Doa Buka Puasa Shahih yang Dicontohkan Rasulullah, Begini Haditsnya

Melafalkan doa buka puasa shahih berbuka dengan benar adalah upaya untuk menyempurnakan ibadah puasa yang dijalankan sejak terbit fajar.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 18 Sep 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2024, 08:30 WIB
[Bintang] Jadwal Sholat, Imsakiyah dan Buka Puasa Hari ke-2, 18 Mei 2018
Biar nggak telat, ini jadwal sholat, imsakiyah dan buka puasa hari ke-2, 18 Mei 2018. (Ilustrasi: AboutIslam.net)

Liputan6.com, Jakarta Doa buka puasa shahih merupakan salah satu amalan sunah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Sebagai bagian dari adab dalam menjalankan ibadah puasa, doa buka puasa shahih dilafalkan saat waktu berbuka tiba, yakni setelah terbenamnya matahari atau ketika azan Maghrib berkumandang. 

Melafalkan doa buka puasa shahih berbuka dengan benar adalah upaya untuk menyempurnakan ibadah puasa yang dijalankan sejak terbit fajar. Momen berbuka puasa adalah saat yang istimewa bagi setiap muslim. Selain sebagai waktu yang dinanti-nanti setelah seharian menahan lapar dan dahaga, berbuka juga menjadi kesempatan untuk meraih pahala dengan melafalkan doa yang diajarkan Rasulullah SAW. A

dab menyegerakan berbuka ini, selain memiliki hikmah kesehatan, juga merupakan bentuk ketundukan terhadap ajaran Nabi yang menekankan kemudahan dan kebaikan dalam setiap aspek ibadah. Berikut bacaan doa buka puasa shahih yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (18/9/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bacaan Doa Berbuka Puasa 1

Ilustrasi makan bersama keluarga, buka puasa
Ilustrasi makan bersama keluarga, buka puasa. (Photo Copyright by Freepik)

Doa berbuka puasa yang sering dibaca oleh umat Islam berdasarkan ajaran Rasulullah SAW adalah,

اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina

Artinya: Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, wahai yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih.

Dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, dijelaskan, "(Mereka yang berpuasa) dianjurkan setelah berbuka membaca: 'Allâhumma laka shumtu, wa 'alâ rizqika afthartu.' Pasalnya, Rasulullah SAW mengucapkan doa ini yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim."

Sementara itu, Al Imam Al Baihaqi juga meriwayatkan dalam kitab Sunan Al Kubra, sebuah hadits lain yang memiliki makna yang sama.

أخْبَرَنَا أَبُو عَلى الرُّودْبَارِي أخبرنا أبو بكر بن داسة حدثنا أبو دَاوُدَ حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ عَنْ حُصَيْنِ عَنْ مُعَادِ بْن زُهْرَةَ : أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ النَّبي - صلى الله عليه وسلم كان إذا أفطر قَالَ : « اللهم لك صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

(رواه البيهقي فالسنن الكبرى)

Artinya: Bahwasanya nabi Muhammad SAW itu apabila berbuka puasa membaca "Allahumma laka shumtu..." (Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa dan dengan rizki-Mu aku berbuka). (HR AI Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra).


Bacaan Doa Berbuka Puasa 2

Ilustrasi buka puasa bersama
Ilustrasi buka puasa bersama. (Photo Copyright by Freepik)

Ada juga riwayat lain mengenai doa berbuka puasa yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud. Doa ini sering dilafalkan untuk mengungkapkan rasa syukur atas hilangnya rasa dahaga dan penat setelah seharian berpuasa,

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruqu wa tsabatal ajru insyaa-allah

Artinya: Telah hilang rasa haus dan basahlah urat-urat, serta pahala telah tetap, Insya Allah.

Bacaan doa di atas tercantum dalam hadits oleh Al Imam Abu Daud.

حدثنا عبد الله بن مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى أبو مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْحَسَنِ أَخبرني الحسين بن وَاقِدٍ حَدَّثَنَا مَرْوَانُ - يَعْنِي ابن سالم - المقفع - قَالَ رَأيت ابن عمر يقبض على لحيته فيقطع ما زاد على الكف وَقَالَ كَانَ رَسُولُ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - إذا أفطر قَالَ « ذَهَبَ الظما وابْتَلَتِ الْعُرُوقَ وَثَبَتَ الآخِرُ إِنْ شَاءَ اللهُ ». (رواه ابو داود)

Artinya: Marwan bin Salim berkata; Aku melihat Ibnu Umar memegang jenggotnya dan memotong yang melebihi genggaman telapak tangannya dan berkata: Rasulullah SAW itu apabila berbuka puasa mengucapkan "Telah hilang rasa penatku dan basahlah tenggorokanku dan tetaplah pahala dicurahkan atasku, Insya Allah." (HR Abu Dawud).


Anjuran Menyegerakan Berbuka

Amalan Sunnah di Hari Arafah
Ilustrasi Berbuka Puasa Credit: pexels.com/pixabay

Rasulullah SAW juga menganjurkan umatnya untuk segera berbuka puasa begitu waktu Maghrib tiba. Ini sesuai dengan sabda Rasulullah yang diriwayatkan dalam hadits shahih,

لاَيَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

Artinya: Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.(HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan mengamalkan doa-doa dan mengikuti adab berbuka puasa seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, umat Islam dapat meraih pahala dan keberkahan dalam menjalankan ibadah puasa. Berbuka puasa bukan hanya waktu untuk menikmati makanan, tetapi juga menjadi kesempatan untuk bersyukur kepada Allah atas nikmat iman dan rezeki yang diberikan-Nya.

Waktu Mustajab untuk Berdoa

Waktu berbuka puasa di bulan Ramadan adalah momen yang sangat istimewa, bukan hanya karena menjadi waktu untuk mengakhiri puasa, tetapi juga karena merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa doa yang dipanjatkan oleh seorang yang berpuasa saat berbuka tidak akan ditolak oleh Allah SWT. Hal ini ditegaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah

إِنَّ للصَائِم عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ

Artinya: Sungguh, orang yang berpuasa mempunyai doa yang dikabulkan dan tidak akan ditolak tatkala berbuka puasa.(HR Ibnu Majah, No. 1743)

Hadits ini menunjukkan bahwa saat berbuka adalah salah satu waktu yang penuh berkah di mana Allah SWT memberikan kesempatan kepada hamba-Nya untuk memohon apa saja yang mereka inginkan. Oleh karena itu, selain menyegerakan berbuka puasa sebagai bagian dari sunnah Rasulullah SAW, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak doa pada waktu ini, memohon ampunan, rahmat, dan segala kebaikan dari Allah.

Momentum berbuka puasa menjadi saat yang sangat tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah. Setelah seharian berpuasa dengan menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa, seorang muslim berada dalam keadaan yang lebih khusyuk dan rendah hati, menjadikan doanya lebih tulus dan ikhlas. Itulah sebabnya, waktu ini dijadikan sebagai salah satu waktu terbaik untuk memohon kepada Allah, karena janji-Nya untuk mengabulkan doa bagi mereka yang sedang berbuka.

Memanfaatkan momen ini dengan berdoa sebelum menyantap hidangan berbuka, mengucapkan doa berbuka yang diajarkan Rasulullah SAW, serta memanjatkan harapan dan keinginan, merupakan salah satu cara umat Islam untuk meraih keberkahan di bulan suci Ramadan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya