Bagaimana Titik Nol Nusantara Ditentukan? Simak Simbol Awal Pembangunan dan Persatuan di Ibu Kota Baru Ini

Jelajahi makna dan signifikansi titik nol nusantara, pusat geografis dan simbolis Ibu Kota Negara baru. Temukan fakta menarik tentang lokasinya, proses penentuannya, dan perannya dalam pembangunan IKN.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 16 Agu 2024, 09:55 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2024, 09:55 WIB
Titik 0 IKN
Titik Nol IKN Nusantara yang kini disulap menjadi lebih cantik. (foto: Abdul Jalil)

Liputan6.com, Jakarta Dalam perjalanan ambisius membangun Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur, Indonesia telah mencapai tonggak penting dengan penetapan titik nol nusantara. Lokasi ini bukan sekadar titik referensi geografis, melainkan juga menjadi simbol awal dari visi besar untuk memindahkan pusat pemerintahan dan menciptakan kota masa depan yang modern dan berkelanjutan.

Titik nol nusantara menjadi saksi bisu perubahan besar yang akan terjadi di kawasan yang dulunya didominasi oleh hutan dan lahan pertanian. Letaknya yang strategis di antara Kecamatan Samboja dan Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menjadikannya pusat dari rencana pembangunan yang akan mengubah wajah Indonesia secara signifikan.

Namun, apa sebenarnya arti penting dari titik nol nusantara ini? Bagaimana proses penentuannya, dan apa implikasinya bagi pembangunan IKN? Dalam artikel ini, kita akan mendalami berbagai aspek menarik seputar titik nol nusantara, mulai dari proses penentuannya, signifikansi geografis dan simbolisnya, hingga perannya dalam tahapan pembangunan IKN.

Mari kita telusuri bersama makna di balik titik awal yang menjadi tanda dimulainya babak baru dalam sejarah pembangunan Indonesia ini, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (16/8/2024).

Definisi dan Lokasi Titik Nol Nusantara

Titik nol nusantara adalah titik referensi geografis yang ditetapkan sebagai pusat dari Ibu Kota Negara baru Indonesia. Lokasinya berada di antara Kecamatan Samboja dan Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Penetapan titik ini menjadi langkah penting dalam proses perencanaan dan pembangunan IKN.

Koordinat Geografis

Menurut data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), IKN baru memiliki batas-batas geografis sebagai berikut:

  • Bagian utara: 117°0' BT dan 0°38' LS
  • Bagian selatan: 117°11' BT dan 1°15' LS
  • Bagian barat: 116°31' BT dan 0°59' LS
  • Bagian timur: 117°18' BT dan 1°6' LS

Titik nol nusantara berada di dalam wilayah ini, menjadi pusat dari area yang akan menjadi IKN baru.

Luas Wilayah

IKN baru akan mencakup wilayah yang cukup luas, meliputi:

  • Wilayah daratan: sekitar 256.142 hektar
  • Wilayah perairan laut: kurang lebih 68.189 hektar

Dari total wilayah daratan tersebut, kawasan pusat IKN akan memiliki luas 56.180 hektar, sementara kawasan pengembangan IKN akan mencakup area seluas 199.962 hektar.

Proses Penentuan Titik Nol Nusantara

Pembangunan Ibu Kota Nusantara
Tentara Indonesia mengambil foto di titik nol lokasi pembangunan ibu kota baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Indonesia, Rabu, 8 Maret 2023. Indonesia memulai pembangunan ibu kota baru pada pertengahan 2022. (AP Photo/Achmad Ibrahim)

Penentuan titik nol nusantara bukanlah proses yang sederhana. Ini melibatkan serangkaian survei dan pengukuran yang dilakukan oleh tim ahli dari berbagai lembaga pemerintah.

Survei dan Pengukuran

Proses penentuan titik nol nusantara diawali dengan survei yang dilakukan oleh Kementerian PUPR bersama Badan Informasi Geospasial (BIG) pada tahun 2021. Survei ini melibatkan pengukuran Jaring Kontrol Geodesi (JKG) yang dilakukan di 5 pilar titik JKG, yaitu:

  • 0IKN
  • 1IKN
  • 2IKN
  • 3IKN
  • 4IKN

Pengukuran ini tidak hanya penting untuk menentukan titik nol, tetapi juga untuk memberikan referensi akurat bagi seluruh proses pemetaan dan pembangunan di wilayah IKN.

Pemanfaatan Hasil Pengukuran

Hasil pengukuran JKG memiliki beberapa manfaat penting:

  • Menjadi acuan untuk semua tahapan pemetaan di wilayah IKN.
  • Menghasilkan peta yang akan menjadi panduan untuk penentuan akurasi titik lokasi pembangunan berbagai infrastruktur di IKN.
  • Pilar-pilar JKG yang telah dibangun dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat umum, misalnya sebagai referensi untuk pengukuran tanah atau perencanaan pembangunan lainnya.

Signifikansi Titik Nol Nusantara

IKN Nusantara
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dan Kementerian Sekretariat Negara menerima Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas kegiatan persiapan pemindahan Ibu Kota Negara tahun 2022. Penyerahan LHP pertama OIKN ini untuk pertama kalinya dilakukan di Titik Nol, Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Selasa, 7 Februari 2023. (Dok. Istimewa)

Titik nol nusantara memiliki signifikansi yang melampaui sekadar penanda geografis. Ia memiliki makna penting baik secara teknis maupun simbolis dalam konteks pembangunan IKN.

Referensi Teknis

Dari segi teknis, titik nol nusantara berfungsi sebagai:

  1. Acuan untuk menghitung tingkat ketinggian bangunan di atas permukaan air laut.
  2. Referensi lokasi untuk pembangunan berbagai infrastruktur di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
  3. Titik awal pengukuran dan pemetaan untuk seluruh wilayah IKN.

Simbol Persatuan

Secara simbolis, titik nol nusantara menjadi representasi dari persatuan Indonesia. Hal ini terlihat dari prosesi penyatuan tanah dan air dari 34 provinsi di Indonesia yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 14 Maret 2022. Prosesi ini menggambarkan bahwa IKN baru bukan hanya milik Kalimantan Timur, tetapi milik seluruh rakyat Indonesia.

Pembangunan di Sekitar Titik Nol Nusantara

IKN
Sebelum berjalan kaki menuju Titik Nol Ibu Kota Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Rabu 22 Juni 2022, Presiden Joko Widodo dan Ketua DPR Puan Maharani berbincang dengan para pemred. Di sini juga para pemred mendengarkan penjelasan tentang alasan penunjukan titik nol di kawasan ini dari Ketua Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Kawasan IKN Imam Santoso Ernawi. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Meskipun titik nol nusantara menjadi referensi penting, perlu dipahami bahwa lokasi ini tidak serta-merta menjadi pusat fisik dari pembangunan IKN.

Lokasi Istana Negara

Berbeda dengan anggapan umum, titik nol nusantara bukan merupakan lokasi pembangunan Istana Negara Garuda. Menurut penjelasan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Istana Negara akan dibangun di daerah yang sedikit lebih tinggi dari titik nol. Rencana tata letaknya adalah sebagai berikut:- Istana Negara di posisi tengah- Gedung DPR dan MPR di sayap kanan- Bangunan untuk lembaga yudikatif di sayap kiri

Infrastruktur Pendukung

Selain bangunan pemerintahan utama, pembangunan di sekitar titik nol nusantara juga akan mencakup berbagai infrastruktur pendukung, termasuk:1. Jalan dan transportasi2. Hunian untuk ASN dan TNI-Polri3. Fasilitas publik seperti rumah sakit dan sekolah4. Kawasan bisnis dan ekonomi

Tahapan Pembangunan IKN

Kesiapan IKN Menggelar Upacara Peringatan HUT ke-79 Republik Indonesia
Foto menunjukkan Istana Kepresidenan Indonesia di Ibu Kota Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada tanggal 11 Juli 2024. (Yasuyoshi CHIBA/AFP)

Pembangunan IKN, dengan titik nol nusantara sebagai referensinya, akan dilakukan secara bertahap hingga tahun 2045.

Tahap Awal

Pada tahap awal, fokus pembangunan meliputi:

  • Penyediaan air bersih, termasuk pembangunan Bendungan Sepaku Semoi
  • Pembangunan jalan untuk logistik
  • Penyiapan 2.500 unit hunian untuk ASN dan TNI-Polri

Rencana Pemindahan

Berdasarkan data sementara dari Bappenas, rencana jumlah ASN dan anggota TNI-Polri yang akan dipindahkan ke IKN pada tahap awal adalah sebanyak 7.687 orang, dengan rincian:

  • 1.971 ASN
  • 5.716 TNI/Polri (termasuk Paspampres dan BIN)

Angka ini masih bersifat tentatif dan menunggu keputusan resmi pemerintah.

Dampak Ekonomi dan Sosial

Tepat dua pekan dari hari ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajarannya akan melaksanakan upacara HUT RI ke-79 pada 17 Agustus 2024 mendatang.
Tepat dua pekan dari hari ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajarannya akan melaksanakan upacara HUT RI ke-79 pada 17 Agustus 2024 mendatang. RI 1 juga sempat menjajal untuk berkantor di IKN selama 3 hari, dengan bermalam di Kantor Presiden yang dinamai Istana Garuda. (Dok. Kementerian PUPR)

Penetapan titik nol nusantara dan pembangunan IKN tidak hanya berdampak pada tatanan pemerintahan, tetapi juga pada aspek ekonomi dan sosial masyarakat sekitar.

Potensi Wisata

Menurut Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, titik nol nusantara kini telah menjadi destinasi wisata. Hal ini telah mulai menggerakkan perekonomian warga sekitar, menciptakan peluang usaha baru di sektor pariwisata dan jasa.

Perubahan Struktur Ekonomi

Dengan pembangunan IKN, struktur ekonomi di wilayah sekitar titik nol nusantara diperkirakan akan mengalami perubahan signifikan. Dari yang sebelumnya didominasi oleh sektor pertanian dan pertambangan, diharapkan akan berkembang sektor jasa, perdagangan, dan industri kreatif.

Tantangan dan Harapan

Meskipun membawa banyak potensi positif, pembangunan IKN dengan titik nol nusantara sebagai pusatnya juga menghadapi berbagai tantangan.

Tantangan Lingkungan

Pembangunan kota baru di wilayah yang sebelumnya didominasi hutan tentu menimbulkan kekhawatiran akan dampak lingkungan. Pemerintah dituntut untuk memastikan bahwa pembangunan IKN dilakukan dengan prinsip berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Harapan Pemerataan Pembangunan

Di sisi lain, penetapan titik nol nusantara dan pembangunan IKN membawa harapan akan pemerataan pembangunan di Indonesia. Diharapkan, fokus pembangunan yang selama ini terpusat di Pulau Jawa dapat mulai bergeser ke wilayah Indonesia bagian timur.

Titik nol nusantara bukan sekadar titik geografis biasa. Ia adalah simbol dari babak baru dalam sejarah pembangunan Indonesia. Melalui penetapan titik ini, Indonesia melangkah maju menuju visi pembangunan yang lebih merata dan berkelanjutan.

Dari proses penentuannya yang melibatkan teknologi canggih, hingga prosesi simbolis yang menyatukan tanah dan air dari seluruh penjuru nusantara, titik nol nusantara menjadi cerminan dari semangat persatuan dan kemajuan Indonesia.

Tantangan dalam mewujudkan visi IKN tentu masih panjang. Namun, dengan titik nol nusantara sebagai acuan, Indonesia telah memiliki pijakan kuat untuk memulai perjalanan menuju masa depan yang lebih cerah. Kini, tugas seluruh elemen bangsa adalah memastikan bahwa pembangunan yang berpusat dari titik nol ini benar-benar membawa manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya