Jurusan IPA IPS Bahasa Resmi Dihapus, Lalu Siswa SMA Belajar Apa?

Penjelasan kebijakan penghapusan jurusan IPA IPS Bahasa di SMA.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 18 Jul 2024, 17:45 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2024, 17:45 WIB
Ilustrasi siswa, pelajar, murid SMA, anak sekolah
Ilustrasi siswa, pelajar, murid SMA, anak sekolah. (Photo by Ed Us on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Sejak diberlakukannya Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran baru 2024/2025, sistem pendidikan di Indonesia mengalami perubahan signifikan. Salah satu perubahan terbesar adalah penghapusan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di tingkat SMA. Keputusan ini menandai langkah revolusioner menuju pendidikan yang lebih inklusif dan adaptif. Namun, pertanyaan muncul, jika tidak ada jurusan khusus, apa yang akan dipelajari oleh siswa SMA?

Dengan implementasi Kurikulum Merdeka, siswa SMA dihadapkan pada tantangan baru dalam menentukan pilihan pendidikan mereka. Dalam konteks ini, fokus tidak lagi hanya pada pembagian tradisional antara ilmu pengetahuan alam, ilmu sosial, atau bahasa. Sebaliknya, ada penekanan yang lebih besar pada pengembangan keterampilan lintas disiplin dan pemahaman yang menyeluruh terhadap berbagai aspek kehidupan. 

Selain itu, bagaimana cara sekolah mempersiapkan siswa untuk masa depan yang kompleks dan beragam, juga menjadi pertanyaan penting dalam transisi ini. Untuk memahami lebih dalam tentang peraturan ini, berikut ini telah Liputan6.com rangkum informasi lengkapnya, pada Kamis (18/7).

Penjelasan Pihak Kemendikbud

Dengan diberlakukannya Kurikulum Merdeka sejak kurikulum prototipe, ada perubahan mendasar dalam struktur pendidikan SMA di Indonesia. Salah satu aspek yang paling mencolok adalah penghapusan jurusan tradisional seperti IPA, IPS, dan Bahasa. Keputusan ini merupakan bagian dari upaya untuk menghadirkan pendidikan yang lebih inklusif dan adaptif, yang memberi lebih banyak ruang bagi pengembangan karakter dan kompetensi siswa sesuai dengan minat individu mereka. 

Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka dirancang untuk memungkinkan siswa memilih kombinasi mata pelajaran yang lebih fleksibel, dengan bimbingan dari guru BK, sesuai dengan minat dan rencana karier masing-masing.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikburistek) No 12 Tahun 2024, diuraikan bahwa struktur mata pelajaran untuk siswa SMA kelas 11 dan 12 sekarang terbagi menjadi dua kelompok utama. Pertama, kelompok mata pelajaran umum yang wajib diikuti oleh semua siswa SMA, yang mencakup mata pelajaran inti seperti Matematika, Bahasa Indonesia, dan sebagainya. 

Kedua, kelompok mata pelajaran pilihan yang memberikan siswa kebebasan untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan minat mereka. Setiap sekolah SMA, MA, atau yang sederajat diharuskan menyediakan setidaknya tujuh mata pelajaran pilihan, dengan alokasi waktu pembelajaran yang jelas: 5 jam pelajaran per minggu atau 180 jam pelajaran per tahun untuk kelas 11, dan 160 jam pelajaran per tahun untuk kelas 12. 

Salah satu contoh pengaturan ini adalah untuk mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, yang dialokasikan 2 jam pelajaran per minggu atau 72 jam pelajaran per tahun untuk kelas 11, dan 64 jam pelajaran per tahun untuk kelas 12.

 

Mata Pelajaran Umum dan Pilihan dalam Kurikulum Merdeka

Mata Pelajaran Umum Kelas 11 SMA, MA, dan yang Sederajat

Pada tingkat SMA, MA, dan sederajat, Kurikulum Merdeka memuat sejumlah mata pelajaran umum yang wajib diikuti oleh semua siswa. Mata pelajaran ini mencakup:

  • Pendidikan Agama Islam/Kristen/Katolik/Buddha/Hindu/Khonghucu dan Budi Pekerti
  • Pendidikan Pancasila
  • Bahasa Indonesia
  • Matematika
  • Bahasa Inggris
  • Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
  • Sejarah
  • Seni dan Budaya, yang terdiri dari Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan Seni Tari

Mata Pelajaran Pilihan Kelas 11 dan 12 SMA, MA, dan yang Sederajat

Selain mata pelajaran umum, siswa juga memiliki kesempatan untuk memilih mata pelajaran pilihan sesuai dengan minat dan potensi mereka. Mata pelajaran pilihan ini meliputi:

  • Antropologi
  • Bahasa Arab
  • Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut
  • Bahasa Inggris Tingkat Lanjut
  • Bahasa Jepang, Bahasa Jerman, Bahasa Korea, Bahasa Mandarin, Bahasa Prancis
  • Biologi, Ekonomi, Fisika, Geografi, Informatika, Kimia
  • Matematika Tingkat Lanjut, Sejarah Tingkat Lanjut, Sosiologi
  • Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk budi daya, kerajinan, rekayasa, atau pengolahan)
  • Mata pelajaran lain yang dikembangkan sesuai dengan sumber daya yang tersedia

Penekanan pada Seni dan Kewirausahaan

Dalam Kurikulum Merdeka, sekolah diwajibkan untuk menyediakan minimal satu jenis mata pelajaran seni, sesuai dengan kebijakan pemerintah. Untuk sekolah yang ditunjuk sebagai sekolah keolahragaan atau seni, mata pelajaran Olahraga atau Seni dapat disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia di masing-masing sekolah. Mata pelajaran lainnya yang dikembangkan dapat dialokasikan hingga 25 jam pelajaran per minggu atau setara dengan lima mata pelajaran, untuk memenuhi kebutuhan siswa dan memaksimalkan potensi sekolah.

Dengan struktur yang fleksibel dan beragam ini, Kurikulum Merdeka bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia dengan keterampilan yang komprehensif dan relevan dalam menghadapi tantangan masa depan yang dinamis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya