi: Bhinneka Tunggal Ika. Penjelasan dari Pasal 5 tersebut, perkataan Bhinneka adalah gabungan dua perkataan: bhinna dan ika. Kalimat seluruhnya itu bisa disalin, 'berbeda-beda tetapi tetap satu jua'.

Kalimat tersebut telah tua dan dipakai oleh pujangga ternama, Empu Tantular dalam arti, "di antara pusparagam adalah kesatuan". Apa arti Bhinneka Tunggal Ika merupakan kalimat yang terdapat pada pita yang dicengkeram oleh burung garuda, lambang negara Indonesia. Apa arti Bhinneka Tunggal Ika yaitu jati diri kebangsaan Indonesia yang tepat untuk menyatukan perbedaan.

Arti kata bhinneka adalah berbeda-beda dan istilah Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno. Apa arti Bhinneka Tunggal Ika didapat dari kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuno yaitu kakawin Sutasoma karangan Mpu Tantular dari kerajaan Majapahit. Kakawin ini berisi ajaran toleransi antara umat Hindu Siwa dengan umat Buddha.

Menurut jurnal dari Letkol Czi Dr. Safril Hidayat, psc, M.Sc tentang Bhinneka Tunggal Ika, dalam buku Bung Hatta Menjawab (1979), Mohammad Hatta menuliskan bahwa usai merdeka, semboyan ini dicantumkan dengan lambang yang dibuat Sultan Abdul Hamid (Pontianak) dan diresmikan pemakaiannya oleh Kabinet RIS tanggal 11 Februari 1950 sebagai semboyan pada lambang negara.

Mohammad Yamin dalam bukunya 6000 Tahun Sang Merah Putih (1954) menyatakan bahwa semboyan itu dinamai seloka Tantular karena kalimat yang tertulis dengan huruf yang jumlah aksaranya 17 itu berasal dari pujangga Tantular yang mengarang kitab Sutasoma pada Era Majapahit. Arti seloka itu adalah walaupun berbeda-beda ataupun berlainan agama, keyakinan dan tinjauan tetapi tinggal bersatu.

Jauh sebelumnya, arti kata bhinneka adalah berbeda-beda dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika pertama kali diteliti oleh Prof. H. Kern pada tahun 1888 dalam Verspreide Geschriften (1916, IV:172). Semboyan ini awalnya tertera dalam lontar Purusadacanta atau Sutasoma (lembar 120) yang tersimpan di Perpustakaan Kota Leiden.

Semboyan diteliti kembali oleh Muhammad Yamin pada tahun-tahun berikutnya dan tertuang dalam bukunya 6000 tahun Sang Merah Putih (1954). Sejarah semboyan Bhinneka Tunggal Ika menempuh proses evolusi dan kristalisasi mulai sebelum kemerdekaan, pergerakan nasional 1928 sampai berdirinya negara Republik Indonesia 1945.

Peran Bhinneka Tunggal Ika dalam Membentuk Nasionalisme

Parade Bhinneka Tunggal Ika
Parade Bhinneka Tunggal Ika yang dilakukan Sabtu, (19/11/2016) kemarin berlangsung damai. (Foto: liputan6.com/Gempur M. Surya)

Arti kata bhinneka adalah berbeda-beda dan Bhinneka Tunggal Ika secara tidak langsung merupakan gambaran nasionalisme bangsa Indonesia. Arti kata bhinneka adalah berbeda-beda dan Bhinneka Tunggal Ika menjadi prinsip warga negara Indonesia untuk membangun nasionalisme. Unsur-unsur yang membentuk nasionalisme di antaranya adalah:

- Kesatuan Sejarah. Bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang dari suatu proses sejarah, yaitu sejak zaman prasejarah, zaman Sriwijaya, Majapahit kemudian datang penjajah, tercetus Sumpah Pemuda 1928 dan akhirnya memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.

- Kesatuan Nasib. Bangsa Indonesia terbentuk karena memiliki kesamaan nasib yaitu penderitaan penjajahan selama tiga setengah abad dan memperjuangkan demi kemerdekaaan secara bersama dan akhirnya mendapatkan kegembiraan bersama Tuhan tentang kemerdekaan.

- Kesatuan Kebudayaan. Walaupun bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman kebudayaan namun keseluruhannya merupakan satu kebudayaan yaitu kebudayaan nasional Indonesia.

- Kesatuan Wilayah. Bangsa Indonesia hidup dari mencari penghidupan dalam wilayah Ibu pertiwi, yaitu tumpah darah Indonesia.

- Kesatuan Asas Kerokhanian. Bangsa Indonesia sebagai satu bangsa memiliki kesamaan cita-cita, kesamaan pandangan hidup dan filsafat hidup yang berakar dari pandangan hidup masyarakat Indonesia itu sendiri yaitu pandangan hidup Pancasila.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya